bagian 6

2.1K 172 14
                                    

Happy Reading..





Pukul 7 malam shania kembali di buat pusing dengan kelakuan anak semata wayangnya, bagaimana tidak shania yang sedang asik memasak untuk acara makan malam itu di buat kaget oleh gracia yang tiba tiba saja menghampirinya sambil berteriak tepat di telinganya.

"MAMA"teriak gracia keras.

" Astagfirullah gee, kamu ihhh bisa gak sihh gak usah ngagetin mama, kalau mama jantungan gimana kamu mau tanggung jawab hah? " Omel shania sambil mengusap usap dadanya.

Shani dan boby yang tak sengaja mendengar teriakan gracia tadi langsung menghampiri keduanya.

"Ada apa sih mah, kok marah marah?? " Tanya boby pada sangat istri.

"Anak kamu tuh pah, jahilnya gak tau kondisi udah tau mama tuh kan orangnya kagetan, pake acara ngagetin segala lagi" Adu shania.

"Sayang kamu gak boleh gitu ihh" Ucap sang papa pada gracia.

"Iya gee ihh kamu mh jailnya kebangetan, kalau mama kamu jantungan gimana?? Timpal shani, bukan nya membela shani malah ikut ikutan menyalahkan gracia.

Sedangkan gracia kini ia hanya bisa menunduk, karna merasa bersalah niatnya tadi dia hanya ingin mengerjai sang mama, ia tak menyangka kalau mama nya itu akan semarah ini kepadanya.

"Maaf ma, pah, ci" Lirih gracia sambil terisak kemudian ia pun berlari menaiki anak tangga dan masuk ke kamarnya.

Shania yang melihat anak nya menangis ia jadi merasa bersalah karna telah memarahi anaknya dengan cepat ia segera menyusul gracia ke kamarnya dan di susul shani dan boby karna khawatir gracia akan melakukan hal hal yang bisa membahayakan.

Tok tok tok
"Sayang buka pintunya ya, mama Minta maaf, mama gak bermaksud buat marahin kamu" Teriak shania dari luar.

"Ge, ayo dong buka pintunya kamu jangan kaya gini dong, kan kamu yang salah masa kamu yang marah sih" Ucap shani mencoba membujuk gracia.

Namun tak ada jawaban dari gracia membuat ketiganya semakin khawatir, "duhh gimana dong pah, gracia gak mau buka pintunya" Tanya shania kepada suaminya.

"Udah mah biarin dulu aja, mungkin gracia gak mau di ganggu dulu" Ucap boby.

"Tapi pah" Belum sempat shania melanjutkan perkataannya boby langsung memotongnya.

"Udah mh kita tunggu di bawah aja, ntar juga kalau laper pasti turun" Tegas boby yang akhirnya di angguki oleh sang istri.

"Shani ayo kita tunggu di bawah aja" Ajak boby.

"Iya om tante duluan aja nanti shani nyusul"

"Yaudah tante sama on kebawah duluan ya" Pamit shania yang dapat anggukan dari shani.

Setelah kedua orang tua gracia sudah ke bawah, shani kemudian mencoba mengetuk pintu gracia sekali lagi berharap gracia mau membukakan pintu untuknya.

Tok tok tok

"Gee, hayu makan malem ihh gak laper apa" Teriaknya.

Namun tetap gak ada jawaban shanipun menghela nafasnya lelah "yaudah kalau kamu gak jawab aku masuk ya" Teriaknya lagi.

Shani pun akhirnya menekan knop pintu  berharap pintu tersebut tak di kunci dan benar saja ia bisa menghela nafas lega setelah ia berhasil masuk ke kamar gracia.

Ia bisa melihat gracia yang sedang meringkuk di kasurnya dengan selimut yang menutupi tubuhnya dengan perlahan ia mulai mendekati gracia dan duduk di samping ranjang.

Diam Diam SukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang