Chapter 16: Reuni

156 31 1
                                    

Senyum di wajah itu mengandung banyak emosi tersirat, seolah satu pertanyaan itu menarik semua kenangan lama yang terkubur dan dipaksa diingat kembali. Tapi Yin Yu tak lagi mau berurusan dengan semua itu, maka ia menghela napas dan menjawab, "Tentu saja ada sedikit rasa penyesalan, bagaimanapun itu adalah harapanku sejak awal. Tapi setelah mengetahui wajah dunia yang sebenarnya, aku rasa menjadi dewa tidak sebagus itu jika hatimu masih fana."
        
Angin tiba-tiba datang menggoyangkan ranting dari pepohonan di sekitar mereka, menambah suasana aneh yang dikombinasikan dengan wajah terawang Quan Yi Zhen. Lama-lama Yin Yu merasa suasana ini cukup menjengkelkan sehingga ia mendengus seraya berbalik. "Hentikan wajah bodoh itu. Atau aku akan benar-benar pergi!"
        
Quan Yi Zhen segera mengejar Yin Yu yang bahkan belum melangkah, menahannya di tangannya. Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi terhenti ketika menyadari ekspresi Yin Yu yang tidak biasa. "Shixiong, ada apa?"
        
Yin Yu memandang sekeliling, kemudian mengangkat tangan untuk merasakan sesuatu yang ganjil. Secara kasat mata, tak ada apa-apa di sana, tapi jika seseorang mencoba melewatinya, maka akan terasa seperti angin keras berhembus dalam kecepatan singkat.
        
Sepertinya ini array pelindung... Yin Yu bergumam sendiri.
        
Array pelindung ini biasa digunakan ketika ada seorang pejabat surgawi yang sedang 'mengurus' iblis. Fungsinya tidak lain adalah supaya tidak ada manusia yang sembarangan masuk lalu mengacaukan segalanya. Terkhusus untuk Yin Yu dan Quan Yi Zhen yang sejatinya adalah makhluk abadi, mereka bisa melewatinya begitu saja.
       
Wilayah tempat mereka berada tidak jauh dari Kota Hantu di wilayah Timur. Dewa yang bertugas mengawas daerah timur tidak lain adalah Lang Qian Qiu, yang berarti dia sedang ada di sekitar sini.
        
Yin Yu menyadari kalau array ini tidak mencakup wilayah yang luas, hanya cukup untuk lahan bermain anak-anak. Yin Yu penasaran apa yang Lang Qian Qiu coba lindungi dalam array ini sehingga tanpa sadar menelusuri perlahan secara mencurigakan.
        
Tepat ketika Quan Yi Zhen akan bertanya mengenai gelagat aneh shixiongnya, terdengar suara gemerisik dedaunan kering yang diinjak. Spontan mereka berdua berbalik dan mengawal dengan waspada. Tak lama kemudian, muncul kaki-kaki kecil dari balik semak-semak. Seorang anak kecil muncul sambil membawa buah-buahan penuh di kedua tangannya. Anak itu mendongak dan terdiam ketika melihat dua remaja sedang menatap waspada ke arahnya. "Kakak rambut domba dan..." Kalimatnya terpotong ketika ia sadar tidak tahu bagaimana harus memanggil pemuda di samping Quan Yi Zhen.
         
Anak itu adalah Gu Zi, bocah manusia yang dipungut Qi Rong sebagai 'anaknya'. Mungkin lebih tepat untuk mengatakan kalau bocah ini yang terus mengikuti Qi Rong karena mengira iblis itu adalah ayahnya.
        
Yin Yu membungkuk sedikit untuk menyamakan tingginya dengan Gu Zi. "Apa yang kamu lakukan di sini sendirian?" Gu Zi tersenyum cerah sembari menyodorkan buah-buahan di kedua tangannya, dengan gembira berkata, "Aku sedang memetik buah untuk ayahku."
        
"Ayahmu? Bukankah dia sedang ditahan di Surga?" Celetuk Quan Yi Zhen dari balik punggung Yin Yu.
        
Gu Zi segera membelalakkan matanya, menyangkal dengan tegas, "Tidak! Kakak Qian Qiu sudah berjanji akan menyembuhkan ayahku dan membawaku bertemu dengannya ketika saatnya tiba." Setelah jeda ia melanjutkan, "Ketika tadi bertemu dan aku bertanya padanya, dia menampilkan wajah yang aneh. Aku pikir, mungkin aku akan bisa segera bertemu ayah, jadi aku cepat-cepat mengumpulkan buah-buahan sebagai hadiah untuknya."
        
Yin Yu tertegun mendengarnya. Sejauh yang ia tahu, Lang Qian Qiu begitu membenci Hantu Hijau, bagaimana mungkin hatinya bisa tergerak untuk menyelamatkan Qi Rong hanya karena bujukan anak ini? Dan lebih jauh lagi, array di sekitar mereka ini kemungkinan besar sengaja dibuat untuk melindungi Gu Zi yang kebetulan ada di sini.
        
Yin Yu mau tidak mau berpikir, hei nak, kamu sudah berbaur dengan begitu banyak urusan surgawi, aku penasaran apa yang akan kamu katakan ketika menyadari hal itu begitu kamu tumbuh dewasa.
        
Yin Yu memutuskan untuk menemani Gu Zi sampai Lang Qian Qiu selesai dengan urusannya, lalu kembali ke Ibukota Surgawi bersama.
        
Setelah waktu yang dibutuhkan untuk membakar dupa, sesosok anggun muncul dari balik pepohonan rindang, pedang panjangnya ia letakkan di punggung, tampak begitu heroik dan mengesankan.
        
Setelah melihatnya sekilas, Gu Zi langsung bangkit dan menerjang pemuda itu. "Kakak Qian Qiu!"
        
Lang Qian Qiu tampak sudah terbisa dibuntuti seperti itu. Terlihat dari tidak banyaknya reaksi enggan yang ia keluarkan dari ekspresinya. Bahkan satu tangannya tanpa sadar sudah berada di atas kepala anak itu, mengelusnya dengan amat pelan.
        
Yin Yu berdiri dan memberi salam singkat pada pengawas wilayah ini. "Yang Mulia Tai Hua. Sepertinya kamu akan membawa anak itu ke Ibukota Surgawi bersamamu?" Baru sekaranglah Lang Qian Qiu memunculkan raut kelelahan.
        
"Aku tidak punya pilihan lain kecuali ingin hidupku terus direcoki olehnya." Ia melihat ke pucuk kepala Gu Zi yang memeluknya.
        
Setelah lama diam, Quan Yi Zhen berkomentar, "Kenapa tidak melepaskan Hantu Hijau setelah dia pulih?" Lang Qian Qiu menatap jijik padanya. "Apakah kau begitu bodoh untuk melepaskan hantu sialan itu kembali ke dunia dan merepotkan surga? Sudah cukup baik baginya untuk duduk diam di surga bersama anak ini."
        
"Kau ingin Gu Zi juga tinggal di surga?" Yin Yu melebarkan matanya tak percaya. Meskipun Gu Zi masih anak-anak dan belum mengerti hal-hal ajaib di sekelilingnya, tapi bagaimanapun juga dia adalah anak manusia yang bukan tempatnya untuk tinggal di tempat setinggi itu. Itu adalah tindakan yang gegabah.
        
Lang Qian Qiu memijat pelipisnya frustasi. "Sebenarnya aku masih tidak tahu apa yang akan aku lakukan pada dua pengganggu ini, tapi selagi Qi Rong masih belum membentuk tubuh sempurna dan masih mudah untuk dikendalikan, aku akan terus menahannya dalam pengawasanku. Tapi untuk anak ini sendiri..." Dia terdiam sesaat, menatap puncak kepala Gu Zi yang terus menggosoknya seolah itu tempat yang hangat dan nyaman.
        
Merasa pembicaraan selanjutnya agak tidak nyaman dibicarakan di depan Gu Zi, Lang Qian Qiu lebih dulu menyuruh bocah itu untuk pergi mencari lebih banyak buah di tempat yang masih dilindungi oleh array. Pada akhirnya, ia hanya bisa menghela napas. "Tujuan awal Qi Rong membawa anak ini adalah karena Gu Zi mempercayainya sebagai ayahnya, dan memanfaatkannya sebagai tameng. Tapi tubuh ayah sebenarnya dari anak itu sudah hancur bersamaan dengan roh Qi Rong. Aku tidak tahu apa yang akan Gu Zi katakan ketika melihat 'ayah' yang selama ini dia ikuti ternyata sama sekali orang lain."
        
Quan Yi Zhen mendengarkan dengan baik dan berusaha mencari kalimat yang baik untuk membuat kesimpulan. Tapi ketika ia mengaitkan masalah ini dengan kisahnya sendiri, itu jadi cukup masuk akal.
        
"Tapi aku rasa itu tidak akan menjadi masalah. Meskipun Hantu Hijau bersikap kasar padanya, bukankah Gu Zi tetap bahagia di sisinya? Aku rasa dia sudah mencintai Hantu Hijau seperti ayahnya yang asli. Dan satu kata cinta itu sudah cukup."
        
Di sampingnya, Yin Yu mendengarkan Quan Yi Zhen mengatakan hal bijak seperti bukan dirinya sendiri. Itu adalah hal lain, tapi kenapa wajahnya memanas ketika mendengarnya?

TBC...




Kembali setelah merantau lama dri ff QuanYin, Yume bawa oleh-oleh nih...😁

Dou? Kawaii?Coment-shite ne^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dou? Kawaii?
Coment-shite ne^^

HauHau Yume-chan😘

[QuanYin] Bertemu Denganmu LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang