Di sebuah halte bus yang sepi, terlihat seorang pemuda berwajah tampan yang memiliki kulit putih bersih tengah duduk seorang diri. Biasanya selalu ada senyum yang terukir di wajahnya, namun saat itu kemurungan nampak mendominasi mood-nya.
Harusnya ia merasa bahagia karena di hari ulang tahunnya, ia masih bisa merayakan dengan gadis yang dicintainya walaupun hanya sebuah pertemuan singkat. Mestinya Lee Minhyuk merasa senang karena Jung Eunji sanggup meluangkan waktu untuknya walaupun sesaat lagi ia akan menjadi istri orang lain.
Namun hal terakhir jugalah yang menjadi penyebab kesedihannya.
Itu karena ia mendengar sendiri bahwa Eunji sudah benar-benar membulatkan tekadnya menikahi Hwang Minhyun.
Minhyuk masih belum bisa menerimanya begitu saja, apalagi setelah pertemuan mereka tadi ia sangat yakin kalau gadis itu terpaksa melakukannya. Walaupun Eunji tidak pernah berterus terang, tapi Minhyuk tidak bodoh. Ia menyadari sejak Tuan Jung, ayah Eunji kehilangan perkebunan karet yang menjadi sumber utama penghasilan mereka, saat itu juga keputusan untuk menikah dengan pewaris tunggal GS Corporation itu terjadi.
Minhyuk langsung menyadari bahwa Eunji menyetujui pernikahan tersebut demi membantu perusahaan keluarganya. Walaupun ia juga merasa kecewa karena sang gadis tidak mau membicarakan semua pada dirinya dan malah menerima semuanya begitu saja.
Minhyuk tahu kalau Eunji dan Minhyun sempat berteman cukup dekat saat kuliah di kampus yang sama. Tapi ia tidak yakin ataupun tahu tentang hubungan mereka setelah itu.
"Apa mungkin...?" gumam Minhyuk.
"Kenapa kau tidak cari tahu saja sendiri?" suara bariton tiba-tiba terdengar menyapa telinganya, bersamaan dengan kemunculan seseorang yang duduk bersamanya di halte.
"K-Kau...?" Minhyuk tak dapat menyembunyikan keterkejutannya saat mendapati sosok itu disampingnya.
Pria misterius berambut hitam yang panjang poninya nyaris melewati kedua mata, masih berpakaian serba hitam membuat Minhyuk langsung bisa mengenalinya. Lelaki yang saban hari memberinya arloji ajaib itu menatapnya dengan sorot mata yang tak dapat ia artikan.
"Kau bisa juga menggunakan jam itu untuk kembali pada momen yang kau lewatkan," sambung pria itu tanpa menggubris keterkejutan Minhyuk. "Tapi ingat, kau hanya diijinkan satu kali saja untuk merubah takdir yang telah terjadi."
Selesai mengatakan itu, bus yang akan ditumpangi Minhyuk tiba tepat di depan mereka. Padahal masih banyak yang ingin ia tanyakan, namun Minhyuk ingat kalau ia tidak boleh ketinggalan angkutan itu kalau tidak ingin terlambat mengikuti sesi latihan dance sore ini.
Dengan berat hati, Minhyuk pun berdiri dan berjalan hingga pintu bus terbuka. Sebelum masuk, ditolehnya sekali lagi pria yang berbicara dengannya tadi di halte. Tidak seperti sebelumnya, kali ini pemuda berparas tampan bagai patung lilin itu masih duduk ditempatnya dan juga tetap memandang dirinya.
"Kita akan bertemu lagi, benar kan?" tanya Minhyuk memberanikan diri.
Pemuda itu hanya tersenyum tipis yang makin membuat aura misteriusnya terpancar.
Minhyuk pun segera masuk ke dalam bus karena sopir sudah berteriak ke arahnya.
***
"Masuklah akan kuobati luka nuna didalam," ucap Minhyun kala mobil yang ia kendarai yang notabene milik Eunji, telah tiba di depan gerbang mansion keluarga Hwang.
Tak menjawab, gadis itu hanya membuka pintu mobil yang diikuti oleh pria disampingnya. Berjalan sedikit tertatih karena luka yang ada di lututnya, Eunji pun nyaris terjatuh. Beruntung, sekali lagi ada seseorang yang menyelamatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Chance
Любовные романыAndai waktu bisa diputar kembali, ku takkan melepaskan genggaman tanganmu, takkan membiarkanmu pergi bersamanya. Ranking #1 in monstax