Chapter 24

1.6K 91 42
                                    

"Loh, Teme, kau belum pulang?"

Sasuke yang baru saja menutup pintu rumah Sakura terlonjak kaget dengan kehadiran Naruto. Hanya sebentar, detik berikutnya ekspresi Sasuke sudah kembali datar seperti biasanya.

Sasuke berbalik badan lalu menghampiri Naruto yang berdiri tak jauh dari tempatnya.

"Aku kira kau sudah pulang. Ternyata kau masih di sini," ujar Naruto.

"Hn. Kau dari mana?" tanya Sasuke basa basi.

"Dari minimarket depan. Sebenarnya tadi aku ingin menyusulmu, tapi waktu aku baru saja turun, tiba-tiba Kaa-san menyuruhku belanja ini semua," Naruto mengangkat dua kantong plastik besar yang berada di kedua tangannya. Menunjukannya pada Sasuke. "Harusnya tadi kau menemaniku dulu sebelum bertemu dengan Sakura-chan," ujar Naruto kesal.

Sasuke mengembuskan napas lega. Beruntung tadi Naruto tidak datang saat dia masih menyelesaikan urusannya dengan Sakura. Andai saat itu Naruto datang, pasti sekarang Sasuke sudah tak bernyawa. Naruto pasti akan menghajar Sasuke tanpa ampun karena pemuda pirang itu tentu saja tidak akan terima dengan perbuatan yang telah dilakukan Sasuke pada Sakura. Sasuke bergidik ngeri membayangkannya.

"Teme, kau kenapa?" tanya Naruto. Wajah Sasuke yang semula datar lalu tiba-tiba menegang tak luput dari penglihatan Naruto.

"Tidak. Aku tidak apa-apa. Aku pulang, Dobe," pamit Sasuke sembari melenggang meninggalkan Naruto.

"Tunggu,Teme," Naruto berlari mengejar Sasuke.

Sasuke pun menghentikan langkahnya. Tidak mungkin juga dia akan mengabaikan dan meninggalkan Naruto begitu saja. Dia tidak ingin membuat Naruto curiga dengan gelagatnya. Sebisa mungkin dia bersikap biasa.

"Ada apa lagi, Dobe?"

"Teme, apa masalahmu sudah selesai? Tadi kau bilang akan menyelesaikan satu masalahmu," tanya Naruto. Jiwa kepo Naruto meronta-ronta ingin mengetahui segalanya.

"Hn, sudah," balas Sasuke singkat.

"Permasalahan yang mana yang sudah selesai?" tanya Naruto lagi.

Senyuman angkuh terpatri di wajah Sasuke. "Besok kau akan tahu," setelah menjawab singkat pertanyaan Naruto, Sasuke kembali melanjutkan langkahnya.

Naruto menatap punggung Sasuke yang semakin menjauh dengan raut wajah bingung. Rasa penasaran masih bersarang dalam diri Naruto. Permasalah yang mana yang telah di selesaikan oleh Sasuke? Padahal baru saja Sasuke mengeluh tentang masalahnya dengan Shion. Tapi tiba-tiba Sasuke bilang jika satu masalahnya telah selesai. Apa jangan-jangan....

Satu nama yang terbesit dalam benak Naruto membuatnya khawatir. Naruto berbalik badan menatap rumah Sakura. Dia berniat untuk mendatangi Sakura. Tapi baru saja selangkah, Naruto menghentikan langkahnya kembali. Rumah Sakura yang sudah gelap menandakan jika Sakura mungkin saja sudah tertidur. Naruto mengurungkan niatnya untuk mendatangi Sakura malam ini. Besok pagi saja dia akan menanyakannya pada gadis itu.

Naruto menghela napas lelah. Menghadapi Sasuke dengan segudang masalahnya membuatnya juga ikut lelah. Apalagi jika itu juga menyangkut Sakura. Naruto tak mungkin akan tinggal diam. Mau tidak mau dia pasti akan ikut campur untuk memecahkan permasalahan mereka.

*

Sakura terduduk di ranjang dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Kini dia sudah berpakaian lengkap. Saat terbangun tadi, Sakura sangat syok mendapati tubuhnya yang tak tertutup sehelai benang pun.

Ingatan tentang kejadian semalam berputar kembali di benaknya. Sakura merasa benci dengan tubuhnya yang sekarang kotor. Sakura merasa sangat bodoh. Harusnya dia bisa menjaga kesuciannya untuk suaminya kelak. Harusnya dia tidak melakukannya dengan lelaki lain yang bahkan bukan calon suaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sayonara, AishiteruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang