Chapter 8

375 6 0
                                    

Autor POV

04.05 AM

Untuk pertama kali nya, Elma bangun lebih awal dikarenakan mimpi buruk nya. Ia bermimpi, melihat Alex terbang ke cahaya yang sangat terang.

Elma mengusap wajah nya, dan mulai menarik nafas. Ia beranjak dari tempat tidurnya menuju Balcon kamar nya.

Elma membuka pintu kaca yang membatasi kamar dengan balcon nya. Dan angin Pagi, menyapa nya. Elma menutup matanya, menikmati Udara dingin yang menusuk kulitnya. Helaian rambutnya berterbangan dihempas oleh angin.

"(Menghela nafas). Aku masih belum percaya lex." Gumam Elma pelan. Elma mulai berjalan mendekati pembatas balcon.

"Masih belum percaya, kalau mulai hari ini kamu sudah tidak didunia nyata" Elma mengangkat wajah nya ke langit.

Kamu lagi apa lex?

Batin Elma. Lalu menurunkan wajah nya kembali.

Ia memandangi langit yang masih gelap, belum diterangi oleh cahaya matahari.

Aku bahkan belum tau penyebab kepergian mu.

Batin Elma bertanya.

"Aku akan mengunjungi kediaman tante Alex" gumam Elma pelan.

Baru saja Elma ingin masuk ke dalam kamarnya. Ponsel Elma bergetar akibat notif yang masuk.

Mystery : Kau bangun lebih awal?

Elma mengernyitkan dahi nya, bertanya-tanya. Pria itu mengetahui semua tindakannya.

ElmaP : Kamu sedang memata-matai ku ?

Mystery : Aku turut berduka tentang kekasih mu.

ElmaP : Bisakah kita bertemu?
Aku ingin tau, siapa kamu
sebenarnya.

Mystery : Kita sudah sering bertemu.

ElmaP : Kapan? Aku tidak pernah
melihat dirimu.

Mystery : Kamu tidak menyadarinya.

ElmaP : Bisa beri aku Petunjuk?

Mystery : Tidak perlu, karna Kamu akan bertemu dengan ku.

ElmaP : Kapan?

Mystery : *read.

Sial! Apa mengabaikan adalah hobby nya?.

Batin Elma.

***

Sesampainya dirumah Alex, Elma langsung disambut dengan pelukan hangat oleh Mami Alex.

"Kamu datang nak?" Ucap Mami Alex.

"Iya tante, Elma bawa sarapan buat tante sama om. Kita makan bareng ya tan" ucap Elma sopan dengan senyum ramah nya.

"Wah, kebetulan tante sama om belum sarapan. Ayo kita ke meja makan." Mami Alex menuntun Elma ke meja makan.

"Papa.." panggil Mami Alex. Sedangkan Elma termenung memperhatikan meja makan.

Dulu Elma dan Alex pernah makan bersama di meja itu. Dan kini, seakan tidak percaya Alex sudah bersama Tuhan.

Mami Alex menyadari arah pandang Elma. Ia lalu menghampiri Elma, dan mulai mengusap lembut lengan Elma.

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang