08

228 44 9
                                    

Sudah seminggu Chanhee tidak mendengar kabar apapun dari Younghoon. Setelah kejadian kimbab minggu lalu, ia belum mendapat pesan ataupun bertemu dengan pria tersebut.

Chanhee tersenyum sesaat lebih tepatnya senyum kecewa yang menghiasi wajah manisnya. Chanhee tahu dirinya tidak memiliki hubungan apapun dengan Younghoon tapi ia merasa seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya selama satu minggu ini. Tapi Chanhee sendiri tidak tahu itu apa.

"Kak Chanhee?"

"Ya Hyunjun-ah, ada apa?" sahut Chanhee pada lelaki kucing yang bernama Hyunjun itu.

"Setelah ini apa lagi yang harus kukerjakan?" tanya Hyunjun.

Chanhee bingung apa pekerjaan yang harus Hyunjun lakukan setelah ini karena mereka sudah melakukan semuanya pagi-pagi sekali tadi mulai dari membersihkan kaca sampai menyapu.

"Ah- itu!" Chanhee menepuk jidatnya, hampir saja ia lupa.

"Ada pesanan buket bunga mawar putih pagi tadi dan akan diambil siang ini,"

"Tolong kau rangkai sekarang sebelum orangnya datang kemari." sambungnya.

"Umh, aku masih belum mengerti cara merangkai bunga, apa bisa kak Chanhee yang merangkainya dulu? Nanti aku yang akan melanjutkannya." pinta Hyunjun dengan wajah melasnya.

Chanhee tersenyum melihat tingkah gemas Hyunjun sembari mengacak surai hitam lelaki kucing itu. Meskipun mereka baru bertemu dua hari yang lalu tapi Chanhee sudah menganggap Hyunjun seperti adiknya sendiri. 

Hyunjun adalah pegawai baru yang baru saja bekerja di toko bunga dua hari yang lalu. Keputusan bibi Park yang menetap di Jeonju untuk merawat ibunya yang sakit menjadi alasan mengapa mereka membutuhkan pegawai baru hingga membawa Hyunjun ke toko kecil ini.

"Hyunjun-ah, tolong jaga toko sebentar. Aku ingin membeli minuman dingin untuk kita berdua." ucap Chanhee setelah memberikan sedikit tutorial merangkai bunga kepada Hyunjun.

Hyunjun mengangguk, "Iya, kak."

"Hati-hati di jalan, aku tidak mau kakak kesayanganku lecet sekalipun." Hyunjun melempar senyum kepada Chanhee sebelum akhirnya pria mungil tersebut berpamitan pergi.

Sepeninggal Chanhee, Hyunjun segera berlari ke kamar kecil yang ada di belakang.

Kenapa? Kenapa harus kak Chanhee?

 "Argghh!"

Hyunjun menutup wajahnya dengan kedua tangannya dengan tubuh yang merosot begitu saja​ pada dinding toilet.

"Kenapa aku selalu dihadapkan dengan situasi seperti ini?"

Seorang pemuda berjalan menyusuri lorong yang di dominasi warna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda berjalan menyusuri lorong yang di dominasi warna putih. Langkahnya yang cepat dan tergesa-gesa membuat lelaki itu beberapa kali menabrak orang yang berlalu lalang.

recall | bbangnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang