galau

2.4K 376 41
                                    

Hari itu biola Jake datang, diantarkan staf Big Hit ketika mereka baru sampai di rumah. Jake begitu senang sampai langsung duduk di sofa depan tanpa ganti baju lebih dulu. Riki duduk di samping Jake, memperhatikan dengan mata melebar sementara Jake membuka tas biolanya. Sunoo datang beberapa saat kemudian sambil membawa beberapa kue. Setelah itu Heeseung juga ikut duduk dan menyalakan tivi. Sunghoon terdiam lama, bingung apakah ia ingin langsung duduk dengan Jake atau mandi dulu. Pada akhirnya ia memutuskan bahwa gerah lebih utama diselesaikan daripada bucin.


Dan sepuluh menit kemudian Sunghoon menyesali keputusannya begitu mendengar suara biola sementara rambutnya masih penuh sampo. Sialan.


Pintu kamar mandi diketuk. Sunghoon hampir misuh keras-keras. "Siapa?!"


"Hei, Jake main biola. Mending cepetan."


Park Jongseong sialan.


-


Televisi sudah dimatikan dan Jake sedang memainkan lagu kesekian ketika Sunghoon datang. Jake tersenyum sekilas padanya tanpa berhenti memainkan biola. Sunghoon mengenali lagunya, Amazing Grace. Ia pernah latihan skating dengan lagu itu. Sunghoon menjatuhkan diri si samping Heeseung dan menyandarkan kepala ke sofa. Rasanya sudah lama sekali sejak ia terakhir kali menyentuh ice rink sebagai seorang atlet—musik ini membuatnya penuh nostalgia.


"Jake-hyung, ini judulnya apa?" tanya Riki.

"Amazing Grace," gumam Sunghoon refleks.

"Woah, Sunghoon tahu."


Sunghoon pura-pura mengibaskan rambutnya penuh gaya—padahal ia menyembunyikan tampangnya yang memerah. Padahal Jake cuma bilang 'wah Sunghoon tahu' tapi Sunghoon mendadak dugeun-dugeun. Dasar bucin.


"Aku pernah latihan skating pakai lagu ini," kata Sunghoon sambil memainkan rambutnya. "Cuma latihan aja, bukan untuk tampil--"


Biola Jake mengeluarkan suara aneh, lalu sebuah denting melengking bergema dan Jake menggeram pelan. Semuanya menoleh kaget.


"Jake-hyung, berdarah!"

"Senarnya putus? Jake kamu luka!"

"Yeah." Jake mengusap luka kecil di bawah matanya. Sedikit lagi dan matanyalah yang akan terluka. "Nggak papa, cuma sedikit. Aduh, maaf semuanya, konser dibatalkan, silahkan pulang, uang tiket dikembalikan penuh--"

"Lucu sekali," seru Sunghoon. Jiwa keibuannya goes stonk melihat Jake berdarah. "Ayo sini!"


Sunghoon menggeret Jake ke kamar mandi. Yang lain menatap mereka berdua sambil bengong.


"Padahal barusan mau kuambilkan plester," kata Jungwon.

"Ya gitu itu kekuatan orang bucin," ujar Jay sambil menyenderkan kepala di bahu Jungwon.

Sunoo mencibir. "Yeh, bucin ngatain bucin."

Jay mendelik. "Diem kamu anak di bawah umur."

"Bucin apaan sih hyung?"

"Bukan apa-apa. RIki masih kecil gak boleh ikut-ikut... dasar Jay-hyung gak bener."

up and down [jakehoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang