5.

2.5K 58 4
                                    

Aku membanting tubuh di atas kasur. Mengusap wajah ku, kurasakan kantuk mulai menyerang ku. Aku membentangkan kedua tangan ku. Aku menolehkan kepalaku saat dirasa tanganku menyentuh sesuatu.

Lalu kum angkat benda itu dan memegangnya tepat di atas wajahku. Mataku sedikit memicing melihat benda berbahan kulit itu.

Aku mendesah mengetahui ini adalah dompet Thomas. Pria itu begitu ceroboh. Aku mengurungkan niatku untuk tidur. Ku posisi kan tubuh duduk dengan punggung menyender di kepala kasur. Aku mulai membuka dompet Thomas dan kudapati foto kami disana. Aku tersenyum simpul.

 Aku tersenyum simpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Setelah ku telisik, dompet tersebut berisi beberapa lembar uang Thomas dan ATM. Bahkan barang penting seperti ini, bisa tertinggal. Thomas benar-benar ceroboh.

Tangan panjang ku dengan malas meraih ponsel milikku di atas nakas. Mencari nomor Thomas dan melakukan panggilan telepon. Aku menunggu jawaban Thomas disana, tapi sampai dering ke lima tak kunjung di angkat olehnya.

Aku menepuk keningku, mengingat sesuatu. Pasti Thomas sedang menyetir tidak sempat mengangkat telepon ku.

Sebuah ide tiba-tiba muncul dikepalaku. "Tidak ada salahnya jika aku  menyusul Thomas untuk memberikan dompetnya."

Ku letakan dompet itu kembali, berjalan menuju lemari aku mulai mengambil asal outer dan celana jeans untuk ku kenakan. Sesekali memberi kejutan Thomas tidak apa kan?

 Sesekali memberi kejutan Thomas tidak apa kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Ku raih ponsel juga dompet Thomas, lalu aku masukan kedalam tas kecil yang akan ku bawa. Tak lupa dompet milik ku, aku masukan.  Aku bergegas pergi keluar rumah. Menunggu beberapa saat hingga sebuah taxi berhenti di depan ku setelah aku melambaikan tangan. Ku sebutkan alamat Club malam tempat kerja Thomas kepada supir tersebut.

Tak sampai 20 menit supir itu berhasil membawa ku dengan selamat. Saat ini, aku sudah berdiri di sebuah bangunan berlantai dua yang cukup besar dan terlihat elegan.

Buena Vista Cigar Club.

Aku memicing melihat tulisan besar yang terpampang jelas di depan mataku, dengan sinar lampie ungu bercampur pink tersorot disetiap katanya.

Demon in Suit (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang