Ibu jarinya gemetar saat mengetikkan nomor kantor SWAT mereka karena ia tidak mengingat nomor telfon yang lain. Bahkan nomor Kyuhyun pun ia tidak tahu. Yesung mendekatkan ponsel ke telinganya, mulutnya merapalkan permohonan supaya ada yang menangkat, debaran dadanya bertambah seiring detik yang terus berjalan. Harapan hampir hilang dari dirinya sampai ketika sambungan diangkat di dering terakhir.
"Divisi khusus SWAT,"
Suara itu. Terdengar lelah dan seperti kehilangan semangat, tetapi tetap membawa ketangguhan yang menghangatkan dada Yesung. Matanya berkaca-kaca, rasa rindu terhadap pemilik suara membuncah.
"Kyu,"
-
"Kyu,"
Segala kekacauan pikiran dan distorsi imajinasi yang ada pada kepala Kyuhyun hilang ketika mendengar sumber dari segala kegelisahan dirinya akhir-akhir ini. Yesung-nya terdengar sehat. Kali ini Kyuhyun berpikir, apakah dirinya sedang berhalusinasi? Sudah seminggu dirinya kurang tidur dan seperti tidak peduli dengan keadaan tubuhnya. Haruskah ia segera menghubungi Jungsoo hyung? Tetapi pikiran itu kembali hilang ketika terdengar panggilan Yesung dari telepon kantor dalam genggamannya.
"Yesung?" suaranya terdengar rapuh setengah mati, tapi Kyuhyun tidak peduli.
Heechul yang berdiri agak jauh dari meja Kyuhyun menengokkan kepala dengan cepat ke arah Kyuhyun ketika sang Team Leader menyebut nama Yesung.
"Yesung katamu?" bisik Heechul dengan tatapan tidak percaya sambil menghampiri Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun sendiri hanya bisa mengangguk.
"Kyu dengar, aku tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan segalanya. Aku bahkan tidak tahu aku berada dimana tapi kalian hanya memiliki waktu empat hari," suara Yesung terdengar berbisik dan samar-samar terdengar suara air hujan. Yesung berada di luar?
Kyuhyun menekan tombol speaker dari telepon agar Heechul juga bsisa ikut mendengarkan, "Maksudmu tidak punya banyak waktu?"
"Manusia setan itu mengurungku di ruang hotel di daerah Haeundae, empat hari lagi Goodfellas akan kabur sementara ke New York,"
Kali ini giliran Heechul yang berbicara, "Haeundae? Kau di Busan? Hotel apa? Kenapa kau ditinggal di hotel? Mereka akan kabur? Lalu kau...?"
"Heechul eonnie...?" suara Yesung terdengar bergetar seperti menahan tangis, suara tegasnya tadi perlahan-lahan hilang.
"Ya, ini aku Yesungie. Cepat beritahu hotelmu, kita akan segera menjemputmu," ujar Heechul menahan tangis, sedangkan Kyuhyun sudah sibuk menghubungi kepolisian Busan dan menghubungi anggotanya untuk segera berkumpul.
"Aku tidak tahu ini di hotel apa eonnie, mereka mengambil segala perlengkapan hotel yang bisa membuatku mengidentifikasi hotel. Bahkan aku tidak pernah melihat staff hotelnya, kamarku diberikan kunci khusus jadi aku tidak bisa mencoba kabur," Yesung terdengar sangat frustrasi, sesekali menghela nafas kasar.
"Apakah kau bisa melihat keluar sekarang? Apa yang bisa kau lihat?" tanya Kyuhyun cepat.
Bukan jawaban yang mereka dapatkan, tapi suara nafas Yesung yang semakin berat, semakin lama terdengar isakan tangis yang terdengar tertahan.
"J-j-jinseok...dia..." Yesung bahkan tidak sempat menyelesaikan kalimatnya, yang bisa didengar oleh Kyuhyun dan Heechul adalah isakan Yesung yang semakin kencang, sesekali terdengar teriakan dan pukulan yang Kyuhyun tahu Yesung sendiri yang melakukannya pada pahanya. Semakin aneh ketika Kyuhyun dan Heechul menyadari bahwa Yesung seperti menutup mukanya dengan benda untuk meredam suaranya, seperti berhati-hati tidak ada suara yang keluar. Otak cerdas kyuhyun berputar sangat cepat. Jinseok, kamar hotel, dan Yesung yang histeris. Dadanya berdebar karena rasa marah yang menggebu-gebu, keinginannya untuk menghabisi Jinseok sangat besar saat ini. Tapi yang paling penting ia harus menenangkan Yesung terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treacherous // KYUSUNG
FanfictionBoth have heart as cold as ice. The difference? One is by nature, the other is freezing the heart as self-defence. But when they both meet, they can only feel; warmth. disclaimer GS for ukes! in Bahasa