Chapter 6

530 9 0
                                    

Ben POV

Sudah cukup aku merasakan rasa panas hari ini. Bukan hanya lelah, melainkan emosi yang kualami hari ini. Aku sudah mengikuti kegiatan gadis itu bersama kekasih laknat nya itu. Dan hari ini, adalah hari terakhir aku melihat kemesraan mereka. Aku bersumpah!

Kini aku dan orang orang ku sedang menunggu kedatangan seseorang yang ku incar sedari tadi pagi. Kami bersembunyi dipersimpangan jalan.

Itu mobilnya!

Batin ku. Aku tersenyum penuh licik.

Dengan cepat mobil yang ku tumpangi beserta mobil pengawal yang lain nya menghalang mobil itu.
Kebetulan sekali, jalanan sedang sepi.

Orang orang ku keluar dari mobil mereka dengan persediaan senjata ditangan mereka.

Aku lihat pria itu mulai keluar dari mobil nya dengan wajah bingung dan.. marah. Mungkin.

Setelah ku lihat pria itu mulai memberontak, aku keluar dari mobil ku dengan setelan kemeja hitam dan celana ponggol berwarna kream ku.

"Alex Jaya" ucapku penuh kesombongan. Kumasukan kedua tangan ku kedalam saku celana ku, dan berdiri dihadapan nya.

"Siapa lo!" Bentak nya spontan. Rasanya tangan ku sudah gatal untuk melayangkan bogeman di wajahnya.
Tapi, rugi sekali aku menyentuh orang ini.

"Gue cuma mau ngajuin penawaran buat lo" Ucap ku santai. Dia menertawakan ku. Aku benci itu.

"Gue bahkan ga kenal sama lo. Dan lo ngajuin penawaran ditengah jalan gini?" Tutur nya sambil bersandar di mobil nya.

"Jawaban yang perlu gue dengar cuma iya atau tidak. Selebih nya, lo simpen aja buat kenangan lo" ucap ku acuh dan aku melihat ekspresi nya mulai meremehkan ku.

"Ga waras kayanya ni orang" jawabnya semakin meremehkan ku. Aku tidak ingin membuat waktu dan tenaga untuk orang tak berguna ini.

"Lo serahin Elma, Gue kasih berapa pun yang lo mau" kulihat dia mulai marah, setelah mendengar nama Elma.

"Jangan berani-berani lo sentuh Elma." Ucap nya menantang ku.

"Gue cuma perlu jawaban iya atau tid-"

"Gue ga setuju! Suru orang orang lo minggir. Gue mau pulang" pria itu memotong pembicaraan ku dengan tidak sopan. Dia telah menguji kesabaran ku.

Segera ku beri kode orang orang ku, dan mereka mulai menahan pria ini.

"Apa apaan ni! Lepass!" Pria itu memberontak. Aku mengambil senjata dari pengawal ku. Dan kuarahkan tepat didepan kepala nya.
Tapi..aku tidak melihat rasa takut diwajah nya.

"Tembak, kalau itu bisa bikin lo ngejauhin Elma." Pria itu menantang ku. Dan aku hanya tersenyum penuh licik.

"Baik, tapi sayang nya. Lo udah ngebantu gue buat deketin Elma. Semoga perjalanan lo menyenangkan" ucapku sambil tersenyum manis dihadapan nya.

Dorr!

" Urus jasad nya, dan hapus jejak sampai tidak terlihat" perintah ku pada orang orangku.

Dan aku kembali masuk kedalam mobil, dengan senyum penuh kemenangan.

Ceritaku baru saja dimulai.

Batin ku. Tersenyum penuh kemenangan.

***

Autor POV

07.30

Drrtt Drrtt
(56 panggilan tidak terjawab dari Ami)

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang