06

304 59 4
                                    

Seharusnya Younghoon pulang ke rumah sekarang untuk melepas lelahnya dari aktifitas kantor. Tapi apa yang di katakan otak dan hatinya tidak sinkron sehingga membuat pria tampan itu berakhir dengan berdiri di pinggir jalan seperti saat ini.

Tubuh proporsional bak model yang terbalut setelan jas kantoran itu bersandar pada pintu mobil bmw hitam miliknya. Penampilan Younghoon sukses menarik perhatian beberapa orang yang berjalan melewatinya terutama gadis-gadis sekolah menengah yang masih mengenakan seragam sekolah.

Pria tampan itu tidak ambil pusing dengan tatapan orang-orang disekelilingnya. Matanya sibuk mengamati satu persatu ruko yang berjajar di depannya, sampai akhirnya matanya berhenti pada salah satu ruko yang memiliki banyak hiasan bunga di halamannya.

Younghoon tidak menyadari bahwa sudah sepuluh menit ia berdiri terdiam di tempat yang sama. Matanya melirik jam rolex yang melingkar di tangan kirinya yang sekarang sudah menunjukkan pukul setengah enam sore.

"Hahh..." 

Younghoon membuang napas kasar, setelah berpikir panjang akhirnya ia memberanikan diri untuk berjalan mendekat ke salah satu ruko yang terdapat papan bertuliskan 'Bloom Bloom Florist' di atas bangunannya.

"Younghoon-ssi?"

Di saat yang bersamaan, seorang lelaki manis keluar dari balik pintu kaca. Younghoon menatap penampilan lelaki manis itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Toko kami baru saja tutup tapi kalau Younghoon-ssi mau membeli akan aku layani." ujar Chanhee yang seolah mengerti apa tujuan lelaki jangkung itu kemari.

Chanhee berbalik dan mengeluarkan kunci dari saku celananya namun pergerakannya tangannya ditahan oleh Younghoon.

"Tidak. Aku sedang tidak ingin membeli."

Chanhee mengerjapkan mata lucu, "Lalu kenapa Younghoon-ssi kemari?" tanyanya bingung.

"Akuㅡ"

"Oh! Aku tahu!"

Baru saja Younghoon ingin menjelaskan maksud dan tujuannya tapi ucapannya diputus oleh pria di hadapannya itu.

"Pasti payung yang kemarin itu. Kebetulan sekali Younghoon-ssi kemari jadi aku bisa mengembalikannya."

Younghoon terpaku menatap kedua manik kecoklatan pria mungil dihadapannya yang berbinar ditambah dengan wajah manis yang terkena cahaya matahari. 

"Tunggu sebentar akan aku ambilkan." ujar Chanhee dengan kedua sudut bibir yang terangkat, membentuk sebuah senyum hangat.

Younghoon hanya diam memperhatikan punggung lelaki manis itu menghilang dari balik pintu. 

"Ini payungnya, terima kasih. Kalau Younghoon-ssi tidak meminjamkannya mungkin aku sudah basah kuyup." ucap Chanhee sambil tersenyum tipis.

"Tidak masalah. Emh, apa kau sibuk malam ini?"

"Tidak. Ada apa?"

"Aku ingin mengajakmu makan malam diluar."

"Ah tidak perlu, Younghoon-ssi. Kau baru pulang kerja pasti kau sangat lelah. Mungkin lain kali?"

Jujur saja ketika di kantor Younghoon sangat lelah, yang ada dipikirannya hanya ingin pulang kerumah. Tapi saat di perjalanan menuju ke florist rasa lelahnya berkurang dan saat bertemu Chanhee, ia tidak merasakan lelah sama sekali.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkanku, aku sama sekali tidak lelah. Bagaimana?"

Chanhee menimang antara menerima atau menolak tawaran Younghoon. Tapi karena tidak enak untuk menolak akhirnya Chanhee menerimanya.

recall | bbangnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang