Part 24

190 31 1
                                    

Happy Reading💛
_______________________________________

Keesokan harinya Suga bebas dari penjara. Identitasnya sebagai buronan polisi 100% telah di cabut. Tidak lupa juga dengan statusnya sebagai napi telah hilang.

Sebuah perasaan baru telah hadir dalam dirinya. Kebebasan adalah kata yang sangat mewakili dirinya saat ini juga.

Ditatapnya dua gundukan tanah dengan nisan yang bertulisan nama dan juga tanggal wafat seseorang.

Bulir air mata jatuh meluncur lewat pipinya. Angin menghembus kencang sangatlah menambah suasana saat ini.

Ia duduk di samping gundukan tanah itu. Menatap senduh makam dua orang yang sangat di cintainya.

Entah kenapa kejadian waktu itu kembali hadir dalam pikirannya.

"Aku sangat merindukan kalian"
Ia tak kuasa menahan tanggis setelah mengucapkannya.

"Aku sudah membereskan semuanya. Sekarang kalian bisa beristirahat dengan tenang. Aku sayang ayah ibu"
Sebuah kalimat yang sangat mengharapkan.

Ia menyeka air matanya lalu beranjak dari tempat itu.

Berat rasanya jika harus kehilangan orang yang paling kalian sayangi. Berharap agar bisa kembali berkumpul, dan sayangnya harapan itu hanya sekedar mimpi sementara.

Melanjutkan hidup dengan lebih baik adalah keputusan yang bijak. Memikirkan hal-hal yang menyenangkan merupakan obat terbaik.

Walaupun berat, setidaknya kita masih mampu mengangkatnya. Bukan kita sendiri. Melainkan dengan bantuan teman-teman baik yang selalu ada di sisimu. Percayalah beban itu akan terasa ringan. Jika sudah sampai di tempatnya, kau bisa melakukan sisanya dengan sendiri. Hanya tinggal merapikan posisi lalu selesai.

Bangkitlah selagi dirimu masih bernapas. Percayalah bahwa yang Maha Kuasa mempunyai rencana hidup indah bagimu.

Ia selalu memotivasi dirinya sendiri agar tetap fokus pada tujuannya dengan begitu semua telah terselesaikan dengan sempurna.

Suga sampai di rumahnya. Hal pertama yang di lihat adalah ruang tamunya penuh dengan manusia yabg sangat menanti kepulangan sang pemilik rumah.

Yaa siapa lagi mereka kalau bukan Hoseok, Taehyung, Jungkook, Wooshin, Jimin dan Umji.

"Kalian? apa yang-"

Belum sempat ucapan Suga selesai, Umji dengan cepat berlari memeluk Suga. Ia tidak peduli dengan orang-orang yang telah menatap mereka berdua dengan tawa yang sengaja di tahan.

Suga yang lumayan kagetpun seketika tersenyum dengan pelukan Umji. Ia bahkan tidak segan-segan membalas pelukannya. Hinggah akhirnya...

Plaakk

"Nyamuknya banyak banget ya...risi lama-lama di sini terus" Ucapan Taehyung yang dihadiahi sebuah pukulan manis dari Jungkook.

"Eh maaf hyung aku kira nyamuk" Ledek Jungkook.

Seketika suasana kembali diam saat Suga melepaskan pelukannya pada Umji.

"Terima kasih atas bantuan kalian selama ini"  Ucap Suga pada yang lainnya.

"Tidak usa sungkan teman memang harus saling membantu kan?"Kali ini Wooshin yang mengucapkannya.

"Iyaapp santai aja hyung kami selalu mendukungmu" Jimin menambah.

"Baiklah kalau begitu kita pergi makan sekarang gimana?" Kata Hoseok. Ia tidak mau menyianyiakan kesempatan di saat mood Suga sedang bahagia.

"Setujuuuu!" Taehyung dengan semangatnya berlari menuju pintu dan membukanya.

ALLEGATIONS (Suga ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang