Part 10

410 62 0
                                    

Happy Reading ^^
Awas typo ><

=====

Hari ini terasa seperti hari biasanya. Tidak ada yang istimewa. Semua karyawan tampak belalalu lalang di perusahaan milik suga ada yang baru masuk dan ada pula keluar, ku tatap gedung itu dari bawah hinggah atas sampai ujungnya.

Mimpi tadi malam masih teringat jelas dalam pikiranku. Bagaimana jika mimpi itu nyata? Aku memang belum pernah bermimpi soal kecelakaan atau apa yang menyangkut kehilangan nyawa. Tidak pernah. Baru kali ini. Tapi itu hanya mimpi tidak mungkin jadi nyata.

Saat ini langkah kakiku berjalan masuk k e dalam gedung tempat kerjaku. Ku kulihat arloji di tangan kiriku menandakan waktu sudah pukul 6:57 KST. Kemudian aku kembali menatap ke depan, namum saat hendak masuk ke dalam tanganku seperti ada yang menyentuh, jari-jari yang entah milik siapa menyelinap masuk ke dalam jariku.

Ku lirik orang di samping kananku, dia kelihatan memakai jas hitam, tatapannya masih menghadap ke depan dan dapat ku dengar bisikan-bisikan dari para karyawan yang menyaksikan kami.

Suga. Tanpa rasa takutnya dia memengang tanganku menarik sambil berjalan ke arah lift. Aku? Hanya mengikutinya dari belakang. Tadi sudah ku coba melepaskan genggaman tangannya namun, dia malah mempererat tanganya padaku. Yah...akupun pasra apa boleh buat?

Aku merasa tidak enak dengan semua karyawan, tatapan mereka layaknya sebuah pisau di mataku. Saat aku melewati mereka, hanya sapaan selamat pagi yang sopan dariku walaupun itu terabaikan dari mereka.

Pintu lift terbuka. Kami berdua keluar dari tempat itu kemudian berjalan masuk ke dalam ruangan yang bertulisan 'CEO ROOM" di situlah tempatku berada.

Dia melepaskan gengagaman tangannya dan kemudian beralih menatap wajahku.

"Hari ini kau hanya harus mengatur jadwalku saja. Tidak lebih." Ucapnya sambil mengacak-ngacak sedikit rambutku membuatku harus merapikan lagi untuk yang ke 2 kali setelah di rumah tadi pagi.

Dia masih dengan posisinya menatapku. Aku tidak bermaksud mengalihkan pandangan karna kesempatan ini tidak harus terbuang sia-sia. Ku pandangi juga wajahnya yang putih hampir seperti salju.

Sesaat kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah samping, membuatku tersadar akan hal ini. Aku kembali ke mejaku dia juga berjalan ke tempatnya.

Belum sempat aku duduk suara dering ponsel milik suga berbunyi dari atas mejanya. Suga mengangkat ponselnya dan di taru ke telingan setelah tersambung.

"Ada apa?"

"..."

"Apa?! Baiklah aku segera ke sana"

Sepertinya sambungan itu terputus. Dapat ku lihat suga seperti bukan dia lagi. Dia kembali menjadi suga yang dingin mukanya nampak sedang tidak bersahabat. Aku menjadi takut. Apa yang terjadi dengannya.

Ingin rasanya aku bertanya 'apa kau baik-baik saja?' Tapi niatku itu merendah ke bawah membuatku tidak berani bertanya.

Seketika dia menatapku, membuatku kaget. Apa dia marah? Karna apa?. Aku prnasaran dia berjalan ke arahku membuat mata kami bertemu kembali.

"Aku ada urusan penting dari bawah taehyung memanggiku. Jadi...bisakah kau ku tinggal? Tidak apa-apa kan? Ini tidak lama hanya sebentar. Kau bisa bebas menggunakan komputerku jika kau bosan" Kata suga menjelaskan. Membuat ku mengerti dengan itu. Aku tersenyum sambil menganggukan kepala. Ia tampak mengerti lalu suga melangkah lebih dekat denganku membuat jarak kami semakin menipis.

Cup!

Kecupan sekilas darinya di dahiku. Membuat aku terkeke kecil. Jantungku seakan terlempar jauh ke kutup utara.

ALLEGATIONS (Suga ff)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang