Sudah sebulan Gulf menjalani harinya sebagai mahasiswa di Bangkok. Ia sudah mulai terbiasa dengan kehidupan kota. Dia juga merasa sudah mendapatkan teman baru. War, Mild dan Kaownah.
Mereka mengajarkan banyak hal kepada Gulf termasuk cara bergaul orang kota seperti nongkrong di cafe atau bar.
Awalnya Gulf merasa enggan dengan pergaulan seperti itu. Tapi ia juga ingin akrab dengan teman-temannya. Dia pikir dengan ikut ketika ketiga temannya mengajak main, dia akan mudah akrab.Seperti malam ini, malam minggu adalah malam dimana anak muda melewati malamnya dengan datang ke Bar atau cafe. Kali ini Gulf pergi dengan ketiga temannya untuk menghabiskan malam di bar. Meski begitu, Gulf masih belum berani minum alkohol. Seumur-umur dia tidak pernah minum alkohol karena Mew tidak pernah mengizinkannya untuk meminum minuman itu.
" Gulf, kau tidak minum?" Tanya War.
" Tidak. Aku tidak bisa minum. Aku pesan Cola saja." Jawab Gulf.
War hanya mengangguk mengerti.
" Mild dan Kaownah mana?"
" Entahlah, tadi mereka bilang tidak lama lagi datang. tapi sampai sekarang mereka tidak menunjukkan batang hidungnya." Ucap War.
Tidak lama setelah itu, kedua teman yang sedari tadi dibicarakan datang.
" Hai!" Sapa Mild.
" Lama sekali kalian. Kemana saja?" Tegur War.
" Maaf, tadi Mild lama mandinya. Mengesalkan." Jawab Kaownah.
" Eheheheh, maaf..maaf"
" Gulf, kau tidak minum?"
" Ini aku minum, Bodoh!" Ucap Gulf menunjukkan gelas berisi cola yang ia pegang.
" Maksudku, beer!"
" Tidak. Aku tidak bisa minum alkohol." Ucap Gulf sambil meneguk colanya.
" Payah! Untuk apa datang ke bar tidak minum?"
" Iya, Gulf. Main ke bar tanpa alkohol itu tidak seru!" Timpal Kaownah.
" Sudah-sudah, kalian jangan membuat Gulf kesal. Oh, ya, Aku kesana dulu ya, temanku sedang disini juga." Ucap War seraya pergi yang hanya dibalas anggukan oleh Gulf dan ketiga temannya.
Sementara itu, Gulf merasa panas mendengar perkataan teman-temannya yang sedari tadi memancing dia untuk minum alkohol.
" Kalau begitu, pesankan aku satu gelas beer."
" Nah, itu baru temanku. Ayo minum ini." Kaownah menyodorkan sebotol beer kepada Gulf.
" Ku bilang satu gelas, kenapa satu botol? " Tolak Gulf.
" Sudah coba saja ini" Paksa Kaownah.
Awalnya Gulf ragu untuk meminum itu. Ia memikirkan bagaimana reaksi Mew kalau tahu dia pergi minum-minum seperti ini. Tapi dia juga tidak suka dianggap norak oleh teman-temannya. Setelah berpikir agak lama, ia akhirnya menenggak botol minuman keras yang sedari tadi ia pegang perlahan.
Pahit tapi enak. Itulah yang dirasakan Gulf ketika minuman itu masuk ketenggorokannya. Walaupun begitu ada rasa tenang setelah meminumnya. Gulf kembali meneguk minuman itu sampai habis dan meminta lagi kepada Kaownah.
" Enak juga ya. Aku mau lagi" Ucap Gulf dengan nada suara layaknya orang mabuk.
" Wah, Gulf. Kau tidak kuat alkohol ya?" baru segini sudah mulai mabuk." Ucap Mild yang memperhatikan Gulf berbicara tidak normal.
" Tidak. Aku tidak mabuk. Cepat berikan sebotol lagi..Hik"
Tidak lama War datang menghampiri mereka. Ia terkejut melihat Gulf sudah mabuk dan melihat Kaownah akan memberikan botol lain kepada Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn without You
Fiksi PenggemarPerasaan yang tidak dapat ditahan ini akan ku tuangkan dalam nyanyian dan mengirimkannya kepadamu yang jauh disana - Mew Suppasit Inspired by Kanade - Sukima Switch