bagian 3

2.7K 210 11
                                    

Sorry for typo guys🙏

Selamat membaca..







layaknya seorang murid pada umumnya yang dimana harus giat belajar untuk mendapatkan nilai yang sangat memuaskan untuk bekal di masa depan nanti,meraih cita cita nya dan menjadi anak yang bisa membahagiakan kedua orang tuanya, sama hal nya seperti sekarang ini seorang shania gracia yang kini tengah berusaha fokus mengejakan soal matematika,yang dimana pelajaran yang sangat tidak ia sukai,bahkan bisa di katakan hampir rata rata semua murid tidak menyukai pelajaran ini.

"Duh ini gimana sih ah,kok susah banget sih" gumam gracia bahkan suaranya nyaris tak terdengar namun tidak bagi shani yang duduk di samping gracia,bahkan ia bisa dengan jelas mendengar celotehan gracia itu.

Ia pun melirik gracia yang sedang memijit pelipis nya "gee,mana yang gak kamu ngerti? Tanya shani.

"Semuanya ci,penjelasan bu siska tadi gak ada satupun yang masuk di otak aku"kesal gracia.

Shani pun yang mendengar keluhan gracia hanya tersenyum "yaudah sini aku bantu jelasin" ucap shani mencoba membantu gracia.

"Jadi gini,angka terakhirnya kamu kalikan ke angka yang di bawahnya,abis itu kamu jumlahin deh"jelas shani.

Namun selama penjelasan shani,ternyata gracia bukan memperhatikan soalnya melainkan ia hanya fokus menatap wajah samping shani,,shani yang sadar kalau gracia memperhatikanya,dia pun balik menatap gracia dan deg kedua mata mereka bertemu.

"Deg deg deg,nih jantung gue kenapa lagi sihh aneh banget" batin shani.

"Udah kali ahh tatap-tatapannya" ledek vienny yang memang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

Shani dan gracia pun langsung buru buru mengalihkan pandangannya,jangan tanya wajah keduanya,yang jelas pipi mereka berdua sudah bersemu merah seperti tomat.

"Kok gue jadi salting ke gini sih"gumam shani sambil mencoba meredakan degup jantungnya yang sedari tadi sudah berulah.

"Ke nya gue harus ke dokter deh,untuk periksa keadaan jantung gue,kan kalau jantung gue kenapa napa bisa berabe nantinya" gerutunya gak jelas.

"Ci nanti pulang sekolah,bisa temenin aku beli sepatu gak ci??" Tanya gracia tiba tiba membuat shani mau tak mau harus bisa terlihat biasa saja seolah tak terjadi apa apa.

"Tapi nanti aku ada acara ge sama mama,papa katanya sih acara buat peresmian cabang perusahaan papa" jelas shani tak enak.

"Ohh gitu ya ci,,yaudah deh gak papa lain kali aja deh beli sepatunya" ucap gracia.

Sebenernya shani bisa saja membatalkan acara keluarganya tapi karna acara ini gak bisa di tinggalkan jadi mau tak mau ia harus ikut.

"Kamu mau ikut gak gee? Tanya shani.

"Ikut kemana ci? Bukannya menjawab gracia malah balik bertanya.

"Ke acara nya,please temenin aku ya gee aku janji besok aku bakal temenin kamu kemana aja deh,lagian besok juga kan hari minggu jadi sekalian kita jalan jalan,,mau ya gee" mohon shani.

Gracia pun terlihat sedang berfikir "eumm yaudah deh ci aku ikut" akhirnya gracia pun menyetujuinya.

"Makasih gege alay"ucap shani senang.

"Dihh makasih sih makasih tapi jangan ngatain alay juga dong ci" kesal gracia.

"Hehehe biarin kan emang kamu anak alay"

"Au ahh gelap"ucap gracia acuh sambil menundukan kepalanya ke meja.

"Sutt,shan gracia kenapa?? Tanya frieska dari belakang.

Diam Diam SukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang