---
Setelah Nasta berhasil keluar dari kelas yang seperti Tempat wisata itu, ya... Dia memutuskan untuk pergi melihat Chandra dan kawan-kawan bermain basket, dia terlihat sengaja mengambil arah yang berbeda karena tak ingin berjalan beriringan bersama lukman, jendra, dan kawan kawan, pasti dia tidak akan berjalan dengan tenang.
"Emang gua baiknya lewat jalan muter aja dah, daripada setiap jalan ada suara suara bisikan gaib" Gumam Nasta.
"Dik"
Terdengar suara pria dewasa yang memanggil Nasta."Siapa nih bapak bapak, masa iya guru baru. " Batin Nasta.
"Iya om, ada apa ya? Ada yang bisa di bantu? " Tanya Nasta.
"Ruang kepala sekolah di mana ya?" Tanya pria itu ke Nasta, tampaknya pria itu ingin berbicara hal yang penting entah tentang sekolah atau anak dia yang bersekolah di sini, nampaknya pria itu orang yang berada.
"Yah om salah arah, seharusnya di lorong tadi yang ada mading nya ambil kanan om, apa saya antar saja om? " Tawar Nasta.
"Sepertinya mereka membesarkan mu dengan baik" Gumam pria itu yang sepertinya tidak di dengar baik oleh Nasta.
"Hum, ada apa om? " Tanya Nasta karena ia mendengar sedikit gumaman pria itu.
"Ah tidak, oh ya terimakasih tidak usah saya bisa ke sana sendiri, sekali lagi terimakasih ya nak" Kata pria itu lalu pergi.
"Iya om sama sama" Jawab Nasta.
"Nak.. Kenapa rasanya beda, masa iya anjir gua demen ama om itu iya sih ganteng tapi ya masa Hanasta apa apaan pemikiran mu ini, tapi... Tadi om itu bilang apa ya mereka.. Membesarkan... Hah? " Batin Nasta.
"Oh iya, gua tadi mau nonton basket di lapangan." Gerutu Nasta lalu ia pergi ke tempat tujuan awalnya.
---
Tok tok
Terdengar ketukan di ruang kepala sekolah.
"Ah, Tuan Sura silahkan masuk" Kata pak Ardi yang menjabat menjadi kepala sekolah di SMA NUSADAYA ini.
"Jangan panggil saya tuan, kita kan sudah bersahabat dari lama di" Kata Sura santai.
"Tetap aja tuan, di sini kan anda bos saya" Balas Ardi.
"Ya ya ya terserah kamu lah di, saya ke sini mau tau kabar anak-anak , gimana jendra? " Tanya Sura.
"Yaa... Begitu masih suka bolos, berantem, ngerokok di area sekolah, tapi sekarang ini dia udah jarang tawuran, setau saya dia sekarang suka balapan, tapi namanya juga anak Sura Syandana Arundaya apa sih yang gak dia bisa" Kata Ardi.
"Ardi Ardi, suka sekali kamu memuji saya, jangan memuji saya terlalu berlebihan, ya kalo soal balapan saya juga tau, biar lah anak itu namanya masih muda, ibu nya saja yang terlalu khawatir.Tapi di, kalau ada apa apa sama Jendra beri dia surat untuk orang tua, saya kan juga mau kalo anak saya salah di undang ke sekolah juga" Kata Sura.
"Namanya juga seorang ibu. Harusnya anda gak suka di undang ke sekolah kok malah sebaliknya, memang anda bisa ke sekolah bila ada undangan? " Tanya Ardi.

KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
Teen FictionMereka yang selama ini memberiku kasih sayang, kebahagiaan dan kehangatan , ternyata bukan mereka yang harusnya memberikan ku semua itu. Mereka yang sebenarnya datang, berterimakasih pada yang tidak seharusnya dan membawaku pergi dengan janji untuk...