Business Dinner

554 89 9
                                    

Gulf saat ini sedang bersiap untuk ikut makan malam bersama kolega sang ayah.

Ia sudah tiba di Bangkok sejak pukul 15.00. Setelah mengabari Mew kalau ia sudah tiba dan beristirahat sejenak, ayahnya meminta segera bersiap untuk acara makan malam mereka.

Ia sedang mematut diri di depan cermin dengan setelan jas berwarna biru, dan kemeja putih yang sudah disediakan sang ayah. Tidak lupa memasang jam tangan kesayangan hadiah kelulusan dari Mew.

" Kau harus terlihat professional karena akan menjadi pewaris Traipi Travel" Ucap Mew kala itu.

Gulf tersenyum melihat jam tangan Gucci yang dengan elegannya terpasang di pergelangan tangannya.

" Gulf, Kau sudah siap? " Teriak sang ayah dari lantai satu rumah mereka.

" Iya, Ayah. Sebentar lagi aku turun" Jawab Gulf. Ia bergegas keluar kamar untuk menemui sang ayah sudah menunggunya.

Saat ini mereka sudah sampai di sebuah restoran eropa yang sangat mewah. Ayahnya sudah melakukan reservasi sebuah private room untuk makan malam mereka. Gulf tidak tahu seberapa spesialn kolega sang ayah, yang ia tahu hanya diminta ikut pada jamuan makan malam ini.

Tidak lama berselang, seorang pria tinggi besar memasuki ruangan diikuti seorang wanita muda dengan balutan gaun berwarna merah membuat Gulf sedikit kehilangan fokus memperhatikan wanita itu.

" Selamat Datang Tuan Jiranorraphat, wow, aku tidak menyangka kau akan memenuhi undanganku" Ucap Ayah Gulf.

" Alex, kau tidak perlu kaku seperti itu, ingat pertemuan kita malam ini pertemuan akrab sebagai teman" Ucap Pria yang disebut Jiranorraphat itu.

" Oh, ayolah Nharat, kita juga akan sedikit membahas bisnis, bukan? " Ucap Alex.

" Baiklah, sebaiknya kita duduk dulu.
Oh, iya perkenalkan ini Gulf anakku dia yang nanti akan menggantikan aku mengurus bisnisku" Lanjut Alex memperkenalkan Gulf yang masih berdiri di seberang meja tempat mereka berbicara.

" Selamat Malam, Tuan. Saya Gulf Kanawut, anda bisa memanggil saya Gulf. " Gulf memperkenalkan dirinya sesopan mungkin sambil tersenyum ramah berniat meninggalkan kesan baik pada kolega ayahnya itu

" Wah, putramu tampan sekali. Sama sepertimu waktu masih muda. Aku ini teman kuliah ayahmu Gulf panggil paman saja, tak usah sungkan. Oh, iya ini Jane putriku. Kurasa usianya sama denganmu" Ucap Nharat memperkenalkan wanita muda yang sempat membuat Gulf kehilangan fokus.

Wanita muda yang bernama Jane itu tersenyum malu siapapun dapat mengetahui kalau dia tertarik pada Gulf.

Gulf tersenyum ke arah Jane membuat Jane semakin tersipu.

Kedua Pria dewasa yang sejak tadi memperhatikan kedua anaknya tersenyum sumringah.

Mereka berempat lalu duduk di kursi yang sudah siap sedari tadi.

" Jadi Gulf, kau akan meneruskan bisnis ayahmu? " Tanya Nharat mengajak Gulf masuk ke dalam pembicaraannya dengan Alex.

" Iya, paman. Tapi saat ini aku masih berkuliah semester satu, jadi masih sangat jauh untuk bisa menggantikan ayah." Ucap Gulf.

Nharat mengangguk-anggukan kepalanya.

" Kau harus tahu Gulf, Paman Nharat ini pemilik JP Group. Kau tentu tahu sebesar apa usaha JP group dalam bidang Perhotelan" Alex membanggakan bisnis temannya kepada Gulf.

Gulf hanya tersenyum mendengar perkataan ayahnya.

" Tapi kau juga tidak kalah hebat, Alex!  Kau mampu mengembangkan bisnismu, kau bahkan mampu menjaring pasar luar negeri. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana power kita kalau kita bersatu" Ujar Nharat bersemangat sambil tertawa senang yang diamini oleh Alex.

Autumn without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang