[dix-huit]

2.1K 184 31
                                    

"Kak Mark kalo mau pulang gapapa"

Mark yang sedang duduk disamping ranjang rumah sakit menggelengkan kepalanya. Enggan untuk pulang, takut-takut nanti kalau ia pulang sesuatu akan kembali terjadi pada Haechan.

"Gak mau, biar nanti suruh Jeno aja kesini bawain baju ganti"

Haechan terkeheh, "aku gapapa kok kak, lagian lusa udah boleh pulang"

Mark tetap menggeleng, "kamu kenapa gak mau di tungguin sama aku?"

Mendengar itu Haechan menggeleng dengan cepat, "bukan gitu, kakak lebih baik pulang kerumah biar bisa istirahat, apa gak capek duduk terus?"

"Gapapa kok, aku tetep mau disini aja jagain kamu"

Haechan tersenyum lembut lalu hanya mengangguk, benar apa yang kakak juga ayahnya bilang. Banyak yang menunggu dirinya untuk kembali, rupanya Tuhan memberikan kesempatan untuk Haechan merasakan kembali bagaimana rasa sayang yang dulu pernah hilang.

"HAECHAN"

Haechan tersentak kaget ketika mendengar suara menggelar tersebut, Nana sudah berdiri disana dengan bungkusan ditangannya.

"Aku bawa buah kesukaan muu"

Haechan tersenyum, "terimakasih Nana"

Nana mengangguk, sibuk mengeluarkan buah-buahan yang sudah ia beli untuk Haechan. Mencucinya juga memotong buah tersebut agar Haechan mudah memakannya nanti. Sedangkan Jeno memberikan paper bag berisakan baju untuk Mark.

"Udah makan bang?"

"Udah tadi nitip sama perawat", Mark terkekeh, mengingat bagimana ia tadi dengan rasa canggung dan tidak enak luar biasa meminta untuk dibelikan sarapan oleh perawat yang malah iya-iya aja.

°°°

Satu minggu telah berlalu, Haechan bahkan sudah sembuh. Sekarang ia sedang berada di rumah sang Kakak. Mengelus nisan bertulisan nama kembarannya itu.

Mungkin biasanya Haechan datang seorang diri tapi sekarang ia ditemani oleh Mark yang kini sedang membersihkan rumput yang tumbuh di atas tanah makam ayah.

'kak bunda sekarang udah mulai membaik'

Dalam hati Haechan berkata pada Renjun, Bunda memang dibawa oleh Mama ketempat khusus untuk di rehabilitasi. Entah sampai kapan bunda akan benar-benar sembuh dari trauma miliknya.

"Chan udah?"

"Udah kak"

Mark mengangguk, mengulurkan tangan untuk membantu Haechan berdiri dari duduknya.

"Yah, Kak adek pulang dulu ya"

Setelah mengatakan itu Haechan berjalan mengikuti Mark yang berada dihadapannya. Mungkin Tuhan mengambil semuanya dari Haechan namun ia memberikan penggantinya, meskipun tidak diberi dengan cepat setidaknya Haechan mendapatkan hal itu.

Mark yang berdiri dihadapannya sekarang adalah bukti bahwa semua yang pergi pasti mendapatkan pengganti. Perlahan-lahan semuanya kembali, ya meskipun dua orang yang ia teramat sayangi tidak, Haechan tahu mereka sudah bahagia disana.

'terimakasih kak buat segala nasehat yang pernah kakak berikan, terimakasih sudah menjadikan adek sebagai orang yang kuat juga tegar, terimakasih karena udah jadi kembaran dan juga kakaknya adek, terimakasih'

Mungkin kalau kehidupan selanjutnya itu ada atau yang biasa disebut reinkarnasi itu memang ada Haechan dengan senang hati meminta untuk menjadi saudara seorang Renjun kembali. Dan tentunya dengan ending yang bahagia.

Disinilah akhir cerita tentang kita...

Cerita singkat bagaimana seorang Haechan yang mempunyai kembaran non indentik seperti Renjun, bagaimana Haechan yang terlihat acuh tak acuh dengan nasehat yang diberikan oleh sang kakak namun dibalik itu semua nasehat itu ia simpan dengan baik dihatinya.

.
.
...

SELESAI..

Dengan 18 part

Sampai jumpa 💚💚

🎉 Kamu telah selesai membaca [END] 𝑪𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑲𝒊𝒕𝒂 || Renhyuck | Markhyuck 🎉
[END] 𝑪𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑲𝒊𝒕𝒂 || Renhyuck | Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang