10. Fake

1.3K 146 35
                                    

Seseorang akan menjadi seenaknya jika merasa dibutuhkan
~

Setelah mengetahui percakapan antara Citra dan Jesica, Andra sangat menjadi posesif dengan Reyhan buktinya Andra selalu meminta Reyhan untuk selalu makan siang dengannya dan Andra yang akan memesan tempat makan tersebut.

Reyhan sendiri tidak mengetahui mengapa sikap Andra berubah menjadi seperti itu. Jesica juga bingung karna atasannya selalu menolak setiap dia menawarkan untuk mereservasi tempat untuk makan siang.

Reyhan menelpon Andra untuk menanyakan dimana lokasi makan siang kali ini. "Halo Ndra," ucap Reyhan saat telpon tersambung. "Halo, kita makan siang di resto steak kesukaan aku," jawab Andra. "Oh iya kamu sekalian ajak Jesica ya," tambah Andra.

"Jesica?" ulang Reyhan untuk memastikan jika benar Andra menyebut nama Jesica. "Iyaa Jesica, gapapa dong dia ikutan sama kita," jawab Andra. "Kamu rencanain apa?" tanya Reyhan to the point. "Ntar juga kamu tau, udah ya sebentar lagi aku sampe, aku ngak mau nunggu lama disana, bye sayang," Andra segera menutup panggilan telpon.

Karna heran, Reyhan memutuskan membawa Jesica. Reyhan keluar dari ruangannya dan berhenti tepat di depan meja Jesica. "Kamu ikut makan siang dengan saya," ucap Reyhan. "Saya pak?" tanya Jesica, Reyhan mengangguk dan berjalan mendahului. Jesica segera mengambil tasnya dan mengikuti Reyhan dari belakang.

Semua staff dan karyawan memberi hormat pada Reyhan tapi sekaligus heran dengan keberadaan Jesica di belakangnya. "Kayanya Jesica berasil ambil hati pak bos," bisik karyawan yang baru saja mereka lewati.

Orang suruhan Bimo sudah ada disana untuk menjemput Reyhan. Dia membukakan pintu dan Reyhan masuk ke dalam mobil. "kamu duduk di depan," ucap Reyhan saat Jesica ingin duduk disampingnya. Dengan wajah malu Jesica menutup kembali pintu belakang dan duduk di bagian depan.

Jesica tidak tahu Reyhan akan mengajaknya makan siang dimana, tapi yang jelas Jesica kawatir mereka makan di restoran yang mahal. Benar dugaan Jesica, mobil berhenti di depan restoran steak terkenal di ibu kota. Dan untuk mereservasi tempat disini sangat sulit karna uanglah yang berbicara disini. "Ayo," ucap Reyhan saat melihat Jesica termenung.

"Mereka sudah datang," ucap bodyguard-nya, Andra mengangguk dan dia meminta untuk bodyguard-nya menjauh dari tempat duduknya. Andra melihat Reyhan yang berjalan ke arahnya dengan Jesica mengikuti di belakang.

Andra melihat wajah Jesica yang cengo saat memasuki Restoran ini. "haii" sapa Andra ceria. Jesica sedikit kaget melihat wanita yang dia ketahui teman dari ataannnya tersebut. "Ayo duduk, aduh aku seneng bisa makan siang bareng kaya gini," ucap Andra sambil terus memperhatikan gelagat Jesica.

"Ayo pesan dong," ucap Andra sambil mengambil buku menu dan memesan steak kesukaannya. Jesica meringis melihat harga yang tertera di buku menu. Bayangkan menu makanan yang paling murah disini seharga 500 ribu.

Jesica memutuskan untuk memilih menu yang paling murah. "Kok kamu pesen itu, sini aku aja pesenin," ucap Andra dan menyebutkan menu yang dia pilihkan untuk Jesica. Dengan bentuk meja yang bunda Reyhan merasakan situasi yang sangat aneh di depannya.

Tak lama berselang pesanan mereka datang, "rey, lo tau ngak usah sampe mana persiapan pernikahan Kevin dan Dicky?" Reyhan terbatuk saat mendengar Andra memanggilnya dengan sebutan lo-gue.

Jesica dengan sigap mengambilkan minum untuk Reyhan. "Stop," ucap Andra. "Dia masih punya tangan," ucap Andra sinis. Jesica segera meletakkan minum untuk Reyhan. Jika tahu akan seperti ini Reyhan tidak akan mengajak Jesica sesuai keinginan Andra.

Mengenai pernikahan Kevin dan Dicky, Aghata dan Dhea menginginkan pernikahan mereka diadakan bersamaan. Oleh sebab itu mereka harus mendekor ulang acara pernikahannya.

Reyhan mengambil minum itu dan meminumnya sendiri dan meneguknya. Reyhan tau Andra tidak suka jika Jesica memberi perhatian pada dirinya. Jesica pamit ke toilet, "kenapa kamu lakuin ini?" tanya Reyhan pada Andra. "Aku cuma ngak suka sama sekretaris kamu," jawab Andra.

"Aku ngak ada apa-apa sama dia," ucap Reyhan. "Tapi dia ada apa-apa sama kamu," jawab Andra. "Aku butuh dia cuma karna kerjaan Ndra," balas Reyhan. "Semakin dibutuhkan orang itu jadi seenaknya," jawab Andra dan ikut berdiri dan pergi menuju toilet. "Ndra!" panggilan Reyhan sama sekali tak digubris oleh Andra.

Andra membenarkan make up nya selagi menunggu Jesica keluar dari toilet. Jesica kaget saat melihat Andra juga ada di toilet. Sejak pertama bertemu Jesica merasa aneh dengan Andra ntah tentang hal apa itu.

Jesica mencuci tangannya disebelah Andra. "Enak ngak jadi sekretaris Reyhan?" tanya Andra pada Jesica. "Lumayan mbak," jawab Jesica. "Jangan panggil gue Mbak, nama gue Andra," ucap Andra masih saja memoles lip cream pada bibirnya. Jesica tersenyum canggung karna Andra pasti sudah mengetahui namanya.

Setelah selesai makan Reyhan mengajak Andra untuk sekalian ikut dengannya ke kantor. Andra juga ada urusan kesana, Andra duduk di belakang disebelah Reyhan. Jesica teringat ketika tadi Reyhan mencegahnya duduk disana. Lagi pula dia bukan siapa-siapa Reyhan kenapa juga dia harus memikirkan soal tempat duduk itu.

Andra dan Reyhan tampak asik mengobrol tentang kegiatan Andra selama di Paris dulu walaupun begitu Andra tetap menjaga supaya Jesica tidak curiga dengannya. Jesica tak pernah melihat atasannya tersenyum bahkan bicara santai seperti itu. Reyhan hanya mengucapkan beberapa kata saja jika bicara padanya.

Mereka sampai di kantor, Andra meminta Reyhan untuk ke ruangannya duluan karna ingin ke toilet, padahal Andra ingin mencari seseorang. Jadilah Andra membiarkan Reyhan dan Jesica berdua masuk lift.

Andra menuju bagian staff perusahaan untuk mencari seseorang. Banyak karyawan yang memperhatikan. Ketika Andra menemukan orang yang dicarinya, Andra langsung menyapa. "Kamu Citra?" tanya Andra langsung.

"Eh ii iya," jawab Citra gugup. Citra kaget saat cewek yang Jesica ceritakan mengetahui dirinya. Citra melihat wanita cantik dihadapannya ini dengan tatapan kagum, karna semua yang dikenakannya adalah barang mahal. Dia mengetahui merek ini, dan mungkin dia bisa memberi dengan bertahun-tahun gajinya.

"Nama saya Andra Velycianova," ucap Andra. Citra seketika melongo karna yang berdiri di depannya adalah seorang model terkenal dari negara fashion dunia. Pantas saja pakaian yang dikenakannya sangat berkelas.

"S sa saya Citra," ucap jawab Citra memperkenalkan dirinya. "Mau jadi teman saya?" tanya Andra membuat Citra merasa jika sekarang dia sedang bermimpi. Citra pun mengangguk, tidak ada satupun orang yang akan melewatkan kesempatan ini. Siapa tau ini bisa membuka kesempatan untuk menjadi model yang dulu sempat gagal.

Andra tersenyum "oke, see you Citra," ucap Andra lalu berbalik, seketika senyum Andra berubah menjadi sinis saat sadar ternyata di dunia ini banyak sekali fake human. Jika tidak membutuhkannya Andra tidak akan melakukan ini. Tidak ada yang tahu apa yang akan Andra lakukan dibalik senyumnya itu.

'Andra yang lemah sudah terkubur' batin Andra

~~~

To be Continue

Nih aku temenin malming kalian:)

Kok Andra jadi kesan licik gitu ya

Jangan lupa vote ya kalau aku mau cepet up😂

See You Next Part😘

Last Destination {sequel JAGM}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang