03

361 56 5
                                    

Pagi ini Younghoon tidak seperti pagi-pagi sebelumnya, ia sama sekali tidak fokus dengan pekerjaannya. Matanya memang berfokus pada layar laptop tapi jari-jarinya sama sekali tidak bergerak di atas sana.

Tangan kirinya meraih secangkir kopi panas kemudian menyesapnya.

Brakk

Hyunjae menjatuhkan tumpukan kertas di atas meja yang membuat Younghoon hampir menumpahkan kopinya.

"Lee Hyunjae sialan." umpat Younghoon.

Lamunannya terhenti karena ulah Hyunjae. Hyunjae tertawa puas, ia berhasil mengagetkan boss-nya itu.

"Ini masih terlalu pagi untuk melamun, pak." ucap Hyunjae.

Hyunjae mendekatkan tumpukan kertas tersebut disamping Younghoon, "Ku tinggalkan semua ini untukmu."

"Penerbanganku kurang 2 jam lagi dan dengan berbaik hati aku menyempatkan diri datang kesini hanya untuk memberimu semua kertas-kertas ini." sambung Hyunjae.

"Hmm, terimakasih Hyunjae. Aku akan menyelesaikan semua laporan ini dengan senang hati." kata Younghoon sarkas.

"Selamat berbulan madu." sambungnya.

"Baiklah. Kalau begitu aku akan pergi sekarang, Juyeon sudah menungguku di bawah. Sampai jumpa minggu depan."

Younghoon langsung beranjak dari kursinya ketika jam sudah menunjukkan pukul 12 siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Younghoon langsung beranjak dari kursinya ketika jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Kurang lebih 3 jam sudah Younghoon menghabiskan waktu di dalam ruangannya untuk mengetik laporan yang seharusnya menjadi tugas sang sekretaris.

Kenapa Younghoon tidak menyuruh karyawan lain untuk menyelesaikan laporan-laporan itu? Bukankah itu lebih mudah?

Jawabannya adalah Younghoon hanya mempercayakan Hyunjae seorang untuk mengetik laporan penting seperti ini.

Pria tampan itu mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di atas meja kemudian pergi meninggalkan ruangan setelah menguncinya.



Drrtt...

Younghoon membuka ponselnya, ada sebuah notifikasi masuk. Sebuah pesan dari sang adik yang mengirimkan gambar makan siangnya.

Younghoon mendengus, "Haishh..."

"Kakaknya hanya makan sepiring spaghetti dan lemon tea, sedangkan dia makan steak di restoran mewah. Sungguh keterlaluan."

Younghoon menyimpan ponselnya di dalam saku celana. Ia hanya membaca pesan sang adik, ia terlalu malas untuk membalasnya.

Younghoon kembali menyendok spaghetti di piringnya. Namun kegiatan makan siangnya itu terhenti lagi saat ia melihat seorang pengunjung yang menarik perhatiannya sedang duduk di kursi yang letaknya di tiga meja yang bersebrangan di depannya.

"Bukankah itu lelaki yang kemarin?" batin Younghoon.

Lelaki itu menatap jendela kaca di sebelah kirinya. Wajahnya cukup manis untuk ukuran laki-laki, sama manisnya dengan mendiang sang istri.

recall | bbangnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang