₊˚⊹♡┆Get Along : 2O [ end ]

595 49 19
                                    

𓂃 ࣪ ִֶָ 🦢་༘࿐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓂃 ִֶָ 🦢་༘࿐

Beberapa tahun kemudian..

Levi menghembuskan asap terakhirnya dari sebuah benda yang tersulut di sudut bibirnya. Tangannya pun segera membuang benda itu ke permukaan tanah, dia menginjaknya menggunakan sepatu pantofel yang di kenakannya. Lalu manik hitam miliknya kemudian mengamati sebuah benda berbentuk kotak yang sedang pegangnya, nampaknya Levi berniat untuk mengambil satu batang lagi dari dalam benda itu. Ah.., sudah beberapa bulan kebelakang ini Levi benar-benar kecanduan dengan benda aneh yang dibawa orang-orang Marley itu kesini.

Mereka menyebut nya rokok.

Namun ketika atensinya menatap ke arah langit, dia langsung mengurungkan niatnya dan memilih untuk memasukan kembali rokoknya ke dalam saku celana. Sekarang, dia melangkahkan kaki menuju toko bunga langganannya yang berada di dekat sini.

Usai tiba disana, mata Levi menyipit ketika melihat seorang gadis kecil nan cantik kini sedang melayaninya.

"Levi-san ya? Aku tau pesanan bunga mu.." katanya dengan nada bicara yang ceria. Senyumannya pun juga ikut mengembang.

Levi menelan ludahnya saat memandangi senyum gadis kecil itu, entah kenapa hatinya meringis disaat yang sama.

"Ibu sedang sakit, jadi aku yang melayani toko.." katanya lagi, sekarang gadis itu sudah membawa dua bucket bunga yang berbeda. "Ini dia, satu bucket bunga mawar biru dan satu bucket bunga aster yang baru saja di petik.."

Levi pun langsung tertegun ketika gadis itu memberikan dua bucket bunga itu kepadanya. Setelah itu Levi tersenyum tipis, dia pun segera mengambil pemberian dari gadis kecil itu.

"Terimakasih," ujar Levi seraya manaruh sejumlah uang yang cukup banyak di atas meja kasir. Gadis itu pun langsung membulatkan matanya tak percaya melihat nominal uang tersebut, namun ketika gadis itu hendak membuka suara, Levi sudah lebih dulu melangkahkan kakinya pergi.

"Ambil sisanya dan bawa ibumu ke rumah sakit." ucap Levi sebelum akhirnya dia benar-benar pergi meninggalkan toko bunga.



𓂃 ִֶָ 🦢་༘࿐



Sekarang, disinilah Levi berada. Dirinya kini berdiri di depan batu nisan yang bertuliskan atas nama Erwin Smith. Sudah hampir lima tahun sejak kepergian sang komandan sekaligus teman terbaiknya, Levi masih sering mengunjungi makam Erwin di sela-sela kesibukannya saat ini.

𝐆𝐞𝐭 𝐀𝐥𝐨𝐧𝐠 ➤ 𝑳𝒆𝒗𝒊 𝑨𝒄𝒌𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang