Episode 6

120 12 2
                                    

"Ketika orang lain bisa melakukannya, kenapa aku tidak bisa? Saat orang lain mendapatkan banyak cinta, kenapa aku bahkan tidak pernah merasakannya?"

"Ketika orang lain bisa melakukannya, kenapa aku tidak bisa? Saat orang lain mendapatkan banyak cinta, kenapa aku bahkan tidak pernah merasakannya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________

Tidak pernah keberatan untuk melakukan kebaikan. Sedikitpun ia tidak pernah mengharap imbalan dari apapun yang telah ia keluarkan untuk menjadi baik.

Bukankan manusia munafik juga ingin mendapat julukan baik? Kenapa sangat sulit mengakui jika benar-benar hal yang perlu pengorbanan adalah sebuah penghargaan karena telah melewati batas dari jiwa-jiwa yang telah terluka?

Hyun Shik belajar sesuatu hari ini. "Kehidupan tidak mudah ditebak. Seorang terdekatmu bahkan ingin menghancurkanmu dalam diam. Apa yang bisa dipercaya lagi? Siapa yang bisa ia percaya lagi?"

Dia menjadi banyak berpiki, bagaimana bisa skenario hidup orang-orang terdengar begitu rumit? benci? penyakit? mati? kelicikan? Dari semua itu, bukankah sebuah kebencian menjadi dasar segala masalah? Benci apakah bisa menjadi cikal dari balas dendam? Tidak ada yang tahu kecuali pikiran pembenci itu sendiri.

Malam yang terlalu dingin untuk memikirkan beberapa hal yang rumit. Hyun Shik berdecik dan menutup matanya erat.
Namun tiba-tiba suara muncul dari sebuah pintu yang terbuka kasar. Dan ia pikir Yoongi adiknya sudah datang.

"Hyung, kenapa tidak mengabariku dulu? Aku juga ingin menyambutnya. Kenapa kau menyuruhku datang ke sini?" Tanya Yoongi beruntun kepada kakaknya yang menyebalkan dengan nada kesal.

"Bukankah kau sendiri yang bilang tadi siang?" Sulut Hyun Shik membuat Yoongi semakin kesal

"Aku tahu... Bukankah ini keterlaluan, kau bisa memanggilku lain kali, besok pagi! Malam nanti!!" akhirnya ia merengek karena kakaknya yang tidak begitu pengertian.

"Berhenti mengeluh, lepas jaket dan jauhkan ponselmu, Hyung ingin berbicara yang penting padamu" seperti sebuah perintah, ucapan Hyun Shik tanpa ragu Yoongi laksanakan meskipun ia sedang sangat kesal.

Akhirnya Yoongi berakhir duduk di kursi dengan perasaan yang terbuka karena ia tahu kakaknya sedang ingin membicarakan banyak hal.

______

Evanescent: Do You Remember?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang