Bagian - XII

456 58 11
                                    

⚠️WARNING⚠️

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA.
MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.
BILA ADA KESAMAAN ALUR CERITA ITU KETIDAK SENGAJAAN.
.
.
MENGANDUNG UNSUR BOYSLOVE MOHON BAGI PEMBACA AGAR BIJAK DALAM MEMBACA.
TYPO = BONUS
.
.

CAST :

MINGYU
&
WINWIN
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA!

"Sialan"

Mingyu berlari cepat  menuruni setiap anak tangga. Ia bahkan menyebrang di jalan yang lumayan ramai itu tanpa melihat kanan kiri terlebih dahulu. Tak peduli dengan mobil-mobil yang mengerem mendadak dan membunyikan klakson nya begitu nyaring. Ia dengan segera mengendari mobilnya mengejar mobil bercat putih didepannya.

Aksi kejar-kejaran pun berlangsung, sang pengemudi mobil putih menyadari jika Mingyu mengejarnya. Dengan lihai sepengendara itu menikung tajam dengan kecepatan tinggi membuat suara decitan antar ban dengan aspal terdengar keras. Mingyu tetap mengikuti mereka, matanya tak terlepas sedikutpun dari mobil putih didepannya.

Dalam hatinya Mingyu bersumpah akan merobek mulut mereka mematahkan jari-jari mereka satu persatu lalu memutilasi tubuh mereka untuk dijadikan santapan para anjing kelaparan.

Mingyu menginjak pedal gasnya lebih dalam dan berhasil menabrak bagian belakang mobil tersebut. Membuat mobil itu terdorong keras kedepan. Mingyu terus menginjak pedal gasnya mendorong mobil didepannya hingga tersudut.

Pengendara mobil putih dan rekannya tersenyum licik "Jalankan rencana B"

Tanpa Mingyu sadar sebuah mobil melaju kencang menuju sisi mobilnya. Dan mengantam sisi bagian kiri mobilnya dengan sangat keras yang membuat mobil yang dikendarai Mingyu berbalik dan berguling beberapa kali dijalanan sepi.

Mingyu segera merangkak keluar dari mobil yang sudah hancur itu. Dengan badan yang berlumuran darah ia menggeram. Kedua mobil itu sudah menghilang dari hadapannya. Ia kehilangan Winwin untuk kesekian kalinya.

"Sialan" umpatnya.

Tak lama banyak orang yang menghampiri berniat menolong Mingyu yang terlihat mengenaskan dengan luka menganga dibagian tubuhnya.

"Kau tidak apa-apa anak muda?" Tanya salah satu wanita paruh baya bertopi merah. Tak jauh dibelakang wanita tersebut berdiri seorang lelaki dengan baju serba hitamnya dengan perawakan tinggi yang tengah memerhatikan Mingyu yang sedang menelpon.

"Semua berjalan sesuai rencana Boss" ucapnya lalu pergi meninggalkan tempat itu.

Tanpa orang itu tau Mingyu menoleh dan tersenyum tipis kearahnya. Ia melihat kepergian lelaki berbaju serba hitam itu dengan lekat.

"Menangkap dua tikus dalam satu perangkap"

Mingyu berjalan mendekati bangkai mobilnya lalu mengambil sesuatu yang menempel di bemper depan mobilnya itu. Ia mengambil alat kecil dan memasukannya kedalam saku baju miliknya.

Tak lama sebuah mobil mengahampirinya, Guanlin segara turun dari mobil tersebut.

"Wah kau membuatnya hancur" celotehnya kala melihat mobil Mingyu yang rengsek.

"Kau dapat?"

Guanlin mengangguk "Tentu saja. Aku sangat bisa diandalkan"

Kemudian keduanya masuk kedalam mobil. Guanlin menyerahkan kotak p3k untuk Mingyu gunakan. Mingyu melirik jok belakang.

Psychopathic Love | GyuWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang