۞IV۞

422 55 10
                                    

۞ Jᴜsᴛ Dɪғғᴇʀᴇɴᴛ ۞

۞

۞

۞




Satu suap,

Dua suap,

Dan suapan lainnya dari makanan yang Yedam bawa sudah berada didalam perut Duyoung. Dia tersenyum saat pria yang dia cintai tidak memuntahkan makanannya.

"Apa kau harus menyuapiku setiap hari agar aku tak memuntahkan makananku setelah makan?"

"Kau seorang bayi?"

Dia terkekeh, mulutnya yang tadinya pucat kini sudah mulai berwarna merah jambu. Senyumnya yang manis menular pada Yedam yang melihatnya ikut tersenyum.

Kim Duyoung, penderita Anoreksia Nervosa. Dia terobsesi dengan berat badan ideal. Dia akan memuntahkan makanan yang dia makan setelah selesai makan. Dia akan menjalani diet dengan gila jika berat badannya dirasa tidak ideal. Penyakit yang muncul karena masalalunya yang selalu menyakiti hatinya.

Semenjak bertemu dengan Yedam, Bang Yedam seorang guru vokal yang baik, lembut, dan cerdas membuatnya berubah. Yedam tak pernah memandang dirinya lewat fisik. Yedam juga yang selalu memarahinya saat dia melakukan diet. Yedam merubah dirinya beberapa tahun ini hingga mereka memutuskan untuk bertunangan. Tapi penyakitnya kembali kambuh.

Saat pekerjaannya yang sebagai model menuntutnya memiliki proporsi tubuh yang bagus. Saat itu juga banyak cemoohan dari orang yang melihatnya. Hal itu membuat dirinya takut kalau dirinya tidak sesuai dari yang mereka harapkan. Jadi dia kembali mejadi frustasi, kembali menjalani diet. Bahkan saat dia tau sebenarnya orang-orang tidak membicarakan kekurangan bentuk badannya. Mereka hanya iri dengan dirinya yang memiliki tubuh sangat sempurna.

Tapi Duyoung, dia akan mejadi sensitif saat berurusan dengan bentuk tubuhnya.









"Ternyata aku tidak apa-apa." suara kekehan terdengar disamping tirai yang memisahkan ranjang dimana Duyoung berbaring dengan ranjang lainnya. "Hanya asam lambung naik." dia masih terkekeh.

"Aku sudah bilang bukan? Kalau kau tidak kenapa-kenapa, tidak perlu sampai kerumah sakit."  pria lain yang menungguinya bersuara.

"Tapi aku rasanya seperti ingin mati. Aku tidak bisa bernafas seluruh badanku sakit, detak jantungku seperti gemuruh yang cepat."

"Itu karena kau terlalu banyak begadang, telat makan dan kau terlalu setres Hyunsuk."

"Benar juga." dia kembali tersenyum saat satu suntikan tadi menyelamatkan hidupnya pikiranya.

"Kau harus liburan dan berhenti bekerja di studiomu!"

"Tapi aku harus menyelesaikan lagu ini secepatnya." dia masih terbaring diranjang tapi tangannya sudah dengan cepat bermain diatas tabletnya. Memeriksa perkembangan lagu yang dia buat. Hal itu membuat orang didepannya tak tahan untuk mengambil benda persegi pipih ditangan sahabatnya. "Jihoon!!" rengeknya saat tabletnya diambil paksa.

"Tidur atau aku hancurkan benda sialan ini." dia tak main-main, tablet itu sudah dia angkat tinggi dan siap untuk membantingnya.

"Baiklah." selimut yang menutupi tubuhnya sebatas perut kini dia angkat sampai kepalanya. Dia sembunyikan rambut hijau miliknya dalam selimut rumah sakit.

Sahabatnya yang melihat itu hanya menatapnya nanar. Lalu keluar dari sana. Dia menemui dokter yang tadi menangani sahabatnya.









Just Different | TREASURE✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang