bagian 8

1.7K 168 18
                                    

Happy Reading


Sudah seminggu lamanya, seorang shania gracia di buat bingung oleh sikap shani, bagaimana tidak setelah kejadian ia di mintai id line oleh kakak kelasnya itu, dan semenjak itu juga gracia merasa kalau shani mulai menjaga jarak denganya.

Gracia kini tengah, bergelut dengan pikirannya badannya terus berguling guling tak karuan sampai suara seseorang menyadarkan nya.

"Kamu belom tidur sayang?? Tanya seseorang yang ternyata adalah mamanya.

" Eh, mama ngagetin aja ihh, seperti yang mama liat sekarang" Jawab nya acuh.

"Mikirin apa sih kamu ge, ini udah tengah malam lo dan kamu cuma gulang guling doang dari tadi, kaya orang cacingan gak bisa diem" Ledek shania.

Gracia hanya mendengus dan sedikit berfikir apakah ia harus bercerita kepada mamanya namun dengan cepat ia menggelengkan kepalanya membuat mamanya menatap heran kearahnya.

"Enggak kok mh gege gak lagi mikirin apa apa" Elaknya.

"Jangan boong sayang, kalau boong ntar idung nya tambah mancung gimana, emang nya kamu mau" Ucap nya.

"Hehhee,ya gak mau lah mah" Celetuknya kencang.

"Hustt, udah malem gak boleh teriak triak" Cegah mamanya.

Namun sang empu hanya memasang raut wajah tanpa dosanya sambil memberikan cengiran khasnya.

Shania yang melihat anaknya seperti itu hanya tersenyum gemas sambil mencubit pipi gembul gracia, membuat sangat empu mengerucutkan bibirnya.

"Duhh gemes banget sihh anak mama, kalau bukan anak sendiri mungkin udah mama gebet kali ya" Ucap shania sambil menaik turunkan alisnya mencoba menggoda gracia.

Gracia yang melihatnya hanya bergidig ngeri "dihh, apaan sih mah ingat ya mama udah punya papa, gak boleh tuh tante tante godain anak abegeh, dosa ntar"ucapnya polos membuat shania tak bisa menahan tawanya.

" Mana ada tante tante cantik ke gini coba" Godanya lagi membuat gracia memutar kedua bola matanya malas, memang tak di pungkiri kalau mama nya itu sangat cantik dan bahkan orang orang kalau melihat keduanya, banyak yang menyangka mereka itu adik kakak, karna memang shania gak kalah cantik dari anaknya, memang benar ya buah tidak akan jatuh jauh dari pohonya.

"Hahaha PD sekali ya mama nya SG" Ledek gracia.

"Jelas dong siapa dulu anak nya yang alay dan lebay"

"Hahahahaha" Keduanya pun akhirnya tertawa.

"Yaudah bobo ya udah malem ini, besok sekolah kan" Ucap mamanya yang kemudian dibalas anggukan oleh gracia.

Dan dengan cepat gracia merebahkan tubuhnya, shania dengan telaten menyelimuti tubuh gracia dan mencium kening gracia sebelum beranjak pergi.

"Good night sayang, bobo yang nyenyak ya" Ucap nya lalu melangkah keluar dari kamar gracia.

Setelah memastikan mama nya sudah keluar, gracia dengan cepat merubah posisinya kembali, bukan karena apa apa tapi jujur saja ia belum mengantuk dan pikirannya masih saja sama yaitu memikirkan shani.

"Emm,, apa aku samperin ke kamarnya aja kali ya, siapa tau ci shani belum tidur" Gumam nya kemudian ia mulai beranjak dari tempat tidurnya lalu mulai melangkahkan kakinya keluar.

Sesampainya di kamar tamu yang kini di tempati oleh shani gracia dengan perlahan mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok.. Tok.. Tokk

"Cici??

" Ci shani dah tidur ya? Teriaknya lagi dari balik pintu.

"Ci shani?? "

"Cici aku masuk ya" Ucap nya setelah merasa tak ada jawaban dari dalam.

Dengan perlahan ia masuk ke kamar shani dan ia dapat melihat shani yang kini tengah menatap nya dengan tatapan tajam, membuat bulu kuduk gracia berdiri.

"Ci belum tidur?? Tanya nya pelan.

" Ngapain kamu ke sini? Bukan nya menjawab pertanyaan gracia, tapi ia malah balik bertanya dengan nada ketusnya.

"Buset dah galak bener" Celetuk gracia.

"Ya terserah aku dong" Jawabnya jutek.

"Astaga ci, kamu mh jahat banget ah gak asik, aku balik lagi aja, males di sini hawanya panas" Ledek gracia sambil mengipaskan tangannya ke wajah seolah menunjukan kalau dirinya itu sedang kepanasan.
Sementara shani hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Ini udah malem gee, kamu bukan nya tidur" Ucap shani kini beralih dengan nada lembut.

Gracia yang mendengar nada lembut shani kini ia mulai ikut merebahkan tubuhnya di samping shani.

"Dih katanya mau pergi aja, di sini panas kok malah ikut tiduran di sini sih"heran shani.

" Tolong ya buat shani Indira, ini rumah aku jadi bebas dong aku mau tidur dimanapun kan" Kesal gracia.
Shani yang mendengar perkataan gracia hanya menatap sinis ke arah gracia.

"Bodo amat ah gee,sakarepmu" Kesal shani sambil kembali merebahkan tubuhnya.

"Aku tidur di sini ya ci" Ucap gracia.

"Duhh ni anak ngapain sih pake acara tidur di sini segala, gak tau apa jantung gw lagi gak aman" Batin shani.

"Ci bolehkan?? Tanya nya lagi memastikan.

" Terserah,lagian mau ngelarang juga percuma kan" Jawabnya singkat.

Graciapun hanya tersenyum senang,karna shani tidak akan bisa menghindar lagi sekarang jadi ia bisa bertanya tentang apa yang membuatnya menjaga jarak denganya.

"Ci, cici kenapa sih akhir akhir ini jauhin aku, emang nya aku ada salah ya, kalau emang ada maafin aku ya ci, tapi please jangan jauhin aku lagi ya" Lirih gracia dengan mata yang sudah berkaca kaca.

Shani yang mendengar suara lirih gracia ia merasa tak tega dan seketika ia menjadi merasa bersalah "siapa yang jauhin kamu sih gee, mungkin itu cuma perasaan kamu aja kali" Elaknya.

"Tapi serius seminggu ini, cici ke jaga jarak banget sama aku ci" Ucap nya lagi.

"Nggak gee, apaan sih" Belanya.

"Sekarang ci shani jujur deh sama aku, kenapa cici jauhin aku" Tanya gracia sambil menatap mata shani, membuat shani seketika menjadi gugup.

"Apaan sih gee" Ketus shani.

"Cii" Ucap gracia lembut sambil menggegam tangan shani, jangan tanya gimana dengan keadaan shani sekarang yang jelas jantung nya sudah berdisko ria.

"Duhh gee kamu jangan ke gini demi apapun gw gak kuat" Pikirnya.

Shani terlihat menghembuskan nafasnya kasar, kini ia memberanikan diri membalas tatapan gracia.

"Gee, jujur ya aku gak suka liat kamu deket deket sama kakak kelas yang so kegantengan itu" Ucap shani

Gracia mengerutkan keningnya heran "maksud cici kak rivandra? Tanya gracia

Shani hanya menganggukan kepalanya " Astaga ci  jadi jauhin aku gara gara dia??

"Hmm" Dehem nya.

"Yaudah ntar aku gak akan deket deket lagi deh sama dia, tapi janji ya cici gak bakalan jauhin aku lagi" Tegas gracia dengan muka memelasnya.

Shani pun tersenyum manis membuat gracia ikut tersenyum di buatnya. "beneran kan kamu gak bakalan deket deket lagi sama dia" Tanya shani memastikan.

"Iya ci, beneran" Tegasnya membuat shani kembali mengembangkan senyum nya.

"Ok bagus deh" Gumam nya.

"Apa ci??

" Ehhh, nggak enggak yaudah bobo yuk dah malem" Ajak nya.

Gracia pun hanya menurut saja dan mulai merebahkan tubuhnya di samping shani, tanpa gracia sadari sedari tadi shani tak bisa menghentikan senyumnya, entah apa yang ada di pikirannya yg jelas ia sangat bahagia saat ini.












Jangan lupa vote & coment ya..

Diam Diam SukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang