Episode 1

373 32 20
                                    

"Saat berpikir kau rendah... benar memang adanya kau sangat rendah. Jika pernah merasa dirimu tak berguna. Memang benar adanya tidak pernah berguna"

 Memang benar adanya tidak pernah berguna"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______________

"Puas?" Ji Eun menangis tersendu tangannya sibuk mengibas beberapa air mata kasar dari wajahnya. Hari ini dia sangat emosional, entah mengapa saat melihat Hoseok yang makin lama dapat semakin membuat dadanya sesak hingga sangat ingin menangis sangat keras.

Namun, pria yang ia tangisi hanya berdiri dan diam mematung. Di otaknya hanya berpikir dan terus berpikir apa ini semua ini terjadi karenanya... Apa semuanya terjadi karena kesalahannya... Laki-laki itu sepertinya sudah setengah gila. Bagaimana dia bisa tidak menangis di tengah antara pemakaman ayahnya. Ji Eun sangat lelah karena selalu melihat Hoseok menjadi alasan dimana selalu membuat orang terdekatnya menangis. Seburuk itukah?

Hoseok tidak berbuat apa-apa ketika melihat wanitanya semakin terisak. Wajahnya sangat memerah. Mungkin Hoseok pikir dia tidak tau perasaan yang Hoseok rasakan sekarang seperti apa. Namun wanita itu menangis hanya karena tatapan dari wajah polosnya itu.

Sekuat apakah kekasihnya itu? Ji Eun yang tidak menjadi dirinya saja sudah sesakit ini, apalagi Hoseok sendiri? Ya Tuhan, tolong ambil nyawanya sekarang, jika dirasa bisa menukar takdir kebahagiaan untuknya, Ji Eun siap, Ji Eun rela. Karena dia juga merasa lelah hidup melihatnya menderita seperti ini terus-menerus.

Dia terlihat putus asa, putus asa melihat pria tanpa hati itu hanya menatap lurus kearahnya dan tidak memberikan ucapan apapun. Sekalipun sakit karena dunia selalu tidak adil padanya setidaknya Ji Eun ingin tahu perasaan tertutup kekasihnya itu.

Hatinya terus sakit saat melihatnya diperlakukan tidak adil berulang kali. Apa yang diperbuatnya hingga ia selalu menuai kepahitan dan kesenduan karena takdir mempermainkannya? Seberapa banyak orang jahat ingin menyakiti kepolosan pria ini? Tolong Jawab apa dia seorang penjahat di kehidupan sebelumnya?

"Kau jahat! KENAPA TIDAK MENANGIS OH? Kenapa aku disini yang terlihat lemah pada masalahmu? Kenapa harus aku yang selalu menangis tiap kali kau diperlakukan tak adil seperti ini? Kenapa selalu aku yang harus menangis setiap kali melihatmu dengan pikiran kosong seperti ini Jung Hoseok? Jawab aku, TOLONG JAWAB AKU, KENAPA DIRIKU KESAKITAN SAAT KAU YANG SAKIT?" Teriak Ji Eun frustrasi hingga sulit sekali mengontrol nafasnya, tubuhnya lelah, matanya pun mulai membengkak. Isakan tangis semakin lirih dibarengi dengan tubuhnya yang merosot kebawah, Ji Eun bersimpu lutut sambil terisak dibawah kaki pria yang berdiri dengan tatapan kosongnya.

Evanescent: Do You Remember?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang