Bagian - III

616 80 24
                                    

⚠️WARNING⚠️

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.
BILA ADA KESAMAAN ALUR CERITA ITU KETIDAKSENGAJAAN.
.
.
MENGANDUNG UNSUR BOYSLOVE MOHON BAGIPEMBACA AGAR BIJAK DALAM MEMBACA.
TYPO = BONUS
.
.

CAST :

MINGYU
&
WINWIN
.
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA!

"Uhukk uhukk" entah sudah berapa lama Winwin berada di peti ini dan perutnya terasa melilit 'ohh aku akan segera mati' batinnya merutuk.

Winwin tidak bisa bergerak bebas bahkan untuk sekedar berbalik pun ia tak bisa. Peti ini terlalu pas dengan badannya.

"Apa aku akan mati sekarang? Tidak, tidak... tidak mungkin aku mati" Winwin menggerutu sedari tadi. Indra pendengarannya memekik tat kala sayup-sayup ia mendengar suara gesekan panci 'Seseorang sedang memasak' batinnya lagi.

"Ahh aku selamat" Winwin mengehela nafas lega, saat peti itu dibuka.

Winwin tersentak saat lengan bajunya ditarik kasar 'Apa tidak bisa halus? Uhh ini menyakitkan'  rutuknya.

"Makan!" Suara berat itu lagi. Sebuah sendok mengarah kebibirnya. Winwin memakan kemudian sepersekian detik memuntahkannya.

"Sialan!" Suara berat itu menggeram membuat Winwin bergedik takut. "Makan ini bodoh!" Tangan kasarnya menekan pipinya kuat memaksa Winwin untuk memakannya.

Dengan enggan Winwin memakan dan menelannya. Rasanya aneh sangat aneh. Tentu saja.

Teksturnya begitu kasar dan terasa melilit disetiap gesekan lidahnya. Bagaimana tidak ini adalah besi yang dihaluskan. Ini bukan makanan orang ini sudah gila Winwin merutuk.

Lidahnya terasa perih Winwin berani menjamin darah kini melumer dimulutnya. Ia merasakan lagi sebuah gelas yang memaksa masuk mulutnya. Dengan rasa yang berat hati Winwin mencoba meminumnya.

"Akhh sialan ini benar-benar menjijikan! Apa kau gila!"
Darah anyir keluar hebat disudut bibirnya. Dirasakannya lagi tangan itu menyentuh bibir Winwin kasar.

"Kau tau.. Kau benar-benar terlihat manis" ucap suara berat itu. Winwin bisa merasakan nafas Mint dari suara berat itu. Lidahnya kelu mulutnya sedikit terbuka tanpa henti mengeluarkan darah segar.

"Eungh" Winwin melengguh saat bibirnya dikunci dengan bibir lain. Melumatnya dengan kasar, bibir bawahnya digigit menyakitkan. Lidahnya menyesap semua darah yang ada dimulut Winwin. Ia tak dapat memberontak sama sekali tangannya terborgol kakinya juga terikat.

Orang asing itu berdiri dan membanting badan Winwin kepeti. Ia mendongak dan menjilati bibirnya sendiri yang tersisa darah Winwin disana.

"Wow kau benar-benar manis" ia tersenyum puas dan hendak menutup peti itu lagi.

"Tunggu!" Winwin mencegahnya sebelum peti tertutup kembali. Ia harus mengatakannya harus.

"Apa lagi sayang? Kau menginginkanku" Orang itu menyeringai.

Winwin menggigil "S-sebeneranya kau siapa? A-apa mau mu? M-mengapa kau melakukan ini padaku?" Winwin bergetar.

Psychopathic Love | GyuWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang