04

347 54 2
                                    

Pagi-pagi sekali pemuda bermarga Kim tengah bersiap. Pagi ini ia akan pergi ke makam sang istri untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama. Seperti biasa sebelum pergi ke pemakaman Younghoon mendatangi toko bunga langganannya untuk membeli bunga kesukaan istri tercinta.

Kring kring

Suara lonceng dari pintu berbunyi menandakan seseorang baru saja masuk ke dalam toko. Seorang lelaki manis yang merupakan pegawai toko sedang memasukkan tangkai bunga ke dalam vas sontak menghentikan kegiatannya untuk menyambut sang pengunjung.

"Selamat datang. Silahㅡ"

"......kan."

"Apa ada yang bisa saya bantu?" sapa pegawai toko dengan ramah.

"Ah, itu, aku sedang mencari mawar putih."

"Baiklah. Tunggu sebentar ya." 

Lelaki itu berjalan mendekati vas bunga yang berisi mawar putih sedangkan Younghoon duduk di kursi yang ada di depan meja kasir sambil menunggu bunga pesanannya di bawakan oleh sang pegawai. 

"Mawar putih adalah bunga yang paling cepat terjual di toko ini," ujar sang pegawai toko.

"Bapak sangat beruntung datang sepagi ini, bunganya masih segar." sambungnya.

Tangan lelaki itu dengan cekatan mengambil beberapa tangkai bunga dan mengambil kertas untuk membungkus bunga-bunga itu.

"Aku beli semua mawar yang ada di vas itu."

Ucapan Younghoon menghentikan pergerakan tangan lelaki yang mulai merangkai bunga yang di ambilnya tadi.

"Huh? Semuanya?" tanya lelaki itu untuk memastikan bahwa telinganya tidak salah mendengar.

"Ya, semuanya." jawab Younghoon cepat.

Lelaki pegawai toko itu mengambil semua bunga yang ada di vas kemudian kembali merangkai bunga-bunga itu hingga menjadi flower bouquet besar yang cantik. Kedua netra Younghoon tidak lepas menatap lelaki di depannya, matanya mengikuti pergerakan tangan lelaki itu dan sesekali melirik wajah manisnya.

"Semuanya lima puluh ribu won."

"Terimakasih. Silahkan datang kembali."


Grep


Saat lelaki pegawai toko itu hendak melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda tadi tiba-tiba saja Younghoon menarik pergelangan tangannya.

"L-lepaskan tangan saya, Pak."

"Tidak. Sebelum kau memberi tahu nama mu, aku tidak akan melepaskan tanganmu."

Tangan Younghoon mencengkram tangan itu kuat sampai lelaki manis di hadapannya itu meringis kesakitan.

"Lepas sebelum saya berteriak." ujarnya sedikit mengancam.

"Tolㅡ"

Akhirnya di lepaskannya cengkraman tangannya kemudian pria berusia 27 tahun itu pergi meninggalkan toko bunga tanpa mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya.

"Pria itu benar-benar aneh. Ku harap aku tidak akan bertemu dengannya lagi." ucapnya sambil bergidik ngeri.

" ucapnya sambil bergidik ngeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
recall | bbangnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang