Bagian - XI

472 63 27
                                    

⚠️WARNING⚠️

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA.
MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.
BILA ADA KESAMAAN ALUR CERITA ITU KETIDAK SENGAJAAN.
.
.
MENGANDUNG UNSUR BOYSLOVE MOHON BAGI PEMBACA AGAR BIJAK DALAM MEMBACA.
TYPO = BONUS
.
.

CAST :

MINGYU
&
WINWIN
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA!

Semalam setelah mendapatkan pesan itu Ten tak tidur sama sekali. Ia terjaga sampai pagi sambil terus memikirkan bagaimana caranya untuk membawa Winwin kembali.

DRRTTT  DRRRTT

Ten merogoh kantung celananya dan mengambil ponselnya.

Unknown Number
Jangan membawa siapapun.
Jangan melapor polisi. Jika kau melakukannya akan ku kirim mayatnya padamu.

"Sialan" ia menggerutu, bagaimana cara agar ia bisa membawa Winwin jika tak boleh membawa siapapun kesana.

Jam sudah menunjukan pukul 9 pagi dan itu berarti 1 jam lagi ia sudah harus ada di cafe itu. Dengan cepat Ten segera mengambil kunci mobilnya dan pergi ke caffe tempatnya akan bertemu dengan Winwin.

Jaehyun belum memberinya kabar apapun tentang pelacakan nomer tak dikenal itu.

"Jaehyun benar-benar lambat"

Kakinya menginjak pedal gas lebih dalam lagi. Ia ingin segara sampai dicaffe dan bertemu dengan Winwin. Setidaknya dia akan menanyakan banyak hal
Dan jika ia melihat Winwin dengan keadaan yang kacau ia akan membawa Winwin paksa ikut dengannya tak peduli jika si penjahat itu akan membunuhnya.

 Setidaknya dia akan menanyakan banyak halDan jika ia melihat Winwin dengan keadaan yang kacau ia akan membawa Winwin paksa ikut dengannya tak peduli jika si penjahat itu akan membunuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedang dilain tempat Winwin terduduk ditemani Guanlin dihadapannya. Ia benar-benar risih dengan orang bongsor didepannya ini. Sesekali Guanlin akan mencoleknya atau menganggunya dengan semua omongan dan tingkah lakunya. Benar-benar mengganggu.

Winwin hanya diam sambil menunggu Mingyu datang. Guanlin tengah sibuk dengan laptop dan permen loli yang ada dimulutnya. Winwin memerhatikan Guanlin tidak lebih tepatnya permen itu. Ia menginginkannya juga. Tapi tak ada Mingyu yang bisa ia pintai.

Entah kenapa sekarang Winwin membutuhkan Mingyu disampingnya walau terkadang ia juga ingin Mingyu lenyap dari hadapannya. Termasuk Guanlin

"Apa aku terlihat begitu tampan" Guanlin melirik keatas dengan tangan yang masih menari diatas keyboard.

"Cih menghayalmu sungguh lucu" Winwin mengejeknya.

"Lalu kenapa kau melihatku seperti itu?"

"Aku tidak melihatmu"

Psychopathic Love | GyuWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang