Jagad 03 Puspo Arum

1.1K 77 0
                                    

By Lely Rosyidah


===


Hari ini, saat senja menampakkan keindahan warnanya, gabungan indah antara oranye dan kelabunya awan menjadi saksi pernyataan kisah cintaku dengan Mas Dharma. Diiringi dingin angin semilir pegunungan Kani, menambah kesan dramatis peristiwa ini.


Kami dalam perjalanan pulang dari Pesarean gunung Kani. Di dalam mobil sport putih aku duduk di kursi depan sebelah kemudi, menopang daguku memandang keindahan kota Madang, hijab unguku berkibar mengalun-alun seiring hembusan angin, menerpa wajahku yang hitam manis. Kaca jendela mobil sengaja kubuka untuk menikmati udara alami. Udara yang tak pernah kutemukan di tempat tinggalku, kota Sidobejo.


"Gimana, Fit?" tanya Mas Dharma sembari terus mengemudi,


"Gimana apanya?" tanyaku berbalik,


"Mau melanjutkan gak?" tanyanya lagi,


Kupalingkan wajahku memandang wajahnya, lalu mengendikkan bahu.


"Melanjutkan kisah kita Fitri, tiga hari lagi aku akan datang kerumahmu untuk melamarmu."


Aku terperangah, kaget dan tak percaya. Selama ini kami hanya berteman tak lebih, hubungan kami terbatas seperti kakak adik. Tiba-tiba ia melantunkan kalimat yang membuatku tersipu malu, sebab sebenarnya akupun menyimpan rasa yang sama untuknya.


"Kamu bilang sama orang tua mu ya."


Aku tergelak, secepat ini dia mantap menembakku.


"Kogpedebenerlo kamu, Mas. Emangnya aku mau?"


"Aku sudah tau perasanmu padaku, Fitri. Jadi aku pede. Aku ini lelaki pemalu yang tidak akan menyatakan cinta bila tidak yakin akan diterima."


Pandangannya begitu teduh, kutatap mata itu dalam-dalam, aku menemukan cinta itu disana. Ia terus tersenyum sambil tetap berkonsentrasi dibalik kemudi.


"Baiklah, Mas. Aku tunggu janjimu tiga hari lagi." ujarku lugas.


Ia terlihat mempesona hari ini, rambutnya yang ikal dikuncirkeatas menambah maskulin penampilannya, menampakkan jidatnya yang putih bersih. Hatiku bergetar hebat mengingat pernyataan cintanya barusan, tak sabar rasanya menanti tiga hari lagi.


Aku melirik tas selempang disebelahnya yang hampir jatuh, tas itu sedikit terbuka menampakkan sebilah keris kecil disana, aku tertarik dan bertanya.

JAGAD KUNTILANAK (Antologi Kisah Horor Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang