𝟬𝟮

15.2K 1.9K 284
                                    

"Kyaaa! Jisung tampan sekali!"

"Ya Tuhan! Izinkan aku mengencaninya!"

"Heh! Enak saja kau!"

Jisung risih dengan teriakan teriakan para mahasiswi di fakultasnya. Yang benar saja, ia tak merasa bahwa ia tampan! Ia segera mempercepat langkahnya menuju ruang kelasnya. Baru saja ia masuk kedalam kelas, para mahasiswi sudah mengerubungi dirinya dan memberikan hadiah padanya.

'Tsk! Mengganggu sekali, mereka ini pergi ke kampus untuk belajar atau apa sih?!' batin Jisung, karena ia tak mau merusak image perusahaan Zhong.

"Terima kasih banyak atas apa yang telah kalian berikan untukku" Jisung menerima semua hadiah yang ia dapatkan.

Para fans Jisung yang ternotis langsung menjerit layaknya kera. Chenle lagi lagi mencibir ketika ia tak sengaja melewati kelas Jisung.

"Menerima apanya, setiap hari kulihat ia membuang hadiah itu" ujar Chenle. Karena ia tak pernah melihat Jisung membawa pulang hadiah hadiah yang ia terima. Jisung yang mendengar suara Chenle segera menolehkan kepalanya refleks tersenyum dan menyapa Chenle.

"Selamat pagi, tuan muda" Jisung mengatakan kalimat itu dengan gerakan mulut. Chenle tak menggubris hal itu, ia tetap berjalan lurus kedepan.

Tapi Jisung masih tetap tersenyum meskipun Chenle tak menggubris sapaannya. 'Jika tahu begini, lebih baik aku tak diadopsi' batin Jisung.

Jisung segera mendudukkan dirinya diatas tempat duduknya. Beberapa menit kemudian kelas dimulai, dosen sudah masuk ke dalam kelas.

***

Jisung kewalahan membawa barang barang yang diberikan padanya tadi pagi. Karena ya tak ada yang mau membantunya, selain tak memiliki teman ia juga dibenci karena selalu menjadi pusat perhatian.

Bruk!

"Huft, akhirnya" keluh Jisung setelah berhasil meletakkan semua hadiah yang ia terima. Jisung segera duduk di kursi kemudi.

"Untung saja masih sempat" kata Jisung setelah melirik arloji miliknya. Memindahkan barang saja memerlukan waktu 30 menit.

Ia segera menancap gas ketempat yang sangat berharga baginya. Jisung tersenyum sepanjang jalan menuju tempat tujuannya.

***

"Loh mas Jisung? Kok telat datengnya?" tanya petugas kebersihan yang merupakan kenalan Jisung yang bernama Hendra.

"Iya pak, soalnya tadi saya bawa banyak barang" Jisung segera salim kepada pak Hendra.

"Kak Jisung?!" seorang anak kecil menghampiri Jisung. Jisung segera berjongkok menyamakan tingginya dengan anak perempuan di depannya.

"Halo Hana, kamu makin cantik aja" Jisung memuji Hana sambil mengelus kepala anak tersebut.

"Makasih, kak Jisung!" Hana segera memeluk Jisung dan mendusel di dada bidang nya. Jisung juga membalas pelukan Hana.

"Teman-teman! Kak Jisung udah dateng nih!" teriak Hana, para anak di panti asuhan itu segera berlari keluar dari panti asuhan. Iya, Jisung tengah mengunjungi sebuah panti asuhan tempat ia diasuh dulu.

"Kak Jisung!!" anak anak mulai mengerubungi Jisung kemudian memeluk pria jangkung didepan mereka. Jisung langsung tertawa melihat kelakuan adik adiknya.

"Dohyon, kau tak rindu dengan kakak?" Tanya Jisung pada remaja berumur 14 tahun. Dohyon yang mendengar itu segera memalingkan wajahnya.

"Kemari, Dohyon" panggil Jisung. Dohyon menurut dan melangkah mendekati Jisung.

𝙆𝙞𝙙𝙣𝙖𝙥𝙥𝙚𝙙-𝘾𝙝𝙚𝙣𝙟𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang