11. Kebetulan

1.3K 151 29
                                    

Semua bisa direncanakan. Tapi beda cerita dengan sebuah kebetulan
~

Selepas bertemu dengan Citra Andra langsung pergi dari kantor Reyhan karna ingin mengunjungi suatu tempat, dan seperti biasanya Andra selalu di kawal oleh Bodyguard. Andra merasa sangat buruk karna sudah lama dia kembali tapi tidak mengunjungi tempat itu.

Sekuat apapun Andra menghindar dari segala kemungkinan yang terjadi, tapi tidak di tempat ini. Perasaannya masih sama dengan 5 tahun yang lalu. "Hai sayang, kamu apakabar?" ucap Andra pada sebuah makam kecil. Air matanya menetes mengingat kejadian masa lalu.

"Maafin mama ya sayang, baru sekarang mama bisa jengukin kamu," Andra menyeka air matanya yang terus mengalir. "Kamu yang tenang disana ya nak, walau kita ngak pernah ketemu kamu tetap anak kesayangan mama hiks," Andra sudah bisa mengikhlaskan semuanya. Lagipula tidak ada guna jika dia memupuk dendam.

Tapi yang membuat Andra heran, ada bunga mawar putih yang terletak diatas makam anaknya. Andra ingin tahu siapa yang baru saja datang ke tempat ini. Andra melihat seseorang yang sepertinya juga sedang mengunjungi makam.

Saat Andra hendak mendekati orang itu berbalik. Langkah Andra seketika berhenti melihat siapa orang yang ada di depannya. Bodyguard yang tadi memantau Andra dari jauh mulai mendekat. "Kak David?" ucap Andra untuk memastikan jika penglihatannya tidak salah.

"Andra," ucap David sangat tidak percaya melihat wanita cantik di depannya. Bodyguard sudah bersiaga melindungi Andra. "Ndra gue mau minta maaf," ucap David, dia sangat membutuhkan maaf dari Andra agar hidupnya tenang. Dia sudah bebas setahun yang lalu tapi tak pernah sekalipun dia bertemu dengan Andra.

Bahkan hampir setiap sekali seminggu dia mengunjungi makam agar bisa menebus kesalahannya. Ya, David yang menaruh bunga mawar putih di atas makam anak Andra. "Udahlah kak, mau seribu kali lo minta maaf, semua ngak akan balik kaya semula," jawab Andra hendak pergi tapi terhenti karena ucapan David.

"Lo ngak tau Ndra hidup dalam rasa bersalah, seenggaknya kalau lo maafin gue, gue bisa sedikit lega," ucap David membuat Andra berfikir apakah selama ini dia terlalu kejam kepada David. Bahkan dulu David ada disaat dirinya susah, kesalahan David memang fatal tapi tak seharusnya karena satu kesalahan itu Andra jadi melupakan semua kebaikan David.

Lagi pula jika David tidak mengeluarkannya dari mobil itu dulu,  mungkin dia juga tidak mungkin berdiri disini. "Gue udah maafin lo kak," David sudah menjalani hukumannya di penjara dan juga kehilangan adiknya, mereka sama-sama merasa kehilangan tak adil jika David selalu memohon maaf padanya.

Sangking senangnya David memeluk Andra. Andra yang mendapat serangan tiba-tiba dengan cepat melepas pelukan dari David. "Sorry Ndra," ucap David saat menyadari tindakannya. Seorang wanita datang, dia tampak terkejut dengan kehadiran Andra disini.

"Andra," ucap wanita itu. "Kak Indri," jawab Andra. Indri segera berlari memeluk Andr, dia sangat senang jika Andra kembali setidak mereka semua bisa saling memperbaiki hubungan.

Dulu Andra sempat dengar kalau Indri menyukai David. Melihat Indri disini sekarang, Andra yakin mereka sudah mulai berhubungan. Andra sangat salut kepada Indri, dia rela menunggu David sampai bebas.

"Kita bakal tunangan Ndra," ucap Indri pada Andra. Andra tersenyum dan pada akhirnya semua mendapat kebahagiaan. Dan dia sangat yakin nantinya dia juga akan mendapat kebahagiaannya bersama Reyhan.

"Selamat yaa," ucap Andra, tak ingin lama-lama berbincang, Andra pamit pulang.

~~~

Andra menyiapkan makan malam seadanya. Reyhan tak mempermasalahkan menu asalkan itu masakan dari Andra. "Rey, yuk makan," panggil Andra pada Reyhan yang masih di kamar. Reyhan berjalan menuju dapur.

"Kamu tadi kemana?" tanya Reyhan. Andra menceritakan pada Reyhan kalau tadi dia pergi ke makam dan sempat bertemu dengan David. Hal itu tak asing lagi bagi Reyhan, David dulu sering bertanya dimana Andra saat dia sudah bebas untuk meminta maaf.

"Kamu maafin dia?" tebak Reyhan. Andra mengangguk. Reyhan mengelus kepala Andra. Karena Reyhan juga tidak mau Andra memendam kebencian terlalu lama.

"Besok kamu mau ikut aku?" Reyhan ingin memberi Andra sebuah kejutan esoknya. "Kemana?" tanya Andra yang sudah sangat penasaran. "Ke suatu tempat," kebiasaan Reyhan tak pernah berubah.

~~~

Pagi ini Andra membuka matanya perlahan dia sangat senang saat membuka mata langsung dihadapkan dengan pemandangan wajah Reyhan yang tertidur tenang.

Andra mengedipkan matanya, seketika dirinya kaget saat mata Reyhan yang semulanya terpejam tenang menjadi terbuka lebar. "Kamu bikin kaget aja," ucap Andra sambil memegang dada kirinya. Reyhan tersenyum melihat reaksi Andra.

"Siap-siap gih," suruh Reyhan, bukannya bergerak Andra malah semakin mencari kenyamanan dengan memeluk Reyhan. "Sebentar lagi " jawab Andra.

Terpaksa Reyhan memaksa Andra bangun dan kini mereka sudah siap dan sedang sarapan. "Kamu tuh mau ajak aku kemana?" tanya Andra yang sudah sangat penasaran. "Nanti juga tau," ah Andra ingin sekali me-reset akhlak suaminya. Reyhan tersenyum saat melihat Andra melihatnya dengan kesal.

Sampai perjalanan pun Andra masih juga kesal dengan Reyhan. Andra melihat sekitaran saat mobil berhenti tapi mereka hanya berhenti di tepi jalan. "kesini?" tanya Andra tapi Reyhan menggeleng. Reyhan tampak mengeluarkan sehelai kain.

"Buat apa?" tanya Andra tapi Reyhan tak menjawab malah menutupi mata Andra dengan kain itu. "Ini buat apa? Awas kalau kamu macem-macem aku ngak bakal kasih,,"

"Kasih apa hm?" tanya Reyhan tepat di dekat telinga Andra membuat bulu kuduk Andra menjadi meremang. Daripada membahas hal seperti itu, Andra memilih untuk menurut saja.

Mobil berhenti di tempat yang sama sekali tidak bisa Andra lihat karna matanya di tutup. Reyhan membantu Andra keluar dari mobil. Reyhan juga menuntun Andra berjalan.

"Rey kalau misalnya aku buta, kamu masih mau sama aku?" Andra sendiri tidak tahu atas dasar apa dia bertanya tentang hal itu. "Apapun kondisi kamu Ndra, aku ngak akan pernah ninggalin kamu," Andra tersenyum mendengar jawaban dari Reyhan, dia bukan tipikal orang yang suka berbohong maka setiap ucapannya akan dia pertanggung jawabkan.

Mereka masih terus berjalan hingga berhenti di tempat yang menurut Reyhan pas. "Cepet buka," pinta Andra karna sudah sangat penasaran, sedari tadi dia sudah menahan rasa penasaran itu.

Reyhan perlahan membuka ikatan kain yang penutupi mata Andra. Hingga terlepas, Andra segera membuka matanya. Andra terkejut saat melihat rumah mewah di hadapannya. Reyhan menepati janjinya jika Andra pulang maka dia akan membuat rumah pribadi untuk dirinya dan Andra.

"Suka?" tanya Reyhan pada Andra yang matanya berbinar. Andra mengangguk karna dia sangat menyukai rumah ini. Rumah impiannya dengan keluarga yang juga bahagia. Andra memeluk Reyhan dan mengucapkan Terimakasih.

Bukan Terimakasih atas rumah yang Reyhan belikan, namun atas semua perlakuan Reyhan, kasih sayang, dan juga kebahagiaan yang datang pada dirinya.

~~~

To be Continue

Nah loh masih ada David, gimana ni lanjutannya😅

See You Next Part🤗

Last Destination {sequel JAGM}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang