Lanjut Udahan Lanjut Udahan

8K 85 2
                                    

hari ini adalah hari terakhir siska magang disini. aku berencana untuk menyudahi ini semua. aku tak berniat untuk melanjutkan hubungan yang jelas-jelas memang salah ini. namun aku tak tahu harus mengakhiri dengan cara apa. siska sendiri nampak nyaman didekatku. setiap kali memandangnya, aku tak tega untuk mengatakan itu semua. hingga magangnya berakhir begitu saja.

siska : "tadi kok ngga anterin aku mpe pulang kak?" isi pesannya padaku.

aku : "emang nungguin ya?"

siska : "ya pengen aja kakak anterin, siapa tau dapet kecupan dari kakak lagi"

aku : "mau banget ya kamu?"

siska : "hehehe ngga tau juga sih, tp ya memang tadi nungguin"

aku : "maaf ya udah bawa kamu masuk terlalu jauh, aku ga tau harus gimana lagi sama kamu, tapi kamu masih inget kan kalo kita ngga bisa lanjut"

siska : "hmm iya kak, aku tau kok, aku sadar aku siapa, kakak siapa. tp please bantuin laporan aku dulu ya kak, nanti setelah itu kakak boleh deh blok nomor aku"

aku : "tenang aja kalo itu nanti aku bantuin kok"

~~~~~~

sudah 3 hari berlalu sejak siska pergi. dan selama itu pula aku mencoba untuk tak menghubunginya.

siska : "kak, lagi sibuk ngga?" isi pesannya.

aku : "ngga kok, kenapa?"

siska : "mau nanya tentang laporan aku kak"

aku : "oh iya boleh"

kami pun berdiskusi beberapa saat.

siska : "kak"

aku : "ya? ada lagi yang belum ngerti?"

siska : "ngga kok kak, bukan itu"

aku : "trus?"

siska : "udah bisa lupain aku ya kak?"

aku hanya membalas chat itu dengan emoticon senyum saja, aku bingung harus mengatakan apa. aku juga tak mau siska berfikir aku hanya ingin manisnya saja, setelah itu siska aku buang begitu saja.

siska : "aku kangen kak"

awalnya aku tak mau membalas chat seperti itu, namun aku tak tega kalau harus terlalu "biasa" membalasnya.

aku : "aku juga kangen, kangen parfum kamu"

siska : "haha sama aku juga kangen parfum kakak, tp kakak kayanya udah bisa lupain aku ya?"

aku : "hanya sedang berusaha, tapi sebenernya belum bisa, bahkan kemaren aja keinget terus, mpe ngga bisa tidur, aku takut, gara2 kepikiran kamu terus, takut kebawa mimpi, ntar istri aku tahu dong, tp ujung2nya sih tidur juga"

siska : "haha kalo aku udah punya suami, kayanya bakal kaya gitu juga kak. tapi untungnya aku masih sendiri, jadi aku nyaman2 aja mimpiin kakak semalem"

aku : "wah mimpi apa?"

siska : "mimpi kakak ada disini, ngobrol2 aja"

aku : "oh aku pikir mimpi gituan"

siska : "ih dasar, otaknya begituan aja hahaha"

aku : "tuh kan aku aja yang disalahin, padahal kalo udah ketemu sih pasti kamu juga mau tuh"

siska : "hehe emang masih bisa ketemu kak?"

aku : "ya tergantung kamu, masih mau ketemu ngga?"

siska : "mau kak, tapi dimana?"

aku : "nanti deh aku pikirin hehe"

~~~~ sorenya..

aku : "lusa ketemu yuk"

siska : "dimana?"

aku : "ya dirumah kamu aja, atau kita cari tempat yang deket2 rumah kamu"

siska : "boleh kak"

~~~~ hari yang di tunggu.

rencanaku sebelumnya menemui siska siang hari sekalian jalan-jalan di daerah rumahnya. namun karena pekerjaanku cukup banyak akhirnya ku mundurkan ke sore hari. namun pada kenyataannya aku baru bisa menemuinya sekitar jam 7 malam karena pekerjaanku yang memang sedang banyak-banyaknya. aku sudah bilang pada istriku pula bahwa hari ini akan ada lembur dikantor, sehingga aku bisa sampai malam dengan siska.

cuaca hari itu tidak begitu bagus, selain hujan yang cukup deras, ada banjir juga dimana-mana sehingga aku tak bisa mengajak siska ke tempat yang bagus. akhirnya kami hanya mengobrol di dalam mobil sambil mencari tempat yang kira-kira enak untuk kami berhenti. dan tempat itu hanyalah sebuah pinggir jalan yang cukup sepi. aku kangen sekali dengan wangi siska, aku pun tak tahan untuk memeluknya. tentu saja bukan hanya pelukan yang ku mau, namun juga bibir tipisnya itu yang membuatku rindu.

kondisi jalan yang sepi dan sedang hujan deras membuat kami lebih bebas saat itu. setiap kali bibir ini saling menempel, ku coba-coba cari kesempatan juga untuk menyentuh payudaranya. dalam kondisi gelap gulita itu pun aku memaksakan diri untuk menciumi dadanya. tidak sulit membuat siska horny, karena memang siska gampang sekali ku buat horny. siska pun tak menolak ketika aku menciumi dadanya. kali ini bahkan aku tak menawarkan penisku untuk dia kulum, justru siska yang memohon dan meminta, mungkin saking sange nya dia saat ini. aku pun dengan senang hati membukakan resleting celanaku untuknya.

kondisi seperti ini membuatku semakin sange, setiap sentuhan lidahnya di penisku selalu bisa membuatku merasakan keenakan, beda sekali dengan kulumannya ketika di hotel. aku sempat beberapa kali meminta siska untuk terus menjilati penisku hingga aku mencapai klimaks, dan memintanya untuk menelan seluruh sperma yang nanti akan muncrat dari penisku, tak ku sangka siska pun mengiyakan permintaanku itu. akhirnya siska terus saja melakukan sepongannya di penisku hingga aku mencapai klimaks hari itu. seluruh spermaku yang tumpah didalam mulutnya dibuangnya diluar mobilku. aku pikir tadinya siska akan menelan itu semua, ternyata tidak.

setelah itu aku meminta padanya untuk bisa menjilati kemaluannya, namun siska menolak, dengan alasan sulit, karena kami sedang berada dalam mobil. akhirnya siska malah naik ke atasku yang sedang duduk di bangku supir, dan mulai menggesek-gesekkan pantatnya di atasku. tanganku yang "libur" pun tak bisa begitu saja berdiam diri, kedua tanganku mulai meremas-remas dadanya kiri dan kanan. bahkan tak lama kemudian aku memasukkan tanganku kedalam pakaian yang dikenakannya, dan langsung menyentuh putingnya. siska semakin sange ku buat malam itu. ingin sekali memelorotkan celananya dan mulai memasukkan penisku di vaginanya, namun aku cukup kesulitan dengan kondisi kami di mobil saat itu.

aku pun mengajaknya untuk checkin lagi besok. untuk menuntaskan ini semua. siska pun tak menolak ajakanku itu. akhirnya malam itu kami sudahi, karena besok kami akan bertemu kembali di tempat yang lebih leluasa untuk menyalurkan hasrat kami. selama perjalanan kerumahnya, siska masih sempat-sempatnya mengulum penisku sambil aku menjalankan mobilku.

Kisah Kasih - Mahasiswi MagangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang