8. Tidak Sengaja

1.4K 138 28
                                    

Kita sebenarnya jahat, cuma ngak sadar aja
~

Setelah Drama Double 'D' kemarin, semua berjalan dengan lancar. Pagi ini Reyhan berangkat ke kantor dan Andra akan pergi ke rumah mama mertuanya. Semenjak kepulangan Andra Mira sangat ingin banyak menghabiskan waktu dengan dengan sang menantu.

"Kamu mau ngapain di rumah mama?" tanya Reyhan yang sedang mengendarai mobil. "Hm ngak tau, masak maybe," jawab Andra. Mira selalu meminta Andra untuk datang ke rumahnya tapi karna masalah sahabatnya Andra harus membantu sahabatnya dulu. Dan juga Mira ada urusan akhir-akhir sehingga tidak bisa mengunjungi apartemen anaknya.

Mereka sampai di kediaman keluarga Dirgantara. "Hai sayang, gimana kabar kamu sehat?" tanya Mira. "Sehat ma, mama kok pucet, mama sakit?" tanya Andra kawatir. "Ngak sayang mama cuma kecapean karna bolak balik ke rumah sakit," jawab Mira.

"Rumah sakit?" tanya Reyhan yang bingung kenapa mamanya pergi ke rumah sakit. "Ha itu Rey, tante Mirna masuk sakit," jawab Mira, Mirna adalah adik dari Mira, Mirna sudah mengidap penyakit gagal ginjal sejak lama.

"Mama jaga kesehatan juga," ucap Reyhan karna kawatir nanti mamanya juga akan sakit. "Mama gapapa, kamu berangkat kerja aja sana," jawab Mira. Setelah itu Reyhan pamit berangkat ke kantor.

Mira dan Andra masuk ke rumah mereka menuju ruang kerja, Andra sendiri juga bingung kenapa dia diajak datang kesini. Mira mengeluarkan sebuah map dari dalam laci meja. "Ini duplikat, yang asli sudah ada sama mama kamu," ucap Mira.

Ternyata isi map itu adalah data penting perusahaan kosmetik Mira. "Maksud mama apa?" tanya Andra. "Mama sama mama kamu udah sepakat akan menggabungkan perusahaan kami," jelas Mira. "Dan kamu sebagai pengelolanya," lanjut Mira.

"Andra?" Andra menunjuk dirinya sendiri jika digabungkan brand mereka akan semakin besar. Andra tidak yakin bisa mengelolanya dengan baik, "tapi ma, Andra kurang yakin," jawab Andra. "Kamu pasti bisa sayang, udah waktunya buat kamu pegang ini semua," Mira memberi senyum yang menenangkan.

"Kamu ngak kerja sendiri kok, mama masih bantu kamu lagian kamu juga punya peran di perusahaan papa kamu," sekarang Andra mengerti kenapa Reyhan selalu mementingkan buku pelajarannya dimana pun karna inilah takdir mereka, bertanggung jawab atas kelangsungan usaha orang tua mereka.

~~~

Kini Andra dan Mira sedang memasak, Mira ingin Andra mengantar makan siang untuk Reyhan. Mira tidak mengetahui jika Andra meminta untuk merahasiakan hubungannya dengan Reyhan.

"Nanti kamu anter ke kantor Reyhan ya," ucap Mira. "I iyaa ma," jawab Andra. Andra permisi sebentar kepada Mira untuk menelpon Reyhan tapi tidak aktif. 'Apa lagi meeting?,' batin Andra. Andra bersikap cuek lagi kalau Reyhan meeting dia bisa menunggu disana sambil memantau sekretaris Reyhan.

"Sayang ini, kamu anter ya, sebentar lagi jam makan siang," Mira memberi paperbag kepada Andra. "Makasih ya ma, Andra pergi dulu, kapan-kapan Andra kesini lagi," Andra memeluk Mira sebentar lalu berjalan keluar bersama.

Andra terkejut saat melihat Bimo membawa dua pasukannya. "Bim, saya ngak butuh bodyguard," ucap Andra. "Maaf non tapi ini perintah tuan Reyhan," jawab Andra. Apa-apaan Reyhan sekarang dia ngak akan mungkin kabur pakai motor lagi, walaupun sangat ingin mengendarai motornya.

"Tuan ingin Non selalu aman," ucap Bimo lagi, mungkin bukan Andra saja yang trauma, Reyhan juga cemas setiap kali Andra pergi sendirian. Terlebih sebagian orang juga banyak yang mengenal Andra sebagai model. Mau tak mau Andra pasrah saja. "Yaudah ma, Andra pamit ya," Andra menyalami Mira lalu masuk ke dalam mobil. Dua bodyguard lainnya mengikuti dengan mobil yang berbeda dari belakang.

Sesampainya di kantor, Bimo membuka pintu buat Andra. Suasana tampak ramai karna mungkin sudah mendekati jam makan siang. Banyak karyawan yang melihat Andra.

Itu siapa?
Artist ya?
Cantik bangett
Pakai dikawal segala

Andra bisa melihat banyak karyawan yang berbisik-bisik. Untuk masuk lebih dalam ke kantor Reyha mereka harus menunju ID Card karna tidak semua orang bisa keluar masuk kantor ini. Bimo men-scan card-nya.

"Siapa sih itu?" tanya Citra pada temannya yang lain. "Ngak tau, tapi kelihatan kaya orang penting," jawab teman Citra. "Tapi dia cocok kalau jadi pasangan pak Reyhan," ucap teman Citra lagi. "Eh lo ngak boleh gitu, Jesica udah cocok kok sama pak Reyhan," jawab Citra.

"Kok lo yang ambis banget sih Jesica sama pak Reyhan?" tanya temen Citra. "Ya, emang lo ngak seneng kalau temen lo jadian sama bos," jawab Citra. "Lo bukan mau manfaatin Jesica kan?" tebak teman Citra. "Apasih lo ya ngak lah," bantah Citra cepat.

Reyhan tadi menitip pesan Jesica jika hari ini dia tidak makan siang. Reyhan mengatakan seperti karna dia ingin mengajak Andra makan sore ini. Jesica mengantarkan kopi untuk Reyhan.

Jesica mengetuk pintu Reyhan setelah mendapat jawaban dari Reyhan, Jesica masuk. "pak, ini kopinya," ucap Jesica. "Terimakasih Jesica," jawab Reyhan yang terus fokus pada layar monitor di depannya. Reyhan meraba gelas kopi, tapi dia menumpahkan kopi itu hingga mengenai kemejanya dan beberapa berkas diatas meja Reyhan. Tanpa menyadari seseorang membuka pintu.

Jesica membersihkan kemeja Reyhan dengan sapu tangan miliknya. "Ngak usah," ucap Reyhan. "Tapi pak itu bajunya kotor," jawab Jesica. Andra menatap datar adegan yang tersaji di depannya saat ini. "Nodanya ngak bakal ilang kalau cuma dibersihin pake sapu tangan," ucap Andra berjalan masuk ke ruangan Reyhan sambil membuka kaca matanya dan menampilkan senyum yang menawan.

Jesica langsung menjaga jarak dengan Reyhan saat melihat Andra yang dia ketahui teman Reyhan. "Ndra kamu ngapain kesini?" tanya Reyhan. "Aku? Hmm ha aku tadi ngak sengaja singgah ke rumah mama kamu, trus mama kamu nitip ini," Andra menjalankan aktingnya dengan sangat bagus tanpa menyadari Reyhan yang sangat kesal akibat ultahnya.

Andra menyuruh bodyguard dibelakang untung memberi paperbag yang diberikan oleh Mira tadi. "Tapi bapak sudah reservasi," ucap Jesica, Andra menatap Jesica tajam tapi saat Jesica melihatnya Andra langsung berubah tersenyum manis.

"Kamu saja yang makan bawa teman kamu," ucap Reyhan. "Tapi pak," ucapan Jesica langsung dipotong oleh Andra. "Tenang aja kamu bisa ajak teman-teman kamu makan disana," potong Andra. "Oh ya, Bimo nanti kamu bayarin makan Jesica sama teman-temannya. Kasihan kan tante Mira udah masak buat anaknya tapi anaknya makan di luar," ucap Andra sedikit menyinggung Jesica.

"Baik Non," jawab Bimo. "Ngak usah repot-repot," ucap Jesica pada Andra. "Gapapa kok have fun ya sama temen kamu," ucap Andra. Jesica tidak bisa menolak, lalu dia keluar diikuti oleh Bimo.

Andra tersenyum saat Jesica sejajar dengannya, setelah Jesica keluar Andra menatap tajam pada Reyhan yang juga menatap Andra tajam sepertinya akan ada perang setelah ini.

~~~

To be Continue

Jangan lupa vote yaa🙂

See You Next Part😘

Last Destination {sequel JAGM}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang