Bab.12 Mencoba menerima....

1 1 1
                                    

Waktu menunjukan pukul 21.00 Naya dan Dini menemani Aldi di rumah sakit malam itu..karena mungkin kelelahan Dini terlelap tidur lebih dulu,tinggal di sana Naya dan Aldi yang masih terjaga ..
"Nay...ada hal yang ingin aku katakan padamu selama ini,tapi aku takut setelah kamu tau akan merubah persahabatan kita...".ucap Aldi mengawali pembicaraan.
" Apa yang ingin kamu katakan di?".tanya Naya (dalam hatinya sudah sudah tidak karuan Naya menerka kalau apa yang ingin dikatakan Aldi adalah sebuah pernyataan yang tidak ingin ia dengar mungkin tentang perasaannya...karena sebenarnya selama ini Naya menyadari perasaan Aldi padanya lebih dari sahabat... ia tau itu tetapi Naya berusaha menghiraukan itu karena takut akan merusak hubungannya).
"Aku sayang kamu Nay bahkan lebih dari seorang sahabat...".ucap Aldi sembari memegang tangan Naya.
"apa....!!".Ucap Naya singkat.(sebenarnya ia tidak terlalu kaget mendengarkan itu karena ia sudah lebih dulu menyadarinya tapi Naya berusaha terlihat ia tidak mengetahuinya).
"maaf Nay kalau pernyataan ini membuat kamu kaget bahkan membenciku..tapi asal kamu tau aku berusaha untuk menahan rasa ini tetapi sulit ..aku harap kamu tidak membenciku Nay!!".jelas Aldi.
"marah..?? aku tidak berhak marah sama kamu ..karena perasaan tidak bisa di atur itu hak kamu,aku berterima kasih banyak sama kamu di tapi maaf untuk saat ini aku belum bisa membalas perasaan kamu..aku harap kamu paham itu dan aku harap juga kamu tidak membenciku..!".Ucap Naya dengan tanpa sadar meneteskan air mata.
"Nay....kamu kenapa nangis?? maafkan aku kalau pernyataan aku buat kamu jadi sedih...dan asal kamu tau aku berusaha untuk tidak mengharap balasan dari kamu aku hanya ingin kamu tau saja perasaan aku...nay tidak ada alasan satu pun untuk aku membenci kamu karena kamu adalah anugrah buat ku jadi apapun keputusan kamu aku pasti akan menerima nya dengan ikhlas,satu hal lagi aku minta jangan pernah kamu berubah atas apa yang terjdi saat ini,perasaan ku ini hanya sebatas rasa sayang yang melebihi dari seorang sahabat,memang salah ku tapi aku tidak bisa membendungnya...".ucap Aldi.
Naya lantas berdiri dari tempat tidurnya lalu memeluk Aldi dengan erat,yang sontak membuat Aldi sangat kaget,Naya memeluk adi dengan penuh perasaan bersalah karena Naya tidak bisa membalas perasaan Aldi.
"maafin aku ya di..aku belum bisa membalas perasaan kamu".Ucap naya sembari tetap memeluk aldi.
"Sudah Nay!!..aku ga papa ko sekarang kamu tidur sana,aku ga mau gara2 kamu nemenin aku kamu ikutan sakit,lain kali kamu ga usah nemenin disini aku bisa sendiri ko,..." ucap Aldi sambil melepaskan pelukan Naya.
Naya meng iyakan ucapan Aldi dan bergegas tidur.Aldi menatap dalam wajah naya munculah dalam benak nya penyesalan yang telah terjadi (kenapa bukan ia yang bisa membuat Naya jatuh cinta kenapa harus Arya,sehingga sudah tidak ada lagi ruang di hatinya untuk nama lain,meski selama ini Arya sering membuat Naya menangis namun itu belum cukup membuat nama Arya terhapus dari hatinya,sampai kapan Nay??)

(Di tempat lain)
Sesampai di rumah kondisi Arya semakin tidak karuan,ia merasakan kepala yang amat teramat sakut,melihat itu ibu tirinya khawatir dan memapahnya untuk sampai dikamarnya,sesampainya di kamar Arya sudah tidak bisa menahan rasa sakit itu,ia pun meraung sembari menjambak rambutnya,badan nya berguling guling dan mengigil..ibunya semakin panik dan bingung..
"obat...laci...!!!" .ucap Arya pelan menahan sakit.
Lantas ibunya mengerti dan menghampiri laci,disana terdapat obat diperlihatkan nya dan Arya menganggukan ..ibunya mengambil air dan memberikan obat kepada Arya,selang beberapa lama setelah obat itu bekerja Arya sedikit tenang,dan karena kelelahan Arya pun tertidur.
Ibunya masih berada disamping Arya memastikan keadaannya baik-baik saja,ia lantas melihat obat apa yang tadi Arya minum lalu ia mencari tau nama dan fungsi obat itu,betapa terkejut ia setelah ia tau tentang obat itu,badannya lemas tak berdaya,tak terasa air mata menetes di pipinya,ia memandangi wajah Arya dan menciumnya dengan uraian air mata
dan penyesalah kenapa ia tidak mengetahui selama ini penderitaan Arya,air mata yang menetes ke pipi Arya membuat Arya terbangun melihat ibunya memegangi obat itu ia paham dan memejamkan matanya dan tersenyum sinis lalu berkata...
"Aku sebenarnya tidak pernah mau orang lain tau tentang penyakitku ini,karena sangat menyebalkan buatku terlihat lemah di mata kalian semua,termasuk kamu..mungkin sekarang kamu akan tertawa bahagia melihat aku lemah seperti ini..".Ucap Arya dingin.
"Kamu salah...kamu boleh membenci aku,tapi aku tidak seperti yang kamu pikir,aku tidak mungkin menertawaknmu,aku sayang sama kamu Arya seperti aku menyayangi anak sendiri..".Ucapnya.
"Sayang...bagaimana bisa kamu sayang dengan semua perlakuan aku terhadapmu?.Tanya Arya.
"Arya ..boleh aku minta satu kesempatan untuk aku meyakinkan kamu kalau aku tulus menyayangimu,bukan karena papahmu atau hartamu,aku murni sayang sama kamu..beri aku kesempatan Arya...".mohonya.
Arya tidak berkata apa-apa badannya masih sangat lemas dan tidak kuat menahan rasa sakit.
"Kamu tau..aku terpukul penyakit yang pernah mengambil nyawa sahabatku kini bersarang ditubuhmu...aku tidak mungkin siap untuk menerimanya...kali aku tidak akan tinggal diam,aku akan berusaha keras untuk membuat kamu sembuh seperti semula,aku tidak mau kehilangan kamu...sampai kapan pun aku akan mengorbankan apapun untuk bisa menyelamatkanmu nyawa sekalipun akan aku berikan..karena sesungguhnya berada dekat dengan kamu itu membuat aku merasa dekat dengan Amanda...aku yakin Arya kamu tidak selemah itu dan kamu pasti akan bisa melewatinya,maka dari itu tolong ijin kan aku untuk mendampingi kamu melawan penyakit ini..kita lawan bersama,kamu,aku dan papahmu,karena bersama akan lebih baik..." ucapnya meyakinkan Arya.
Arya masih terdiam dan menangis ,ia menangis sejadi jadinya...ibu tirinya memeluknya dengan erat....
" sudah..sekarang kamu istirahat,besok kita ke dokter kita cari solusi terbaik untuk masalah ini".ucapnya.
"Selama ini aku sudah ditangani dokter yang dulu menangai mamah,dan aku melarangnya menceritakan kepada siapapun,aku tidak mau dikasihanu,maupun ditangisi".ucap Arya.
"baiklah..aku janji...aku tidak akan menceritakan kepada siapapun,sekarang kamu istirahat ya...".ucapnya.
Ibunya keluar dari kamar meninggalkan Arya yang masih termenung mengingat semua kejadian tafi dan timbulah penyesalan dalam dirinya,ia melihat ketulusan dari ibu tirinya,mungkin selama ini ia hanya digelapkan oleh ego dan merasa ibu tirinya telah jahat kepadanya,mungkin juga ini kesempatan untuk memperbaiki hubungannya yang selama ini berjalan tidak harmonis.
Sesampainya di kamar ibu tirinya menelpon suaminya dengan terisak ia menceritakan jikalau ia sudah mengetahui kebenaran tentang penyakit Arya,suaminya ternyata sudah mengetahui sejak lama dan atas ancaman Arya ia menyembunyikannya, lantas setelah panjang lebar suaminya menjelaskan semuanya sehingga membuat ia paham akan itu.
Keesokan harinya,Arya bangun dari tidur nya ia keluar kamar menuju bawah,ia turun dan melihat ibu tirinya sedang memasak untuk sarapan ,melihat Arya ia tersenyum lebar dan segera mempersiapkan sarapan untuk Arya,Arya menghampirinya dan seketika memeluk erat ibu tirinya itu..
"Maafkan aku...ibu...".Ucapnya.
Ibunya sontak kaget ia membalas pelukan itu denga penuh kehangatan dan mencium kening Arya.
"sudah..sekarang kamu sarapan lalu selesai itu kita pergi untuk berkonsultasi..".ucapnya.Arya pun mengangguk dan menurutinya,ia duduk dan menyantap sarapan itu,selesai sarapan meraka pun pergi ke tempat dokter yang biasa ditemu Arya,kebetulan dokter itu bekerja ditempat dimana Adi di rawat.Sesampainya di sana mereka berkonsultasi tentang penyakit yang di derita Arya,ternyata Arya sudah mengidap penyakit itu selama 3 tahun,ia selalu menolak untuk Kemoterapi,setelah lamanya satu jam mereka berkonsultasi mereka keluar dari ruangan itu.
"kita mampir ke ruangan Adi kamu mau ikut??".tanya nya.
"baiklah...".jawabnya singkat.
mereka berdua berjalan menuju ruangan dimana Aldi dirawat.sesampainya di depan pintu.
"ibu masuk saja dulu biar aku menyusul nanti...".ucap Arya.
Ibunya meng iyakan dan masuk ke dalam,tak lama berselang Naya keluar dari ruangan,ia sedikit kaget melihat seseorang yang sangat familiar berdiri tepat didepannya.
"sejak kapan kamu disini?".tanya Naya canggung.
"aku datang bareng sama ibu...".jawabnya singkat.
"ibu..??..oh tante Rita...kenapa kamu tidak masuk?".tanya dia lagi.
"Ia ..aku mau masuk..".jawabnya singkat seraya berjalan mendekati pintu melewati Naya yang penuh dengan tanya melihat sikapnya,dengan memberanikan diri Naya menarik lengan Arya dan menghentikan langkahnya..
"tunggu...!!!,kamu marah??".tanya Naya.
"Tidak pernah ada alasan buat aku marah sama kamu Nay..".Jawab Arya.
"lantas..kenapa kamu menghindar..kamu membenciku karena tempo hari aku menyalahkanmu atas kejadian ini?".tanya Naya.
"aku tidak pernh menghindar,aku hanya merasa tidak pantas untuk berada dekat dengan kamu,satu hal lagi kamu tidak pernah salah dan tidak ada yang menyalahkanmu,sudah cukup aku kesalahan orang lain tanpa melihat kesalahan sendiri,aku menghindar bukan karena marah aku hanya malu dengan semua yang telah aku lakukan padamu,aku berharap dengan aku menjauh darimu hidupmu lebih bahagia".ucap Arya dengan menahan tangis,mukanya masih terlihat pucat.
"kamu sakit..???".tanya Naya sambil memegang pipi Arya,sentuhan tangan lembut Naya mampu memberi kehangatan pada diri Arya tanpa ia sadari ia menutup matanya merasakan nikmatnya kehangatan ini.Arya membuka matanya dan menatap mata Naya dengan tulus,Arya sadar dan segera melepaskan tangan Naya dan membuat Naya kaget.
"aku baik-baik saja...sekarang kamu ga perlu menghawatirkan aku,kamu fokus aja pada kesembuhan Adi!.boleh aku minta sama kamu Nay??".tanya Arya.
"apa??.." tanya balik Naya.
"jauhi aku Nay...!!!".pinta Arya.
"maksud kamu??".tanya Naya heran.
"Saat ini aku hanya ingin sendiri..seperti dulu sebelum aku kenal dengan kamu...".Ucapnya.
"Kamu ko ngomong gitu sih...sebenci itu kamu sama aku sampai-sampai kamu menyuruhku menjauhi kamu".tanya Naya kaget.
"Bukan gitu maksudnya...ehmm...aku hanya merasa sudah tidak pantas untuk bersama kamu lagi Nay,aku sudah terlalu sering membuatmu sakit,sekarang saatnya kamu bahagia dengan hidup kamu seperti dulu sebelum adanya aku..".jelas Arya.
"kamu bicara seperti ini seolah olah akan pergi selamanya ...aku takut ya...kamu pergi menjauh dari aku dan ga akan kembali...".Ucap Naya dengan nada lirih.
"kenapa??...kenapa kamu takut??...aku orang yang sering membuat kamu terluka Nay,aku juga yang sering buat kamu menangis..kenapa kamu takut kehilang aku?? ".tanya Arya dengan heran.
"Aku ga tau kenapa...apa semua itu butuh alasan?? apakah rasa takut kehilangan butuh sebuah alasan??...".tanya Naya.
"Tapi bagaimanapun juga aku harus pergi Nay,aku mau lanjutin study aku di luar negri ikut papah,aku hanya ingin lebih dekat dengan beliau".Jelasnya.
"kenapa semua ini seperti mendadak??kamu pergi bukan untuk menghindari aku kan??".Tanya Naya lagi.
"Untuk apa aku menghindar Nay??...seorang yang pernah buat aku merasakan tulusnya kasih sayang ...untuk apa dihindari???..".jelasnya dengan senyum.
"Bohong....!!!".Ucap Naya tegas.
"maksud kamu??...".Tanya Arya.
"Aku tau kamu meski aku belum lama kenal dengan kamu,tapi aku tau kamu Arya...".Ucap Naya dengan tulus.
semakin ia berbicara dengan Naya semakin berat ia meninggalkannya,dan ia tau mungkin umurnya tidak lama lagi penyakit yang menggerogoti tubuhnya sewaktu waktu bisa merenggut nyawanya,dan ia tidak mau melihat Naya bersedih ...
"Aku mau pamit ke ibu dan Aldi..aku ijin masuk dulu ya..".Ucapnya lembut dan seraya masuk kedalam ruangan.Naya tidak bisa mencegahnya dan hanya bisa berdiri mematung.
"gimana di??..".tanya Arya.
"ya begini ini aku mendingan cuma dokter belum ngijinin buat pulang". jawab Aldi.
"cepat sembuh ya ditunggu dirumah...".Ucap Arya.Aldi sedikit heran dengan sikap Arya namun melihat ibunya tersenyum dan memberikan isyarat Aldi pun mengaanggukan kepalanya.
"aku pamit ya di,oh ya bu aku pergi duluan ibu disini aja temenin aldi...".Ucap Arya.
"kamu ....".ucap ibunya belum selesai ibunya berkata isyarat Arya mengharuskan ia tidak melanjutkan ucapannya...
"Aku baik-baik saja nanti sampai rumah aku kabari ibu...".ucap Arya.Aldi sedikit heran denga keakraban mereka namun bukan waktu yang tepat untuk menanyakan semua ini,Arya pun pamit pulang dan pergi kelur ruangan dan pulang ke rumah nya.

Keesokan harinya di sekolah...

Naya dan Dini baru sampai di parkiran sekolah saat turun dari motor Naya melihat Arya baru sampai juga ia berniat menyapa Arya namun sepertinya Arya pura-pura tidak melihat keberdaan Naya dan pergi begitu saja,melihat itu Naya sangat sedih dan membuat Dini heran,karena ia tidak mau sahabatnya berlarut Dini menarik tangan Naya dan mengajaknya pergi dari parkiran,saat mereka pergi Arya melihat ke arah Naya dengan tatapan menyesal telah mengacuhkannya namun bagaimanapun ia harus melakukan itu,saat dikelas pun Arya berusaha mengacuhkan Naya,dan itu berlanjut beberapa hari,sikap Arya beberapa hari ini benar-benar membuat Naya semakin heran dan kesal,sampai pada suatu hari Naya tidak sengaja melihat Arya di dekati oleh adik kelas perempuan.
"Kak boleh minta foto gak??".tanya adik kelas.
"Boleh...".jawab Arya.Yang tentu saja membuat Naya keheranan soalna Naya tahu persi sifat Arya,karena kesal Naya lantas buru-buru naik tangga,saking buru-buru nya kaki Naya terpeleset dan Naya pun terjatuh kesakitan,Dini dan bersamanya panik.
"Aaawwww.....".jerit Naya.
"Aduh Nay kalau jalan hati-hati ngapain mesti buru-buru sih..".ucap Dini panik.Arya juga ikut panik tanpa basa basi ia mengangkat tubuh Naya dan membawanya ke UKS,Naya kaget dengan sikap Arya namun ia senang akhirnya ia bisa merasakan perhatian Arya meski ia tidak seperti dulu,Naya menatap wajah Arya yang panik,sesampainya di UKS Naya di obati.
"Ini ga apa2 kan bu ga serius atau harus dibawa ke rumah sakit??".tanya Arya.
"Ga apa2 untungnya cuma memar kena benturan cuma akan sedikit sakit saat dipakai jalan".ucap dokter.
(telpon berdering)
"halo...oh ia saya segera kesana...Oh nya Nay kamu bisa kan pakai kan sendiri obat oles ini ke luka kamu bagian luarnya saja,saya ada urusan sebentar...".ucapnya.
"oh ia ga apa-apa bu..".jawab Naya.
Naya berusaha mengobati luka memar itu namun karena masih sakit kakinya tidak bisa ditekut dan ia cukup kesulitan,melihat itu tanpa diminta Arya mengambil obat itu dan langsung mengobati luka nya,melihat itu Naya kaget campur senang,ia memandangi wajah Arya dari jarak yang cukup dekat,saat Arya melihatnya Naya segera memalingkan mukanya.
"nih udah...lain kali hati-hati...".ucapnya dingin dan berdiri dari tempat duduknya.
"ka...kamu mau kemana??".tanya Naya.
"pergi...kenapa??udah kan sekarang kamu bisa istirahat disini..!!!".ucapnya lagi masih dengan wajah datar.
"kamu mau ninggalin aku sendiri disini??...aku denger tempat ini angker terus...".belum sempat Naya melanjutkan ucapannya Arya menggetok kepala Naya..
(plakk!!!)
"Awww...apaan sihh??".Rintih Naya dengan muka gemes nya,membuat Arya tak tahan dengan muka imutnya dan memegang pipi chubynya dan mencubitnya sambil berkata..
"sejak kapan ada cerita horor kayak gitu hemm...kamu ga usah ngarang cerita aneh-aneh".Ucap Arya sambil mendekatkan wajahna ke arah wajah Naya,dan sontak membuat mereka berdua bertatapan sejenak lalu mereka sadar dan membuat suasana menjadi sedikit canggung..
"Kamu ga mau deket sama aku kan maka dari itu kamu mau pergi??,apa aku harus celaka dulu biar aku dapet perhatian dari kamu Ya??".tanya Naya.
"Aku lagi ga mau bahas itu Nay sekarang kamu istirahat nanti aku cari Dini buat nemenin kamu...aku pergi Nay..".ucap Arya sambil pergi keluar tanpa memberi kesempatan Naya untuk mencegahnya,Naya hanya terdiam dan tak tidak bisa berkata apa-apa tanpa disadari air matinya mengalir dari pipinya,rasanya sakit sekali hati nya mendengarnya...seperti sudah tidak ada kesempatan untuk dirinya bisa kembali seperti dulu....

berat memang,namun bagaimana pula semua tidak akan sama seperti dulu Naya harus berusaha menerima perubahan sikap Arya...so next nanti lanjut ke cerita selanjutnya ya guys..sorry banget dengan semua keterlambatan ini penulis sedang berada diposisi sulit dalam hidupnya doakan aku ya guys supaya bisa menyelesaikannya dengan lancar tanpa hambatan dan dengan cerita yang makin menarik...see u next bye!!!!


Naya&AryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang