Chapter 10

304 6 0
                                    


Tiba lah mereka disalah satu restoran korea dengan basis All you Can eat. Pria itu sengaja membawa mereka ke restoran itu, karna tau bahwa Desi. Adalah gadis pencinta k-pop, dan mencintai seluruh hal berbau korea.

Tidak ada salah nya mencuri hati si adik dulu, lalu ke kakak nya. Haha

"Kalian boleh ambil daging sepuasnya. Tapi ingat, harus habis ya" ucap pria itu yang di lalu diangguki oleh ketiga adik El.

"Kak El, kami aja yah yang ambil daging nya" ucap Anya, yang lalu berdiri dibarengi dengan Desi dan Max. El hanya menjawab dengan anggukan.

Sekarang hanya ada Elma dan Pria itu yang sekarang sedang berdiam menatap satu sama lain di meja makan. Seolah, bingung ingin memulai percakapan.

Karna merasakan situasi yang kaku, pria itu lalu beralih mengambil ponsel nya. Sementara El, masih terdiam memikirkan cara untuk memulai percakapan.

"Ekhmm" Elma berdeham, seolah memberi kode ke pria itu untuk memulai percakapan. Namun pria itu tidak menoleh.

"Ekhmm!" Elma berdeham cukup keras, hingga pria itu menoleh menatap El.

"Nama aku bukan Ekhm" Ucap pria itu. Dan itu membuat El salah tingkah.

"Eh- ya a-aku ga tau nama kamu siapa." El menatap kebawah dengan malu. Pria itu lalu menyimpan ponsel nya disaku, dan menatap El di depan nya.

"Loh belum tau ternyata. Emang gaada niat buat nyari tau gitu?" Ucap pria itu polos.

Dih! Nyari tau katanya?! Emang dia siapa.

Batin Elma.

"Kamu kan bukan siapa siapa aku." Ucap Elma sambil menyisip kan rambut nya dibalik telinga nya.

"Oh, berarti aku harus jadi siapa siapa nya kamu gitu? Biar kamu nyari tau."

Ga beres nih cowo.

Batin Elma. Menatap Pria itu dengan tatapan ngenyir nya.

"Bu-bukan gitu. Ya kan, aku ga kenal sama kamu. Gimana sih!" Protes Elma. Pria itu hanya tersenyum geli.

"Ben." Ucap pria itu.

"Ben Chandra" Pria itu memperjelas lagi. Dan Elma ber -oh ria sambil mengangguk-angguk kan kepala nya.

"Baiklah tuan Ben. Tolong jelaskan, mengapa anda menerror saya terus kemarin" Elma berbicara sambil menggerakkan tangan nya seolah sedang mempresentasekan sesuatu.

"Loh? Siapa yang nerror kamu emang?" Ben menaikan alis nya sebelah.

"Tolong, saya bukan anak kecil ya pak. Yang bisa dibodohi" ucap El

"Dan saya bukan Bapak Bapak nona El." Ucap Ben, dan El hanya tertawa kecil mendengar nya.

"Kamu sebenarnya siapa si? Kamu tau nama aku, dan kamu juga tau semua yang aku lakuin."

"Kamu nanya aku siapa?" Tanya Ben. Dan Elma hanya menganggukan kepala nya.

"Baik lah perkenalkan.." Ben mengulurkan tangannya ke El dan lalu di salam oleh Elma.

"Masa Depan kamu" ucap Ben masih menggenggam tangan El.

Seketika oksigen diruangan itu menipis, membuat Elma sesak. Bukan hanya sesak, bahkan pipinya pun memerah seperti kepiting rebus.

Namun beruntung nya El mendapatkan oksigen nya kembali, karna kehadiran adik adik nya dimeja makan. Elma lalu menarik tangan nya dengan cepat.

"Ekh- Kalian udah ambil dagingnya?" Ucap Elma terbata-bata. Dan Ben hanya tersenyum melihat El yang salah tingkah.

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang