Sudah 11 hari setelah Jisung disekap, Yoona memutuskan untuk melapor pada polisi setelah lama menunggu.
Yoona bersiap siap sebelum berangkat ke kantor polisi. Ia melihat sang buah hati tengah melamun menatap jalanan. "Jaemin, ayo ikut bunda ke kantor polisi!", teriaknya.
Jaemin masih tak bergeming, ia tetap menatap jalanan. Yoona yang kesal dengan tingkah sang anak beberapa hari terakhir akhirnya menarik rambut Jaemin.
"Agh, sakit asu", umpat Jaemin.
"Bilang apa kamu ke bunda?!", Yoona menjewer telinga Jaemin kencang. Hingga sang empu menjerit kesakitan.
"Iya maaf bun, Nana ngak sengaja!" jawab Jaemin lalu berdiri. Ia menepuk nepuk celananya yang tertempel debu.
"Mau kemana bun emangnya?" Jaemin mengernyit melihat sang bunda memakai baju rapih.
"Ke kantor polisi, budeg amat. Makanya jangan bengong mulu, bantuin bunda cari adikmu" Yoona berjalan melewati Jaemin. Jaemin yang mendengar itu segera mengekor dibelakang sang bunda.
***
"Kamu yakin kan bisa disini sendiri?" tanya Irene pada sang buah hati, Chenle. Chenle mengangguk, karena ia tak memiliki tenaga yang tersisa.
Ia baru saja dioperasi karena usus buntu, Irene dan Suho langsung menghampiri nya ketika ia siuman.
"妈妈 sama爸爸 pulang aja, Lele bisa sendiri kok" Chenle menjawab dengan suara serak.
Irene mengelus surai hitam Chenle, "Baiklah, 妈妈 pulang ya, sayang" Irene melangkah keluar dengan berat hati.
"爸爸 pulang ya, istirahat!" Suho langsung melenggang keluar. Sang istri justru menertawai dirinya.
Chenle yang melihat kedua orangtuanya pergi, segera menutup matanya dan ia tertidur lelap.
Beberapa jam kemudian seorang perawat masuk dan mengajaknya berkeliling, untuk menghilangkan stress.
Atensi Chenle jatuh pada seorang anak perempuan dengan rambut sebahu. Anak itu tengah berbicara kepada perawat yang mendorong kursi roda nya sambil menahan air mata.
"Tolong ikuti anak itu, aku ingin berbicara padanya" perintah Chenle pada perawat yang mendorong kursi rodanya.
Perawat itu menuruti kata Chenle dan mengikuti orang yang dimaksud.
Anak kecil itu berhenti di sebuah taman, lalu ia menoleh kepada perawatnya. Bibirnya terlihat berbicara, lalu sang perawat pergi atas perintahnya.
"Bisa kau tinggalkan aku sendiri? Aku akan kembali sendiri saja nanti" ujar Chenle lalu menghampiri anak yang merebut atensinya.
"Hai, kenapa kau menangis?" sapa Chenle, ia menghapus air mata Hana, anak perempuan yang merebut atensinya.
"Hana kangen kakak" jawab Hana lalu air mata mengalir keluar lagi. Chenle terus mengusap air mata Hana dengan lembut.
"Memangnya kakak Hana kemana?" tanya Chenle pada Hana.
"Ngak ada yang tahu kakak ada dimana, padahal Hana mau ditemani kakak"
"Kakak? Bagaimana dengan keluargamu yang lain?" Chenle merasa heran.
Hana langsung terdiam, Chenle merasa bersalah akhirnya ia meminta maaf "Ah maafkan kakak yang terlalu banyak bicara".
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝙞𝙙𝙣𝙖𝙥𝙥𝙚𝙙-𝘾𝙝𝙚𝙣𝙟𝙞
Fanfiction"Gue benci sama lu" "Iya, saya tahu kok" BxB Mpreg Harsh word Warning! related to kidnapping, torture [RANK] #1 chenji {110221}