Jisung baru sampai di rumah pada pukul 9 malam. Karena pertemuan yang dilakukan benar benar penting.
Ceklek
Baru masuk ke dalam rumah, ia sudah melihat ada makhluk menggemaskan tengah menggulung dirinya dengan selimut sambil menonton drama. Chenle yang mendengar suara pintu terbuka menolehkan kepalanya. Ia menatap Jisung dengan datar.
"Selamat malam, tuan muda. Maaf mengganggu" Jisung membungkuk ke arah Chenle.
"Nah itu lo sadar kalo lo tuh cuman ganggu" Chenle berucap sambil fokus ke drama yang tengah tayang.
"Saya undur diri, tuan muda" Jisung melangkah kan kakinya menuju kamar nya. Tapi ucapan Chenle menghentikan langkah panjangnya.
"Kau kemana kan hadiah yang fans mu berikan?" tanya Chenle pada Jisung. Jisung yang mendengar hal itu langsung menoleh.
"Itu sebuah rahasia, tuan muda" jawab Jisung.
"Halah, paling juga kau buang kan?" Chenle berdiri menghampiri Jisung dan menekan nekan bahu Jisung.
"Tidak tuan muda, saya tak membuangnya" Jisung merasa tak membuangnya. Karena adik adik nya lebih membutuhkan hadiah hadiah itu.
"Munafik!" Chenle berjalan kedepan lalu menubrukkan bahunya dengan bahu Jisung. Jisung hanya bisa meringis, merasakan nyeri di bahunya. Jisung menghela nafas berat sebelum kembali berjalan ke kamarnya.
***
"Hai!" Jisung menoleh kesamping ketika ia merasa ada yang menepuk bahunya. Jika tak salah, dia adalah senior nya.
"Oh, halo kak" jawab Jisung.
"Kenalin nama gue Jaemin, lu Jisung kan? yang menyapa Jisung adalah Jaemin.
"Benar kak, nama saya Jisung" jawab Jisung seadanya.
"Mau jadi temen gue ngak?" Jaemin kembali bertanya, dan ia agak mengganggu menurut Jisung.
"Boleh boleh saja kak" Jisung menjawab Jaemin dengan malas. Jaemin menampilkan wajah sumringah begitu mendengar perkataan Jisung.
"Oke sip! Gue bakal ke kelas lo pas istrahat ya Sung!" Jaemin segera berlari ke kelasnya. Jisung tetap berjalan ke kelasnya hingga ada orang yang menepuk bahunya.
'Ck! Apalagi sih?!'
Ketika ia menoleh kesamping, ia dikejutkan dengan wajah Jeno yang terkesan sangat dekat.
"Maaf kak, wajah kakak terlalu dekat dengan wajah saya" ujar Jisung dengan kaku, sekaku kanebo kering.
"E-eh iya, maaf ya Sung" Jeno menjawab dengan kikuk. Ia merasa sangat bodoh karena kelakuannya tadi.
"Jadi temen gue kuy" ujar Jeno. Jisung langsung menautkan kedua alisnya. Tanda bahwa ia kebingungan.
"Y-ya, hangout bareng gitu" Jisung hanya membulatkan mulutnya sebagai jawaban.
'Nih anak ngk bisu kan?' batin Jeno, karena sejak tadi Jisung tidak menjawab pertanyaannya dengan kata kata.
"Yaudahlah gue cabut dulu, nanti ketemuan di mall Ciputra oke" Jeno pergi dari hadapan Jisung setelah itu.
'Kok kayak de javu ya?' rasanya seperti pernah terjadi, tapi kapan?
***
Sekarang sudah jam istirahat, para mahasiswi dan mahasiswa telah berhambur keluar kelas. Ketika Jisung keluar kelas, ada orang yang menahannya.
Grep
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙆𝙞𝙙𝙣𝙖𝙥𝙥𝙚𝙙-𝘾𝙝𝙚𝙣𝙟𝙞
Fanfiction"Gue benci sama lu" "Iya, saya tahu kok" BxB Mpreg Harsh word Warning! related to kidnapping, torture [RANK] #1 chenji {110221}