𝗦𝗽𝗲𝗰𝗶𝗮𝗹 𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟮

8.9K 1.1K 377
                                    

Sekarang Hana sudah remaja berumur 15 tahun. Ia sudah mengerti skincare, make up dan hal hal lainnya.

"Udah tua masih aja bucin" sindir Hana pada Jisung yang memangku Chenle sambil menonton tv. Jisung menoleh pada Hana, lalu menjulurkan lidahnya.

"Makanya, cari pacar sana" ledek Jisung. Chenle menutup kedua telinganya, bosan pada ayah-anak yang selalu saling meledek ini.

"Halah, daddy aja baru pacaran pas umur 20" balas Hana pada ledekan Jisung. Jisung yang merasa kalah dari sang anak langsung cemberut.

"Udah sana berangkat, pokoknya daddy ngak mau jemput kamu!" Jisung yang sudah hampir kepala 4 merajuk pada anak semata wayangnya.

"Biarin! Aku juga ngak mau dijemput daddy!" balas Hana, Jisung yang mendengar itu langsung terdiam. Sedangkan Chenle menatap malas kepada mereka berdua.

Suara pintu tertutup terdengar, Jisung langsung memasang wajah melas. "Nah kan, nyari masalah sama Hana sih. Kamu juga yang sakit hati, enak ngak?" Chenle memarahi Jisung.

"Kamu mah, aku tuh kangen main bareng Hana. Dia udah ngak mau ngumpul sama kita"

"Ya wajar, namanya juga remaja. Ngak mungkin kan ngikutin orangtua terus" Chenle menaruh kepalanya pada bahu sang suami.

"Jadi pengen punya anak lagi, biar ada yang ngikutin.." ujar Jisung tanpa sadar. Chenle yang mendengar perkataan Jisung langsung bangun.

"Aku juga mau punya anak laki laki" Chenle menarik tangan Jisung.

Sudahlah, tinggalkan saja mereka berdua, kita kembali pada cerita -law.

***

Meski Jisung berkata bahwa ia enggan menjemput sang putri. Pada akhirnya ia sudah ada di depan gerbang sekolah Hana.

Ia sedang berjalan menuju toilet karena terlalu lama menunggu Hana keluar dari sekolah. Samar samar terdengar suara tawa beberapa anak dari dalam toilet perempuan.

Ketika Jisung keluar dari toilet, ia mendengar suara tamparan. Jisung yang terkejut menunggu mereka keluar, karena tak sopan jika ia masuk kedalam toilet perempuan.

"Lu juara pasti karena ortu lu nyogok kan?"

Byur!

"Kalau orang nanya tuh dijawab, bisu lu?"

Jisung yang merasa ada hal yang tak beres tetap menunggu hingga beberapa anak sekolah dengan penampilan cabe cabean keluar dari dalam toilet.

Mereka berjalan sambil tertawa kencang, Jisung menyinyir mereka. 'Oh iya, Hana!' Jisung yang ingin berlari tak sengaja hampir menabrak seseorang.

Ia kenal betul perawakan orang itu, putri kesayangannya tengah menundukkan kepalanya. "Hana? Kamu kenapa basah kuyup nak?" tanya Jisung khawatir sambil mengangkat wajah Hana.

"D-daddy?" cicit Hana pelan. Siapa yang menyangka bahwa sang ayah akan menjemput dirinya.

"Pipi kamu kenapa merah begini?" Jisung memperhatikan pipi kiri sang anak dengan seksama. Ia mengepalkan tinjunya tanpa sadar.

𝙆𝙞𝙙𝙣𝙖𝙥𝙥𝙚𝙙-𝘾𝙝𝙚𝙣𝙟𝙞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang