Kicauan burung-burung berterbangan mengusik seseorang yang tengah terlelap hingga membuatnya terbangun.
Jefri, ia mengerjapkan matanya sembari mencoba duduk. Tubuh dan kepalanya begitu terasa sangat sakit
Dilihatnya dengan seksama tubuhnya sendiri yang kini tak memakai helai kain dan hanya terbalut oleh sebuah perban berwarna putih membuat bentuk ototnya terpampang jelas.
Tidak seluruhnya dibalut hanya setengah saja mulai dari perut lalu di lingkar ke bahu dan menuju punggungnya.
Jefri bangkit sambil memegang kepalanya yang terasa pusing. Ia memaksakan diri untuk berjalan keluar dari sebuah rumah kayu tua.
Entahlah, kemana langkah kaki akan membawanya pergi.
Pria itu berhenti di tepian pantai membiarkan kakinya terkena air laut yang hangat seraya mengedarkan pandangannya ke sekitar.
Matahari di atas langit sana begitu cerah namun seketika kepalanya makin terasa pusing.
Lantas, dirinya terjatuh tak sadarkan diri kembali.
Seorang wanita yang usai mencuci pakaiannya sedikit kebingungan ketika melihat pria yang terlelap itu tidak ada di dalam rumahnya.
"Di mana dia?"
Si hawa pun memutuskan untuk mencari pria tersebut.
"Disini ternyata."
Ia menghela napasnya tatkala mendapati sosok yang dicari lalu kembali menyeret tubuh orang itu.
Butuh beberapa jam hingga akhirnya sosok itu pun kembali tersadar.
Jefri, ia cukup terkejut ketika mendapati sosok hawa di depannya yang kini sedang diam menatapnya.
"Siapa kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mercusuar
Historia CortaUsai sudah perjalanan, kamu adalah rumah untuk saya pulang. Ditulis oleh, Prajanabastala2021