Bagian - XVII

420 52 39
                                    

⚠️WARNING⚠️

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA.
MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.
BILA ADA KESAMAAN ALUR CERITA ITU KETIDAK SENGAJAAN.
.
.
MENGANDUNG UNSUR BOYSLOVE MOHON BAGI PEMBACA AGAR BIJAK DALAM MEMBACA.
TYPO = BONUS
.
.

CAST :

MINGYU
&
WINWIN
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA!

"Jika diantara kita ada yang bekhianat mari berduel sampai mati tanpa senjata"

Tak lama
Tubuhnya ambruk ketanah. Chanyeol tertawa puas dendamnya benar-benar terbalas tuntas.

"Ayah"

Mingyu mematung melihat ayahnya yang terbaring tak jauh dari Chanyeol. Ia melihat Chanyeol dengan mata tajamnya. Kilat kebencian semakin menjadi. Dengan cepat Mingyu berlari kearah Chanyeol dan menerjang tubuh orang yang lebih tua darinya itu. Chanyeol yang memang sudah lemah langsung ambruk dengan Mingyu yang berada diatasnya.

Jika Chanyeol tidak curang, sudah pasti ia akan mati ditangan Daniel.

Mingyu sangat membenci Chanyeol

Chanyeol lah yang membunuh ibunya.
Chanyeol lah yang menjadi dalang dibalik ini.
Chanyeol lah yang membuat ayahnya seperti ini.


Dia mengambil orang-orang yang Mingyu sayang.

Mingyu melihat sang ayah yang memejamkan matanya, giginya bergemelutuk marah. Kilat kemarahan itu semakin menjadi saat ia melihat wajah Chanyeol yang tersenyum. Tangannya mengepal erat sampai kuku-kuku jarinya memutih.

Ia memukul wajah Chanyeol dengan brutal. Tak ia hiraukan jika orang yang sedang ia pukul ini adalah ayah dari orang yang ia cintai sejak dulu. Lagi pula Winwin juga sudah menganggap jika dirinya sebagai yatim piatu sejak lama.

Tangannya terus memukul wajah Chanyeol berulang kali. Tangan kanan kiri nya bergiliran menghantam wajah yang sudah tak berbentuk lagi itu. Giginya rontok, tulang pipi yang patah serta mata yang sudah membengkak seperti akan pecah.

Chanyeol sudah tak sadarkan diri atau mungkin ia sudah tak bernapas lagi. Mingyu mengeluarkan pisau bedahnya ia merobek setiap inci kulit Chanyeol, darah segar menggenang membuat pantulan Mingyu yang tengah merobek-robek tubuh itu terpantul. Chanyeol tak lagi tampak seperti manusia, organ dalamnya bahkan terkoyak hancur.

Mingyu melakukan itu dengan wajah datar, tapi ia tak bisa menahan tangis di matanya. Ia menangis dengan wajah tanpa ekspresi.

Ia sakit melihat wajah ayahnya yang semakin memucat.

Mingyu berdiri, ia menginjak-injak mayat Chanyeol hingga darahnya terciprat ke wajahnya. Ia berbalik menatap sang ayah dengan perlahan Mingyu membalik badan lemas ayahnya itu. Matanya melihat luka robek didada Daniel.

Ia tak pernah seperti ini.
Ia tak pernah membayangkan akan kehilangan sang ayah begitu cepat.

Tangan penuh darahnya memegang dada sang ayah dan menekannya agar tak ada lagi darah yang keluar. Ia menggoyang-goyang ayahnya pelan berharap mendapatkan respon segera dari sang ayah.

Psychopathic Love | GyuWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang