Bagian - XIII

406 61 17
                                    

⚠️WARNING⚠️

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA.
MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.
BILA ADA KESAMAAN ALUR CERITA ITU KETIDAK SENGAJAAN.
.
.
MENGANDUNG UNSUR BOYSLOVE MOHON BAGI PEMBACA AGAR BIJAK DALAM MEMBACA.
TYPO = BONUS
.
.

CAST :

MINGYU
&
WINWIN
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA!

- Winwin Pov -

"Ughh"

'Kepala dan dadaku sangat sakit' Aku membuka mataku dengan perlahan. Semula semuanya buram dan aku berfikir bahwa aku sudah berada diakhirat. Hingga bau amis tercium sangat tajam dihidungku. Perlahan lahan pandanganku menjadi jelas.

Tangan serta kakiku tak bisa digerakan. Tempat ini bahkan lebih buruk dari saat pertama kali aku diculik. Ruangan ini besar juga lembab. Ada tiga jendela besar yang tetutupi cat yang mulai mengelupas bewarna biru tua. Aku menoleh kekiri terdapat pintu kayu yang sudah nampak rapuh dan usang. Banyak coretan-coreta anak kecil di dinding.

'Apa Mingyu menghukumku. Karena terlalu lama bersama Ten Hyung' pikirku.

Aku tak banyak bergerak dengan kondisi ku yang seperti ini. Sangat sulit hanya untuk sekedar mengeluarkan suara.

Hela nafas ku berat. Entah sudah berapa kali mengehala nafas sejak aku terbangun. Sayup-sayup kudengar suara langkah kaki yang mendekat.

Segera saja ku pejamkan mataku dan menajamkan pendengaranku. Suara pintu terbuka dan suara seorang wanita dan pria terdengar saling bersautan.

"Apa kau pikir ini akan berhasil kak?" Tanya suara laki-laki itu.

"Aku yakin. Kita bisa menggunakannya. Kau lupa apa yang telah mereka lakukan kepada kedua orang tua kita?"

'Siapa mereka?'

"Baiklah kak. Setidaknya jika kita ketahuan kau pergilah lebih dulu"

"Tidak akan bodoh. Jika kau mati aku akan ikut mati"

"Kau sangat keras kepala kak"

"Ckk"

Aku penasaran dengan dua orang ini. Apa yang ingin mereka gunakan? Aku? Ada sangkut paut apa aku dengan kedua orang ini.

Setelahnya ranjang yang kutiduri bergerak pelan entah kemana.

'Aku harus pergi dari sini'

Yang ku yakini sekarang adalah bukan Mingyu yang menyekapku melain kan orang lain. Kepala ku berdenyut sakit, kenapa mereka mengincarku? Kesalahan apa yang telah aku lakukan pada mereka?

Pikiran ku terus mengulang perkataan itu. Sampai aku tidak menyadari jika aku sudah dipindahkan kesebuah ruangan yang terang dan bau khas obat-obatan yang tercium.

Sepertinya ruangan ini lebih baik dari pada tadi. Suara pintu dan derap langkah yang menjauh kembali terdengar. Ku langsung membuka mataku dan menggerakan tangan dan kakiku secara perlahan. Ikatannya sudah terlepas dan hanya selang infus yang terpasang di tangan kiriku.

"Dimana ini?"

Ruangan ini berbeda dengan ruangan sebelumnya yang gelap juga lembab. Tempat ini sangat bersih tapi tidak terlalu besar dan juga sangat terang.

Ku dudukan badanku dengan pelan. Dadaku masih berdenyut ketika aku terlalu banyak bergerak. Ku cabut infus ditanganku dan perlahan turun. Banyak pisau bedah disudut ruangan.

Psychopathic Love | GyuWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang