⚠️WARNING⚠️
CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI.
BILA ADA KESAMAAN ALUR CERITA ITU KETIDAK SENGAJAAN.
.
.
MENGANDUNG UNSUR BOYSLOVE MOHON BAGIPEMBACA AGAR BIJAK DALAM MEMBACA.
TYPO = BONUS
.
.CAST :
MINGYU
&
WINWIN
.
.
.
.
.SELAMAT MEMBACA!
Winwin terdiam disebelah Mingyu yang tengah sibuk mengobati luka tembaknya sendiri. Jam sudah menunjukan pukul tengah malam, tapi Winwin tak kunjung menutup matanya.
Matanya sesekali melirik kearah Mingyu tepatnya bagian perutnya, ia ingin membantu tapi ia juga takut dengan tatapan Mingyu padanya.
"Emmm" Winwin memainkan bajunya pelan 'Harusnya kau senang jika dia mati kau bisa bebas' ia mengigit bibir bawahnya gugup. Mingyu menoleh memperhatikan Winwin yang tertunduk.
"Ada apa?" Tanyanya
"Emm itu m-mau ku bantu?" Winwin menjawab masih dengan kepala yang menunduk, ia tak berani jika harus bertatapan langsung dengan Mingyu.
Mingyu dengan santainya menyodorkan kotak p3k itu dipaha Winwin. Winwin manatap Mingyu tak percaya 'Semudah ini' ia mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Ayo lakukan"
Otaknya masih memproses kata-kata itu beberapa saat sebelum ia sadar jika hidung Mingyu tinggal beberapa centi lagi menyentuh hidungnya.
"A-ahh baiklah" Winwin kemudian memulainya, ia menatap luka diperut Mingyu lekat 'Lukanya lumayan dalam'
"Aku sudah mengeluarkan pelurunya.. kau tinggal menjaitnya"
Winwin mengangguk meskipun ia kuliah jurusan Hukum tapi dia pernah mengikuti pembelajaran seperti ini semasa SMAnya dulu. Tangannya bergetar memegang jarum yang akan ia gunakan.
Posisinya kini terlalu dekat dengan Mingyu, bahkan paha mereka saling menempel membuat Winwin grogi bukan main. Bukanya dia yang menawarkan bantuannya secara cuma-cuma? Kenapa juga dia yang grogi? Dasar Winwin
Winwin mendongak dan terkejut melihat senyum tipis yang terukir dibibir Mingyu, jantungnya menggila melihat senyuman itu. Ia menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran-pikiran aneh di otaknya.
Tangannya mulai menjait dengan gemetar, tak ada suara apapun yang Mingyu keluarkan seakan-akan luka ini tidak terasa sama sekali. Tangannya yang gemetar tiba-tiba disentuh oleh Mingyu. Ia menatap Winwin lamat-lamat.
"Kenapa?"
"Huh?" Winwin dibuat kebingungan dengan pertanyaan Mingyu yang tiba-tiba.
"Lanjutkan"
Winwin melanjutkannya sampai beres kemudian membersihkan semuanya, saat hendak berdiri dari sofa tangannya ditarik hingga tubuhnya terduduk kembali di sofa.
"Tetap disini" mutlak, perintah Mingyu adalah hal yang tidak bisa kau tolak.
'Kenapa malam ini terasa sangat panjang!' Winwin berteriak dalam batinya.
Badannya ditarik mendekat, Mingyu memeluknya Winwin hampir saja mati ketekutan gara-gara prilakukanya ini. Posisinya saat ini sangat membuatnya canggung dengan Mingyu yang berada dibawahnya dan Winwin yang tertidur didada Mingyu. Ia bisa mendengarkan bagaimana jantung itu bekerja dengan santai.
![](https://img.wattpad.com/cover/242300812-288-k770854.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopathic Love | GyuWin
FanficBaca aja siapa tau suka. Tentang dendam masa lalu yang rumit. WARNING! B X B Couple Crack Homophobic?! Go away!