Chapter 12

229 2 0
                                    

Ben berjalan menuju pintu rumah mewah itu, El dan ketiga adik nya mengekori langkah Ben dari belakang.

Setiba di depan pintu, Ben langsung menekan tombol yang terpajang disamping pintu. Tombol yang merupakan bel rumah itu.

Pintu terbuka, dan langsung disapa ramah oleh pelayan dirumah itu.

"Tuan.." ucap pelayan ramah itu. Ben hanya membalas tersenyum.

Pelayan itu juga memberi salam kepada El dan ketiga adik nya.

"Halo mba" jawab Elma sopan. Ketiga adik El juga melambaikan tangan kepada pelayan itu.

"Silahkan masuk non" ucap pelayan itu.

Elma pun melangkah masuk kedalam rumah megah itu, dan diikuti oleh ketiga adik nya. Wajah Elma langsung terkagum berseri-seri melihat betapa mewah nya rumah itu. Bukan hanya Elma, tetapi ketiga adik nya juga ikut melakukan ekspresi yang sama seperti El.

"Kak, ini istana apa bukan?" Bisik Anya disebelah El.

"Gatau nya. Ini museum kali" jawab El balik. Dan El mendapat pukulan kecil dilengan nya.

"Gila aja museum begini kak!" Protes Anya masih berbisik.

"Ish tau ah! Biasa aja Nya, jangan kaya orang kampung"

"Ya kakak juga kaya orang kampung! Dari tadi melongo ngeliatin rumah ini"

"Diem ah! Ntar didenger Ben" bisik El.

Datanglah seorang wanita cantik, menyapa kedatangan El dan adik adik nya. Wanita itu tidak terlalu tua, karna paras cantik nya membuatnya kelihatan seperti masih muda. Namun dari segi umur, Mama El masih lebih muda dari wanita itu.

"Wah udah dateng ternyata" sapa Wanita itu. El dan ketiga adik nya langsung menyalami tangan wanita itu dengan sopan.

"Malam tante" sapa El.

"Iya malam sayang. Dari tadi tante udah nunggu lo" ucap wanita itu. Ben hanya tersenyum melihat nya.

"Maaf membuat tante menunggu" ucap El.

"Gapapa sayang. Manis banget ya Ben calon mantu Mama" ucap wanita itu sambil tersenyum ke Ben.

"Eh-? Maaf tante?" Ucap El dengan tawa paksa nya sambil menatap Ben bergantian.

"Iya, Ben bilang mau ngajak calon nya makan malam disini bareng keluarga." Ucap Mama Ben sambil tersenyum. Sementara El tersenyum paksa sambil melihati Ben.

"(Tertawa) Tapi tan El bukan ca-"

"(Berdeham) Ma, kita langsung ke meja makan aja. Udah lapar" Ben memotong percakapan El. Mama Ben, dibuat terheran karna nya.

"Ben..kamu kok gitu sih. El kan lagi ngomong, masa di potong" ucap mama Ben. Ben hanya tertawa sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Ngomong apa tadi sayang?" Tanya Mama ben lagi. El jadi tidak enak dibuatnya.

"Gapapa tante. Gajadi hehe"

"Yauda, kita ke meja makan aja yuk"

Mama Ben langsung pergi kemeja makan. Sementara El masih diam, menatap tajam kearah Ben. Dan...Ben membalas tatapan itu dengan kedipan nakal dari Ben.

Awas lo ya! Gue makan lu hidup-hidup

Batin Elma.

Dimeja makan yang besar itu, El melihat lelaki tua namun tampan. Lelaki itu mirip dengan Ben, El duga bahwa dia adalah Papa nya Ben.

"Ohh jadi ini Ben?" Ucap Papa Ben. Lelaki itu memperhatikan El dari atas kebawah sambil tersenyum ramah.

"Pilihan kamu selalu bagus ya" goda Papa Ben.

"Oh jelas pa. Kan ini ilmu dari papa juga" jawab Ben.

Tawa mereka pun pecah di tengah ruang makan itu. Lain hal dengan Elma, yang sekarang berteriak didalam hati karna kebingungan. Dia terlalu bingung saat ini.

"Ayo El, diambil rendang daging nya. Tante masak khusus buat kamu loh" ucap Mama Ben.

"Iya tante, yang ini juga belum habis hehe"

"Mereka adik adik kamu ya El?" Tanya Mama Ben sambil mengunyah makan nya.

"Iya tante. Yang ini namanya Anya, ini Desi dan ini Max." Jawab El sambil menunjuk adik nya satu persatu.

"Cantik cantik ya. Kamu juga, ganteng banget" puji Mama Ben ke Max.

"Makasih tante" jawab Max dengan nada imut nya.

"Jadi Ben..kamu udah nentuin tanggal pernikahan kalian?" Tanya Mama Ben.

Sontak El tersedak, dan terbatuk batuk. Ben yang duduk disebelah El, langsung menuangkan air ke gelas dan dengan cepat di teguk El sampai tandas.

"Pelan pelan makan nya sayang" ucap Ben sambil memberikan tissue ke El. Sementara El hanya bisa melotot ke Ben. Seolah memberi pesan.

Sayang lo bilang!!

Batin Elma.

"Kamu gapapa El?" Tanya Mama Ben.

"(Berdeham) ga- gapapa tante." Jawab Elma, dengan senyum terpaksa.

"Hmm m-maksudnya nikah apa ya tante? Hehe..El ga ngerti" ucap El hati hati.

"Loh Ben? El belum tau, rencana pernikahan kalian?" Tanya Mama Ben.

Ben hanya tersenyum usil kearah Elma. Sementara papa Ben menggeleng kepala melihat tingkah Ben. Ya,,papa nya sudah kenal sifat Ben yang sangat usil seperti sekarang.

"Belum sih ma. Rencana nanti kita mau bahas itu" jawab Ben. Kalimat itu sukses mendapatkan tatapan mematikan dari El.

"(Berdeham) tante. El permisi sebentar mau bicara sama Ben." Ucap El sopan."

Elma lalu beranjak dari meja makan, sambil memberi kode ke Ben untuk pergi dengan nya. Sambil berdiri, Ben menaikan alis ke papa nya sambil menyunggingkan senyum. Papa Ben menggelengkan kepala dibuat nya.

"Bisa jelasin ga? Apa yang terjadi malam ini?" Ucap El sambil melipat tangan nya didada.

"Kan udah jelas. Apalagi yang mau dijelasin?" Tanya Ben polos.

"Apanya yang jelas?! Maksud nya apa coba? Tanggal pernikahan?" Nada bicara El sudah mulai meninggi.

"Ya iya. Kita bakal menikah" jawab Ben santai. El menganga dibuatnya.

"Ga waras ya kamu?!" El mulai mendekat kearah Ben.

"Iya. Kamu yang ngebuat aku ga waras." Ben mulai berjalan maju kearah El. Sontak Elma mundur perlahan hingga akhirnya Ia menabrak dinding di belakangnya.

Ben lalu mengangkat tangan nya kedinding, mengunci pergerakan El. Lalu Ben mulai memajukan wajah nya hingga sangat dekat ke wajah El. Dengan cepat Elma keluar dari arah bawah tangan Ben, dan lalu berlari menyusul meja makan.

Ben tertawa dalam hati, melihat Elma yang berlari dari nya. Tingkah El membuat nya semakin gemas.

Dalam hitungan hari, kamu ga bakal nolak lagi nona.

Batin Ben.

Saat Ben sampai di meja makan, tidak ada yang berkutik. Bahkan Elma pun segan untuk melihat Ben.

"Jadi gimana?" Ucap papa Ben memecah keheningan. Elma masih diam dalam kegiatan makan nya.

"Lihat beberapa hari kedepan pa. Aku mau nya El yang nentuin tanggal" jawab Ben santai. Spontan, Elma langsung menatap Ben yang juga menatap nya dengan senyuman.

"Aku bahkan belum ada rasa sama kamu" bisik El ke Ben.

"Aku bakal bantu kamu" jawab Ben.


Whoaaa, udah chapter 12 aja nichh.
Kasih aku vote banyak banyak donggg. Biar aku makin semangat.

Oh iya,, jangan lupa follow akun instagram aku ya guys : @eunikeputri_07

Love you guysss❣️



OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang