Suho yang melihat orang asing datang langsung berdiri, "Maaf maksud bapak apa ya?" tanya Suho hati hati saat melihat beberapa pengawal dibelakang kakek tersebut.
"Andy Park, dimana cucu saya?" tekan kakek itu sekali lagi. Semuanya saling melihat, mereka tak mengenal seseorang dengan nama yang disebutkan.
"Maaf, tapi tidak ada yang bernama Andy Park disini" Jaemin angkat bicara mewakili yang lain.
"Ah saya lupa bahwa anak saya menamai Andy dengan Jisung" tutur kakek itu saat seorang pengawal berbisik padanya.
"Park Jisung, cucuku, dimana dia?" tanya kakek Jisung, semuanya langsung terdiam. Sampai akhirnya lenganb Chenle bergerak menunjuk ruang operasi.
"Disana.." cicit Chenle, takut pada perawakan orang yang mengaku sebagai kakek Jisung.
Semuanya dapat melihat urat menonjol dari leher Chanyeol -kakek Jisung-. "Siapa penyebabnya?" tanya Chanyeol, nafas Chenle tercekat.
Chenle dengan gemetar mengangkat tangannya. Chanyeol menghampiri Chenle dan hampir mendaratkan pukulan, hingga seorang anak kecil menghalanginya.
"Kalau kakek nyakitin kak Chenle, kak Jisung ngak akan pernah maafin kakek" ucap Hana, menatap nyalang pada Chanyeol.
Mendengar ucapan Hana, Chanyeol langsung menghentikan pergerakannya. Ia tak sanggup membayangkan cucunya membencinya.
Atensi semua nya tertuju pada ruang operasi, karena terdengar teriakan dari dalam yang berasal dari seorang perawat, "Detak jantung pasien melemah, dok!"
Chanyeol hampir mendobrak pintu ruang operasi jika saja Suho tak menahannya. "Sudah! Kita harus menunggu dengan tenang! Biarkan mereka menjalankan tugas mereka!"
Setelah merasa Chanyeol mulai tenang, Suho membawanya ke tempat duduk. Mereka membahas tentang bagaimana Jisung bisa terpisah dari Chanyeol.
"Saat Jisung lahir, ibunya masih berumur 17 tahun, sedangkan ayahnya berusia 18 tahun. Mereka tak mau mempermalukan diriku, jadi mereka memilih kabur sambil membawa Jisung yang baru berumur 5 bulan" jelas Chanyeol sambil menahan tangis.
"Beberapa tahun setelahnya aku mendapat kabar, bahwa putriku dan kekasihnya meninggal saat mereka dalam perjalanan. Sedangkan Jisung tidak diketahui keberadaannya karena putriku mengubah namanya" air mata lolos dari kedua mata Chanyeol.
"Ketika aku menemukannya, ia malah berada dalam keadaan kritis. Apa salahku kepada sang Pencipta? Sehingga ia merebut hampir semua orang tercintaku" Chanyeol menutupi wajahnya, tak kuasa menangis didepan orang orang.
"Kita hanya bisa bersabar, dan mendoakan yang terbaik untuk Jisung" Suho mengelus punggung pria yang lebih tua 5 tahun darinya.
***
Sudah 7 jam mereka menunggu, masih belum ada kabar baik dari pihak rumah sakit. Beberapa orang harus pulang karena sekarang sudah larut malam, hanya tersisa Hana, Chenle, dan Chanyeol.
"Hana, kamu tidur ya, besok kamu ada jadwal kemo kan?" tanya Chenle pada Hana yang memainkan jari tangannya.
"Tapi Hana mau nungguin kak Jisung" jawab Hana sambil terus menatap ruang operasi. Memperhatikan bayang bayang pergerakan dokter dan perawat di dalam.
Chenle mengelus surai Hana, "Nanti kak Jisung sembuh, masa Hana ngak?" Hana yang mendengar ucapan Chenle langsung bangun.
"Iya, Hana tidur!" Hana bergegas kembali ke ruang rawatnya. Chenle hanya terkekeh melihat tingkah anak perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝙞𝙙𝙣𝙖𝙥𝙥𝙚𝙙-𝘾𝙝𝙚𝙣𝙟𝙞
Fanfiction"Gue benci sama lu" "Iya, saya tahu kok" BxB Mpreg Harsh word Warning! related to kidnapping, torture [RANK] #1 chenji {110221}