05

346 57 4
                                    

happy reading!

Younghoon terduduk di pinggiran kasur sambil memukul dadanya yang terasa sesak. Ia terbangun setelah mendapat mimpi buruk. 

Mimpi yang selalu menghantuinya beberapa bulan yang lalu. Setelah sekian lama mimpi itu tidak pernah ia dapatkan, kini kembali lagi menghampirinya.

Tubuh Younghoon basah dibanjiri keringat dingin. Rasa sesak di dadanya juga kian menjadi membuat dirinya kesulitan bernapas.

Tangannya meraih botol obat yang ada di dalam laci nakas kemudian mengambil sebutir tablet berwarna putih dari dalam sana. Memasukkan obat itu ke dalam mulut dan mengambil gelas air di atas nakas meneguknya hingga habis.

Ah, rasanya sudah membaik batin Younghoon.

Obat yang diberikan Sangyeon, selain berguna untuk membuatnya cepat terlelap juga dapat memberikan efek menenangkan.

Younghoon melamun menatap dinding kamarnya tanpa terasa air mata mengalir di pipinya. Kepala itu tertunduk, rasa sesak di dadanya kini digantikan oleh rasa pusing yang menyerang kepalanya. 

Saat ini kepalanya dipenuhi dengan potongan-potongan adegan mimpi buruknya tadi. Adegan dalam mimpinya tidak hanya sekedar mimpi, itu adalah kejadian yang pernah terjadi dan menjadi kenangan terburuk dalam hidupnya.

 Adegan dalam mimpinya tidak hanya sekedar mimpi, itu adalah kejadian yang pernah terjadi dan menjadi kenangan terburuk dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

"Hoonie pulang jam berapa?"

"Sepertinya agak malam. Ada apa hm?"

"Hoonie cepat pulang. Aku kangen Hoonie."

Younghoon terkekeh mendengar ucapan sang istri dari seberang telepon. Ia sudah sering menghadapi sikap manja Changmin tapi entah kenapa kali ini rasanya berbeda. Changmin lebih manja.

"Kalau mengantuk tidur saja, tidak usah menungguku pulang, baby."

"Uhh ini masih jam 7 malam, aku belum mau tidur dan aku juga bosan di rumah."

"Lalu apa yang kau inginkan?"

"Aku mau menyusul Hoonie ke kantor."

"Sayang, ini sudah malam. Tidak usah, aku akan pulang sebentar lagi."

"Aish, pokoknya aku mau kesana."

"Hahh... baiklah. Kalau sudah di bawah hubungi aku."

"Ne, aku akan berangkat sekarang."

"Jangan lupa pakai pakaian hangat. Udara sangat dingin diluar."

"Iya, Hoonie. Ngomong-ngomong, aku punya kejutan untukmu."

"Kejutan?"

"Tunggu aku disana dan kau akan tau kejutan itu. Bye bye, Hoonie."

Sambungan telepon terputus yang otomatis membuat ponsel Younghoon kembali pada layar utama.

recall | bbangnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang