You & Me = Us

602 96 8
                                    

Gulf bergegas masuk ke kamarnya setelah Jane mengantarkannya pulang. Mengganti pakaian, bersih-bersih dan masuk ke dalam selimut. Menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidurnya dan mengambil ponselnya untuk menelpon Mew.

" Hai, sudah tidur? " sapa Gulf ketika panggilan videonya diangkat oleh Mew dengan suara parau dan wajah kusut khas bangun tidur.

" Hmm... Kau sudah pulang? " Tanya Mew sambil mencoba mengumpulkan kesadaran.

" Sudah" Gulf terdiam sesaat "Maaf" Ucap Gulf kemudian dengan wajah sedih

Mew mengerutkan alisnya. " Untuk? "

" Karena tidak menepati janji"

Mew terkekeh, dia membetulkan posisinya yang tadi masih terlentang menjadi duduk dan bersandar pada sandaran tempat tidur seperti Gulf
" Siapa bilang kau tidak menepati janji? "

"......"

" Bukankah kau sekarang kau sedang menepati janjimu? " Ucap Mew lembut sambil tersenyum

Gulf membalas senyum itu. " Terima kasih untuk selalu mengerti aku, Mew. "

" Hmm.. Bukan masalah. Bagaimana pestanya? " Tanya Mew.

" Membosankan. Hanya anak muda yang berkumpul dengan minuman beralkohol. " Gulf memanyunkan bibirnya.

" Kau minum? " Tanya Mew meninggikan suaranya. Ada nada khawatir di dalamnya.

" Tidak. Kau tenang saja. Aku tidak mau dimarahi seseorang lagi. Kalau aku minum, bisa-bisa aku dibunuhnya" Ucap Gulf sambil tersenyum mengejek.

Mew tersenyum senang mendengar apa yang diucapkan Gulf.

" Gulf, mmmm boleh Aku bertanya sesuatu?" Tanya Mew ragu.

" Tentu saja. Apa?"

" Hmmmm, sudah sebulan setelah kau bilang akan mencoba mencaritahu perasaanmu padaku.." Mew menjeda pertanyaannya.

" Mmmm, bagaimana? Apa sudah menemukan jawabannya?" Lanjut Mew. Ia mencoba menghilangkan rasa takutnya. Ya, takut ternyata Gulf sudah sadar dan tidak menyukainya.

Gulf agak terkejut dengan pertanyaan Mew tersebut.

" Hmm... Boleh aku bertanya? " Ucap Gulf.

" Apa? "

" Jatuh cinta itu seperti apa? " Ucap Gulf polos.

Mendengar pertanyaan polos itu Mew terbahak. Ia tidak tahan dengan apa yang barusan diucapkan pujaan hatinya.

" Mew! " Gulf kesal ditertawakan. Tatapan tajam, bibir mengerucut, alis menukik menunjukkan Ia kesal.

Bukannya berhenti tertawa Mew malah semakin tertawa kencang. Melihat wajah gemas Gulf.

" Meeeww" Kali ini ia merengek

" Iya.. Iya maaf.. " Mew mencoba menghentikan tawanya.

" Kau lucu sekali, Gulf. Kau benar tidak tahu? "

Gulf menggeleng.

" Baik, akan ku beritahu. Ketika kau mencintai seseorang, kau akan merasa dia sangat berarti untukmu. Kau akan marah melihat dia bersama orang lain, kau selalu ingin dekat dengannya, minimal komunikasi tidak terputus. Kau rela melakukan apapun untuknya, asalkan dia bahagia dan kau bisa melihat senyum mengembang di wajahnya. Kau selalu berusaha untuk membuat dia tidak kecewa padamu. Yang paling esktrim adalah kau ingin memilikinya, ingin dia hanya menjadi milikmu seorang. "

Mew berhenti berbicara dan melihat Gulf sedang menatap langit-langit sambil menggerak-gerakkan jari telunjukknya di dagu tanda ia sedang berpikir.

Autumn without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang