[six]

1.1K 153 54
                                    

"Jadi gak ada yang mau bertanya tentang materi yang dipaparkan sama Haechan?"

Tak ada jawaban dari murid yang duduk dibangku mereka masing-masing, Haechan yang berdiri di dekat papan tulis melihat kearah teman-teman kelasnya, tak ada yang berniat bertanya. Mana sudi mereka saling balas membalas bicara dengannya.

"Kalau gak ada berarti nilai Haechan paling besar sendiri ya", Bu Gending menatap anak-anak kelas 2-2 ini dengan tatapan bertanya miliknya, seolah meminta persetujuan anak-anak muridnya menyetujui usulannya.

"HUUU"

"Gak bisa gitu dong Bu", Sungchan si ketua kelas menatap Bu Gending protes.

"Terus mau gimana? Kalian gak ada yang mau bertanya kan? Itu artinya penjelasan yang Haechan berikan udah sempurna, detail makanya gak ada yang perlu ditanyain lagi"

"Ah Bu Gending gak seru!", Shotaro yang duduk disamping Sungchan ikut menimpali.

Guru muda itu lalu menatap anak-anak muridnya tak habis pikir, "ibu mau tanya, kalian kenapa gak ada yang mau satu kel sama Haechan?"

Diam..

Tak ada jawaban yang anak-anak murid berikan, mereka membisu..

"Engga kok Bu, saya yang mau ngerjain ini sendirian"

Haechan mencoba menjelaskan meski sebenarnya tak ada gunakanya, teman-teman tidak akan mengucapkan terimakasih barang sedikitpun padanya. Sebenarnya juga Haechan tidak mengharapkan apapun, ia malas mencari perkara dengan teman-teman lebih tepatnya.

"Nana kelompok kamu gak ada yang mau nanya gitu?"

Nana yang namanya disebut langsung melihat kearah temen seperkelompokkannya, "tuh gak ada nih yang mau nanya?"

Mereka semua menggeleng, Nana melihat kearah Bu Gending yang juga sedang menatapnya, "saya aja bu yang nanya kalo gitu"

Bu Gending mengangguk, "iya, cuma Nana ya, berarti nilai Nana ibu samain kayak Haechan juga, cuma mereka yang nilainya besar", Bu Gending membuka buku nilainya tak ragu langsung menorehkan tinta hitamnya untuk menulis nilai Haechan juga Nana.

Presentasi itu berlanjut karena Nana bertanya, kelas dipenuhi dengan suara Haechan kembali, berselang beberapa menit kelas 2-2 itu ramai karena perdebatan antara duo sahabat itu. Di akhir presentasi Bu Gending bertepuk tangan, menatap bangga pada Haechan juga Nana.

"Bagus.. bagus.. yaudah Haechan kamu boleh duduk"

Haechan mengangguk juga tersenyum, tak lupa juga mengucapkan terimakasih kepasa Bu Gending.

°°°

Dug

"Et sorry aku gak sengaja"

"Gimana sih, kamu sengaja kan Sungchan?"

Itu suara Nana yang protes karena Haechan barusan aja terkena lemparan bola dari teman sekelas mereka yang namanya Sungchan.

"Ya emang aku gak sengaja kok", Sungchan tersenyum miring melihat kearah Haechan yang sedang memegangi kepalanya yang terkena bola cukup kuat, pusing.

Kepala Haechan pusing..

"Pokoknya kamu harus minta maaf"

"Ya ampun Na, lagian juga salah sendiri kenapa lewat sini? Udah tau ada orang main bola.. lemah banget gak sakit juga tuh"

"Sungchan itu bola, keras! kamu pikir bola karet yang mainan anak-anak itu", Nana terlihat menatap sengit kearah Sungchan yang malah terkeheh.

"Sungchan.."

[END] 𝑪𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑲𝒊𝒕𝒂 || Renhyuck | Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang