Part 7

420 67 2
                                    

Umji POV

"Kalian saling mengenal?"
Aku tampak heran dengan kedua pria di depanku skarang ini. Aku bertanya dan mereka hanya diam terlihat dari mata mereka masing-masing seperti aura kejahatan

Okey aku tidak boleh berpikir hal buruk baguskan jika mereka saling mengenal

Tak lama suga menarik tanganku dengan kasar aku meringis kesakitan dia benar-benar meramas tanganku dengan tenaganya

"Aw aw sakit bisa pelan-pelan sedikit! Sakit tau" Dengan cepat suga melepaskan tanganku setelah kami sampai di parkiran mobil depan rumah sakit

"Masuk" pintahnya. Oh God aku takut. Apa dia marah? Tapi karna apa? Ah aku tidak tau mungkin diam saja lebih baik

Aku menurut dan masuk ke dalam mobilnya, kemudian dia mulai melajukan mobilnya ini dengan kecepatan yang me.na.kut.kan

Aku harap nyawaku tidak akan kemana-mana karna jantungku mungkin akan jatuh skrang. Baiklah kembali ke mobil aku mohon siapapun tolong aku suga hilang kendali skarang. Mungkin.

Ciiitttt...

"Aww" Kepalaku terbentur di kaca mobil akibat rem mengerikan suga. Tapi tunggu dulu ini kaca atau...sumpah empuk malahan yah..walaupun sakit sedikir sih

"Kau tidak apa-apa? Maaf aku tak sengaja" ternyata tangan suga yang menempel di kepalaku sekarang pantasan empuk.

"Ti-tidak" aku masih takut dengannya walaupun hanya menjawab pertanyaan saja mulutku jadi kaku.

"Syukurlah" ucapnya. Agak sedikit pelan sih tapi masih bisa aku dengar karna dia berbicara pas di telingaku

Suga mengantarku pulang ke rumah. Awalnya aku menawari dia masuk tapi katanya 'aku masih ada urusan kantor' jadi ku biarkan dia pergi

Nah..pas aku mau buka pagar tanganku seperti ada yg menarik ke blakang reflek aku mengahadap dan ternya itu... suga. Dia belum pergi juga? Ah aku sudah sangat ngantuk skarang mataku mulai tidak tahan lagi.

Suga berjalan mendekatiku. Sadar. Aku pun mengundurkan langkahku ke blakang. Aduh skarang apa lagi?

Dia mendekatiku membuat jarak kami menghilang. Okey aku takut skarang. Jangan sampai kau berbuat macam-macam denganku awas saja biarpun kau bosku akan ku pastikan nyawamu melayang malam ini.

Suga semakin dekat denganku, tetapi kepalanya menuju ke arah samping. Fyuh...lega. Nafasnya sangat terasa saat dia sampai di leherku. Sepertinya dia berniat membisikkan sesuatu.

"Aku harap kau tidak terlalu dekat dengan kakak dari temanmu itu. Aku tidak mau kau kenapa-napa karnanya" bisiknya. Apa dia bilang? Aku tidak boleh dekat-dekat dengan kakak dari temanku? Emangnya kenapa? Tanpa kamu larang aku sudah dekat dari dulu sama dia, yangkali aku di suruh jangan terlalu dekat. Gila. Yang ada kamu itu jangan terlalu dekat denganku. Dasar. Untung bos kalau ngak!!

"Ke-kenapa?" Skarang kenapa aku gugup?

"Tidak ada apa-apa, sudah aku pergi dulu yah...bye" Akhirnya sana-sana pergi.

Dia berjalan menuju mobilnya. Aku hanya melihat dia dari depan pagar.
Setelah mobilnya menghilang barulah aku masuk ke dalam rumah istanaku.

==*==

Pagi ini aku sibuk dengan urusan kantor karna suga yg beberapa kali menghadiri rapat. Apa yg menjadi masalahnya? Yah...aku di suruh menggantikan sekertarisnya yg entah kemana. Bodoh amat.

Dia sesekali melirikku dan kemudian tersenyum. Aneh. Ini di ruangan tapat kali tidak tau apa semua kryawan kadang melihat kami dan pas saat  suga berulah. Oh my god. Senyumannya ituuuu looh...meleleh.

Sabar. Tenang. Fokus umji jangan terbawah suasana dan jangan melihat ke arahnya lagi.

Baiklah aku mulai tidak tahan lagi. Besok ehh...ngak ngak sebentar pasti seisi kantor akan bergosip ria tentang suga dan aku pastinya

Setelah 2 jam berlalu, kini hari sudah semakin gelap matahari di gantikan oleh bulan purnama terang.

Bayangkan! Dari pagi hingga malam aku dan suga hanya menghadiri rapat terus hingga makan siang kami hanya di beri waktu 15 menit what the..

Dan sekarang perutku mulai berbunyi oh ayolah cacing jangan skarang ini masih di kantor dan aku harap ini rapat terakhir. Amin.

"Kau lapar?" tanya suga yg tiba-tiba duduk di sampingku. Sejak kapan? Apa dia teleportasi?. Gila.

"Hmm ngak" aku lapar sangat lapar tapi kenapa susah di ucapkan? Oh god tolonglah makhluk ciptaanmu ini.

Semoga saja dia peka. Yah...semoga.

"Kamu bisa berbohong tapi perutmu tidak, makanya kalau niat berbohong jangan terlalu kentara. Haha.."

Dia tertawa. Yah..tertawa. Dan aku senang melihatnya sampai dia memasang wajah dinginnya lagi dan aku langsung tertunduk ke bawah. Aku memang tidak pandai dalam hal berbohong.

Dia memegang perutku. Tunggu! Perutku? Dengan tangannya? Seketika nyawaku melayang ke antartika dan kembali lagi ke mari namun sudah membeku

Aku terdiam. Bila dilihat akan seperti patung.

"Heyy...bernapas kali yah ampun" Suga menyadarkanku kembali aku langsung beranjak dari dudukku menuju pintu ke luar ruangannya

Baru saja aku membuka pintu suga menarik pingangku hingga badanku menempel dengannya.

DEG!

Mata kami saling bertemu. Dan dapat kurasakan deru nafasnya yg tercium seperti bau vanilla. Wangi.

Dia mulai mendekat sampai aku tidak mampu lagi melihat matannya. Aku takut.

"Bisahkah kau temani aku sebentar saja pleasee.."

~*~

ALLEGATIONS (Suga ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang