₊˚⊹♡┆Get Along : O6

648 66 1
                                    

ִֶָ𓂃 ࣪ ִֶָ 🦢་༘࿐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ִֶָ𓂃 ִֶָ 🦢་༘࿐

Erwin baru saja selesai mengeluarkan beberapa barang bawaan mu dan memasukan ke tas besar miliknya, setelah itu dia kembali menutup rapat tas ranselnya.

Sekarang kamu hanya tinggal membawa tas kecil yang berisikan uang dan dua buah buku bacaan mu saja.

"Tas mu yang satu lagi ada di kereta kuda ku, kau tak perlu membawanya."

Erwin memang suka seperti ini jika selesai berpergian denganmu. Kamu terkekeh pelan sambil membantunya  membereskan beberapa buku yang ada di rak. Buku-buku yang sempat di keluarkan Erwin untuk baca waktu itu kini kalian susun rapih ke tempat semula.

"Harusnya kamu juga berbuat baik seperti ini kepada seluruh anggota mu dong, Komandan Erwin." ujar mu, sambil terkekeh kecil.

"Maksudmu, membawakan barang-barang mereka juga?"

"Tepat sekali." kamu mengangguk.

"Yang benar saja, kereta kuda ku bisa penuh."

"Jadi kamu ini pilih kasih ya?" ledek mu. "Bukankah seorang komandan harus bersikap adil?"

Erwin melirik mu sekilas setelah kalian berdua selesai membereskan buku dan bersiap-siap untuk keluar dari ruangan ini.

"Hari ini, aku menyuruh Levi untuk mengantar mu pulang kembali markas." perkataan Erwin sontak membuat kamu yang baru saja membuka pintu langsung menoleh dengan mata membulat.

"Hei, sungguh?" tanya mu tak merasa yakin. Erwin mengangguk sambil melangkah keluar lebih dulu, di ikuti oleh mu setelah itu.

"Anggap saja tebusan ku, karena aku jarang menempatkan kalian berdua di tim yang sama." jawaban Erwin terdengar cukup santai namun lebih ke arah ingin membuatmu senang.

Hati mu langsung menjerit kegirangan. Kamu tersenyum penuh rasa bahagia, kemudian kamu berlari kecil ke arah Erwin sambil menyebut namanya dengan nada riang lalu melompat agar bisa memeluk bahu gagahnya dari arah belakang

Kamu memeluknya begitu erat sampai kamu juga mengangkat diri sambil melingkari kedua kakimu di pinggangnya. Erwin tak menolak perlakukan mu, dia membiarkan kamu melakukan hal seperti itu kepada-nya.

Lagi pula, rasanya sudah lama sekali dia tak merasakan pelukan darimu.

"Erwin! Aku sungguh menyayangimu! Sangat. sangat menyayangimu. Kamu orang yang paling aku sayang di dunia ini! Satu-satunya manusia terbaik yang pernah aku kenal. Aku menyayangimu, Erwin Smith!" katamu begitu dalam, penuh rasa terimakasih.

Erwin tersenyum tipis. Merasakan kehangatan dari ucapan dan pelukan mu secara bersamaan."Gunakan waktu yang sudah kuberikan dengan baik."

Kamu mengangguk-angguk paham lalu memperat tanganmu yang melingkari lehernya itu, sambil memejamkan mata. "Pasti, sudah pasti akan ku gunakan dengan baik. Aku takkan menyianyiakan nya. Oh ya! Aku berjanji akan membuatkan mu secangkir cokelat panas nanti malam!"

𝐆𝐞𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐠 ➤ 𝑳𝒆𝒗𝒊 𝑨𝒄𝒌𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏 ( end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang